Saturday, 21 June 2025

Kebiasaan Melawan Ormas, Pas Melawan Negara, Israel Kaget

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Dunia sering melihat ulah Israel yang melakukan banyak perang dengan lawan-lawannya yang hanya setingkat Ormas. Hammas, Hizbullah, Houthi, Ansarullah, dan lain sebagainya itu hanya organisasi setingkat Ormas. Dalam bahasa akademik disebut “aktor nonnegara”, ‘pelaku yang bukan negara’.

            Dalam berbagai perang dengan Ormas-Ormas itu, Israel selalu berada di atas angin, apalagi dibantu oleh Amerika Serikat dan teman-teman baratnya. Israel selalu mudah memenangkan atau menghentikan perlawanan musuh-musuhnya. Ormas-Ormas itu dan para pendukungnya di seluruh dunia harus menelan kenyataan pahit bahwa Israel tidak tergoyahkan dan terus harus mendengar slogan bahwa “Israel adalah umat pilihan Tuhan”.

            Kemenangan-kemenangan itu tampaknya membuat Israel lupa diri dan menganggap memang tidak terkalahkan. Hal itu membuat Israel berani menyerang Iran. Sayangnya, Iran bukanlah Ormas, melainkan negara. Ketika Israel menyerang Ormas, menang mudah. Akan tetapi, melawan Negara Iran, ceriteranya menjadi berbeda. Bukan hanya tidak mudah menang, tetapi Israel justru yang menjadi terpojok dan tersudut. Oleh sebab itu, dia meminta bantuan Amerika Serikat dan teman-teman baratnya untuk ikut bergerak membantu Israel dan menyerang Iran. Permohonan bantuan kepada teman-temannya itu menunjukkan bahwa Israel mulai kelelahan dan ketakutan akan kalah. Apalagi Iran yang tidak mau bernegosiasi apa pun sebelum keinginannya tercapai.


Kerusakan di Israel akibat serangan Iran (Foto: CNBC Indonesia)


            Kalau diibaratkan, maaf buat teman-teman Ormas, dulu itu melawan Ormas PP, Grib Jaya, Gibas, XTC, atau gank motor lainnya, sekarang melawan TNI. Itu jelas beda. Kekuatan Ormas dengan TNI itu beda jauh. TNI itu punya kekuatan yang sangat besar, Ormas itu jauh di bawah TNI.

            Iran itu negara yang punya sumber daya besar, berbeda jauh dengan Ormas-Ormas yang lebih mudah dikalahkan Israel. Dalam perhitungan saya, jika dilihat dari semangat juang, taktik perang, persediaan senjata, anggaran militer, jumlah penduduk, luas wilayah, dan lain sebagainya, Iran bisa mengalahkan Israel. Saya punya keyakinan Israel akan dikalahkan Iran jika Israel tidak dibantu Amerika Serikat, Jerman, teman-teman baratnya, atau Iran sendiri yang menghentikan serangannya terhadap Israel.

            Hal itu mudah dilihat dari Israel yang mulai meminta bantuan orang lain, sementara itu Iran tidak tampak resah. Bahkan, teman-teman Iran seperti Rusia, Cina, dan Korea Utara yang tanpa diminta bersuara sendiri mendukung Iran dan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan telah mengirimkan logistik ke Iran.

            Tampaknya Israel salah hitung soal menyerang Iran. Dia kelimpungan sendiri sekarang. Ke depannya, kita masih belum tahu apa yang terjadi dengan perang ini.

            Foto kerusakan Israel saya dapatkan dari CNBC Indonesia.

            Sampurasun

No comments:

Post a Comment