oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Tampaknya rakyat marah besar
karena Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendapatkan kenaikan
penghasilan yang berupa penggantian perumahan. Jumlah yang mereka terima
berdasarkan isu yang berkembang adalah tiga juta rupiah per hari. Sebetulnya
sih, penghasilan mereka lebih dari itu karena mendapatkan honor-honor lain,
saya tahu betul karena saya pernah menjadi asisten wakil rakyat selama empat
tahun. Sebetulnya, rakyat tahu dan paham bahwa gaji pejabat tinggi itu pasti
besar, tidak mungkin disamakan dengan orang-orang kebanyakan. Permasalahannya
adalah rakyat tidak melihat kebanyakan anggota DPR itu menghasilkan kerja-kerja
yang pro-rakyat meskipun ada juga yang benar-benar bekerja dengan sangat baik. Penghasilannya
ditingkatkan, tetapi hasil kerjanya tidak dirasakan, bahkan tidak terlihat oleh
rakyat.
Saya jadi teringat kata-kata almarhum Gus Dur bahwa DPR
RI itu mirip “Taman Kanak-Kanak”. Hal ini bisa dilihat ketika diumumkan
penghasilan DPR RI meningkat, mereka berjoget ria mirip anak-anak TK yang
dikasih permen, senangnya bukan main. Memang tidak semua joget-joget, ada juga
yang diam, entah apa yang ada di dalam pikirannya. Ketika rakyat mengkritik
perilaku tersebut, para anggota DPR itu ada yang melawan dan menghina rakyat
dengan sebutan tolol atau perilaku lain yang membuat marah. Itulah awalnya
kemarahan rakyat yang kemudian menjadi kerusuhan di berbagai daerah.
Seharusnya, anggota DPR RI itu menjelaskan bahwa kenaikan penghasilan itu akan
membantu mereka untuk lebih produktif, lebih berpihak pada rakyat, serta
menjelaskan apa saja yang mereka kerjakan untuk membela rakyat.
![]() |
Anggota DPR RI Berjoget Ria (Foto: Surabaya Pagi) |
Rakyat marah karena anggota DPR RI semakin banyak
mendapatkan uang. Pada saat yang sama ada beberapa bagian rakyat yang sedang
benar-benar kesusahan untuk membiayai hidup diri dan keluarganya.
Sikap rakyat ini berbeda terhadap Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi. Rakyat sangat senang jika Dedi Mulyadi semakin kaya. Rakyat
justru sangat menginginkan Dedi semakin banyak uang. Hal ini bisa dilihat dari
komentar-komentar rakyat pada video di chanel-chandel milik Dedi Mulyadi. Pada
ribuan komentar itu selalu saja terdapat komentar yang mendorong orang-orang
untuk menambah subscriber, menonton video Dedi hingga habis, tidak memotong
penayangan iklan, dan ajakan untuk membagikan video Dedi pada berbagai akun
milik rakyat. Semua tahu hal itu akan menaikkan pendapatan uang buat Dedi.
Sekarang saja dari akun Medsos-nya, Dedi sudah mendapatkan uang lebih dari Rp10,3
M per bulan. Rakyat tidak iri dan tidak marah. Malahan, senang luar biasa.
Rakyat merasa senang karena tahu bahwa penghasilan Dedi
itu akan kembali mengalir kepada rakyat yang sedang membutuhkan dan itu bisa
dilihat secara langsung yang biasanya membuat emak-emak dan orang-orang berhati
melo menangis haru. Tak ada kemarahan sama sekali dari rakyat jika Dedi
mendapatkan banyak uang. Meskipun Dedi setiap hari berjoget, memeluk dan
dipeluk perempuan kapan saja, mencium dan dicium perempuan mana saja, rakyat
tidak marah, bahkan rakyat ikut berjoget-joget.
![]() |
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Menembus Demionstran (Foto: Tribun Jabar) |
Rakyat yang biasa-biasa saja tak punya uang banyak hanya
bisa membantu Dedi dengan mendukung tayangan-tayangan video Dedi. Rakyat yang
punya uang banyak dan pengusaha besar membantu Dedi dengan uangnya yang juga
sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari pengakuan Dedi sendiri ketika
menyelamatkan gereja Katolik dari penyitaan yang dilakukan oleh pihak bank.
Gereja itu harus disita bank karena persoalan tunggakan pinjaman yang
menggunakan tanah gereja sebagai jaminan sejumlah enam miliar rupiah yang kemudian membengkak
menjadi enam belas miliar rupiah. Dedi menjelaskan bahwa untuk menyelamatkan
gereja itu dibantu oleh teman-temannya dalam menyelesaikan tagihan bank. Teman-teman
Dedi itu rakyat yang punya banyak uang.
Rakyat marah karena DPR RI tidak jelas kerjanya dan
banyak mempertontonkam kemewahan di hadapan rakyat tanpa dirasakan
keberpihakannya kepada rakyat. Rakyat senang Dedi kaya raya karena melihat
jelas keberpihakannya kepada rakyat, hasil kerjanya bisa ditonton langsung, dan
banyak memberikan uang secara langsung kepada rakyat yang membutuhkan dalam
jumlah yang sangat besar. Itu bedanya.
Foto DPR RI berjoget saya dapatkan dari Surabaya Pagi,
sedangkan Dedi Mulyadi merangsek menembus kerumunan demonstran dari Tribun
Jabar.
Sampurasun
No comments:
Post a Comment