oleh Tom Finaldin
Bandung, Putera Sang Surya
Saya
benar-benar kecewa. Demi Allah swt yang setiap hari memegang ubun-ubun saya.
Saya kecewa!
Saya kecewa karena ternyata tidak
ada seorang pun anti-Islam di dunia ini yang bisa mengalahkan saya dalam
berdebat. Minimal di Youtube saya mengatakan berulang-ulang hal itu.
Apa saya mungkin harus berhadapan
langsung dengan orang terpandai di dunia ini yang ingin menjatuhkan ajaran
Islam?
Saya memang mengejek mereka di Youtube
sebagai orang-orang bodoh yang tidak berpengetahuan. Memang goblok mereka itu.
Sampai saya menertawakan mereka habis-habisan dan menghina mereka sampai mereka
putus asa. Saya melakukan hal itu dengan harapan ada orang tercerdas mereka di
dunia ini yang mau berdebat dengan saya. Sungguh, saya bosan berdebat dengan
orang-orang bodoh. Berdebat dengan orang-orang bodoh membuat otak saya cuma
meng-copy-paste jawaban-jawaban saya
kepada orang-orang bodoh sebelumnya. Saya ingin berdebat tentang hal baru yang
belum saya ketahui. Dengan demikian, otak saya berputar lebih cepat, kreatif,
dan positif. Di samping itu, saya akan mendapatkan banyak pengetahuan baru.
Berdebat dengan orang-orang bodoh sungguh membosankan. Saya pengen dengan yang
lebih pintar. Akan tetapi, sampai sekarang masih saja orang-orang bodoh itu
yang ngajak berdebat. Bosen banget, soalnya sekali dua kali komen saja mereka
sudah jatuh kalah.
Gak ada tantangan banget!
Saya berkali-kali menghina mereka
dengan kata-kata tantangan.
Whether
in this world there is no anti - Islam who can beat me?
‘Apakah
di dunia ini tidak ada anti-Islam yang bisa mengalahkan aku?’
Where
is your smartest people? I will beat him like flick my fingers!
‘Mana
orang terpandai kalian? Aku akan mengalahkan dia seperti aku menjentikkan
jari-jari tanganku!
Sampai hari ini sudah lebih dari dua
ratus orang asing yang saya kalahkan. Tantangan saya itu pun tak mendapatkan
jawaban lagi. Barangkali di sini, di Indonesia, ada teman-teman mereka yang
bisa membuat otak saya lebih cepat bergerak. Saya juga sekalian menantang
kalian semua. Siapa tahu toh ada anti-Islam di Indonesia ini yang lebih pintar
daripada orang-orang asing goblok itu.
Ada hal lucu yang mereka lakukan untuk
mengalahkan saya. Mereka bikin dulu berita-berita bohong di internet, lalu
mendebat saya dengan bersandarkan berita yang mereka buat itu. Beberapa kali
hal itu terjadi dan itu membuat saya malah menertawakan mereka. Soalnya, saya
tahu banget tentang hal yang mereka bicarakan dan saya juga tahu bahwa mereka
sendiri yang bikin-bikin berita itu. Saya ini penulis yang mudah sekali tahu
bagaimana kesamaan-kesamaan gaya tulisan mereka. Mereka pikir saya akan
tertipu. Maaf saya tidak tertipu. Maaf ya.
Ini contohnya. Awalnya saya tidak tahu
dia yang bikin tulisan bohong di internet. Akan tetapi, dia yang keceplosan
sendiri mengakuinya. Sungguh lucu. Lebih lucu lagi, dia sudah kalah berdebat
tentang Islam. Dia malah ingin menjatuhkan nama baik Indonesia. Bagi mereka,
Islam dan Indonesia itu tidak bisa dipisahkan. Artinya, Indonesia itu adalah
Islam. Jika mereka bisa menjatuhkan nama baik Indonesia, berarti pula
menjatuhkan Islam di dunia.
Ada hal yang lebih lucu lagi dari
mereka. Sekarang mereka kalau berdebat dengan saya, suka menyembunyikan diri
mereka sendiri. Dulu sih enggak. Saya suka masuk mempelajari mereka dari akun
google mereka. Jadi, saya tahu siapa mereka, dari mana mereka, dan apa
kebiasaan mereka. Dengan begitu, saya lebih mudah menjatuhkan mereka. Hal itu
pernah saya lakukan kepada orang-orang Inggris. Saya jatuhkan mereka dengan
hukum prime noct. Hukum itu adalah
hak bangsawan Inggris untuk “menikmati” mempelai wanita pada malam pengantin
pertama. Artinya, sebelum bersama suami sahnya, perempuan itu milik bangsawan
Inggris pada malam pertama. Suami sahnya menikmatinya setelah bangsawan Inggris
itu bosan. Hal itu membuat mereka malu sendiri. Oleh sebab itu, sekarang mereka
menjadi sangat pengecut. Saya tidak bisa lagi mempelajari diri mereka karena
saya hanya bisa melihat namanya. Keterangan lainnya ditutup rapat.
Begitulah yang namanya syetan dan
iblis, sebagaimana yang dikatakan Allah swt dalam Al Quran bahwa ciri syetan
adalah pengecut dan suka bersembunyi.
Tak apalah mereka sembunyi juga. Tidak
masalah bagi saya karena seperti kata Allah swt juga bahwa syetan itu lemah. Jadi, banyak cara untuk menghajar
mereka.
Beginilah salah satu perdebatan yang
bagi saya sangat lucu. Mereka sudah kalah berdebat tentang Islam, lalu mereka
cari jalan untuk melemahkan Indonesia. Mereka tahu saya orang Indonesia karena
saya tidak pernah menutup diri dari siapa pun dalam hal apa pun. Saya bukan
syetan yang pengecut, suka bersembunyi,
dan lemah tipu daya.
Kalau ada yang mau lihat debat
aslinya, masuk aja ke google plus Tom Finaldin, cari pos yang ada video youtube
berbahasa Inggris. Saya di sini menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia
Ada seseorang yang mengaku bernama Ali
Baba. Entah dari mana dia. Soalnya, seperti saya bilang tadi, akun google
mereka ditutup dari saya. Pengecut banget mereka.
Dia menggunakan nama Ali Baba untuk
menghina Nabi Muhammad saw. Padahal, Ali Baba itu nggak ada hubungan sama
sekali dengan Nabi Muhammad saw. Mereka itu ngorong sambil ngarang.
Setelah saya berhasil mengalahkan
lebih dari seratus teman-temannya dalam berdebat, dia tampaknya pengen ikutan
berdebat dan menduga akan berhasil menang. Akan tetapi, jelas kalah karena
Islam adalah agama yang benar dan paling lurus di antara semua agama.
Perhatikan perdebatan berikut.
Ali Baba
Nah,
tidakkah ini tampak bagus dari yang aku baca?
=====================================================================
Seperti saya bilang tadi, mereka tidak pernah
menang berdebat tentang Islam. Sekarang mereka mencoba mendiskreditkan
Indonesia. Isi dari artikel itu berupa pelanggaran-pelanggaran Ham di Indonesia
dalam versi bohong mereka yang ditulis dalam Wikipedia. Isinya campur aduk
nggak karu-karuan, malahan terjadi pemutarbalikan fakta.
=====================================================================
Tom Finaldin
Mr, Ali Baba, nama kamu mengingatkan pada
kata-kata magis “shazam”, lalu pintu gua batu pun terbuka.
Aku
sudah katakan berulang-ulang bahwa Wikipedia itu bukanlah sumber kebenaran. Di
dalam “wiki” semua orang bisa menulis apa pun yang mereka ingin tulis. Tak ada
yang menjamin siapa yang bertanggung jawab atas tulisan di sana.
Banyak
dosen di Indonesia yang selalu menolak setiap karya ilmiah mahasiswa yang
menggunakan dasar rujukan tulisan dari Wikipedia.
Setiap
orang bisa berbohong di Wikipedia. Jadi, jangan berbicara denganku jika hanya
berdasarkan kebohongan.
Kamu
mengerti ini?
Ali Baba
(Nama kamu mengingatkan pada kata-kata magis
“shazam”, lalu pintu gua batu pun terbuka). Ya, tidakkah kamu melihat
hubungannya dengan Muhammad? Apakah kamu pikir negaraku sama dengan yang kamu
pikirkan tentang negaramu? Kami bahkan baik-baik saja. Aku adalah kontributor
kebanggaan Wikipedia. Itulah kebenaran apabila kebenaran adalah hal yang kamu
cari. Kebohongan. Aku sudah bangkit untuk tidak berbohong. Pernah. Berbohong
adalah TIDAK diizinkan dalam agamaku. TIDAK PERNAH! TUHAN TIDAK BERBOHONG!
Wikipedia
bermanfaat sebagaimana seharusnya. Ini sangat mengesankan dan merupakan cara
inovatif untuk mempromosikan kebenaran! Jika kebohongan sudah dipersepsikan
oleh anggotanya, itu dikoreksi, selalu. TIDAK ada kemungkinan untuk berbohong.
Tak ada alasan untuk berbohong. Faktanya, tujuannya adalah untuk mendapatkan
kebenaran. Tak seorang pun ingin berbohong. Tak seorang pun. Kami menginginkan
kebenaran. Dan kami telah melakukan kerja-kerja besar untuk mendapatkan
kebenaran. Jika kamu pikir mereka berbohong, silakan menjadi anggotanya, lalu
koreksi kebohongan-kebohongan itu oleh kamu sendiri. Kamu akan menyadari
sendiri bagaimana Wikipedia melakukan koreksi itu. Tak seorang pun menggunakan
kebohongan. Hanya para penipu yang menggunakan kebohongan. Kami bukanlah para
penipu. Kami mengupayakan pengetahuan bukan kebohongan.
Tom Finaldin
Kebenaran?
Wikipedia
adalah kebenaran?
Yuk
mari. Aku beritahu kamu bahwa kebenaran membutuhkan data dan fakta-fakta. Data
dan fakta-fakta membutuhkan penyampai informasi yang terpercaya.
Kamu
percaya Wikipedia?
Kasihan
kamu. Kami selalu menginginkan informasi dari sumber utama, bukan dari
tulisan-tulisan murahan.
Aku
akan uji kecerdasan kamu.
Jika
dalam Wikipedia ditulis bahwa gubernur daerah kamu adalah pelanggar hak azasi
manusia, tetapi dalam situs lain ditulis bahwa gubernur daerah kamu adalah
pelindung hak azasi manusia, mana yang kamu percayai?
Wikipedia
atau situs lain itu?
Bagaimana
kamu menentukan mana yang salah dan mana yang benar?
Oh
ya, satu hal lagi.
Mengapa
kamu sangat marah?
Mengapa
kamu memposting “Aku sudah bangkit untuk tidak berbohong. Pernah. Berbohong
adalah TIDAK diizinkan dalam agamaku. TIDAK PERNAH! TUHAN TIDAK BERBOHONG!”?
Apakah
kamu yang menulis berbagai kebohongan di Wikipedia?
Wooooohooooohoooahooo
“shazam”, lalu pintu gua batu pun terbuka.
Ali Baba
Aku tidak marah. Aku jarang sekali marah.
Kebohongan di Wikipedia? Tunjukkan kepadaku kebohongan itu! Tuduhan tanpa bukti
adalah sama dengan berbohong. Jadi, tunjukkan bukti kebohongan yang kamu
maksudkan itu atau kamu adalah orang yang pantas disebut pembohong. Sederhana.
Ini
link lagi untukmu. Dan baca lagi untuk mengecek apakah di sana ada kebohongan,
silakan beritahu aku yang mana kebohongan itu.
Terima
kasih.
Tom Finaldin
Apa?
Bukankah
sudah aku katakan, “Aku beritahu kamu bahwa kebenaran membutuhkan data dan
fakta-fakta. Data dan fakta-fakta membutuhkan penyampai informasi yang
terpercaya.”?
Tanpa
data, fakta, dan penyampai informasi terpercaya, semua informasi adalah omong
kosong. Dan … kebenaran harus ditulis dengan aspek 5W 1H: what, where, who,
when, why, dan how.
Dan …
kamu belum menjawab tes yang aku berikan:
“Jika
dalam Wikipedia ditulis bahwa gubernur kamu adalah pelanggar hak azasi manusia,
tetapi dalam situs lain ditulis bahwa gubernur kamu adalah pelindung hak azasi
manusia, mana yang kamu percayai?
Wikipedia
atau situs lain itu?
Bagaimana
kamu menentukan mana yang salah dan mana yang benar?”
Dan …
tulisan di Wikipedia yang kamu kirimkan kepadaku adalah kebohongan.
Kamu
mengerti ini?
================================================================
Perdebatan
pun berhenti. Dia tak punya jawaban apa pun lagi. Saya menunggu lama jawaban
dari dia. Akan tetapi, dia tidak menjawab lagi. Saya berharap ada orang lain
yang membantu dia. Namun, tak ada yang membantunya.
Ada
yang mau bantu Si Ali Baba untuk menjawab pertanyaan saya?
Saya
tunggu!
Kalau
tidak ada yang bisa menjawab, berarti saya benar. Hal itu disebabkan saya
selalu berupaya bersandar pada kebenaran Illahi yang disampaikan Junjunan Yang
Mulia Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.