oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Ada banyak ramalan yang
berseliweran di seputar hidup kita dan itu tampaknya sangat menarik perhatian.
Banyak sekali orang yang mencari-cari berbagai ramalan untuk mengetahui masa
depan, baik masa depannya sendiri, masa depan sukunya, masa depan bangsanya, masa
depan agamanya, maupun masa depan dunia. Ada ramalan yang didasarkan pada uga wangsit Siliwangi, Ronggowarsito, darmagandul,
Al Mahdi, bahkan dinyatakan berasal dari ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw.
Di dalam blog yang saya buat ini pun saya menulis
pemahaman-pemahaman saya atas beberapa ramalan. Meskipun demikian,
ramalan-ramalan yang saya tulis tersebut dibatasi hanya yang dapat mendorong
manusia untuk berpikir dan bertindak lebih baik dan lebih positif sehingga
tidak menggantungkan diri pada ramalan, melainkan kita dapat melakukan berbagai
upaya positif agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik pada masa depan. Saya
tidak menulis ramalan-ramalan yang hanya akan membuat manusia melakukan hal-hal
buruk serta mempercayai hal-hal yang tidak masuk akal.
Sangat perlu diketahui bahwa yang namanya ramalan-ramalan
dari mana pun berasal dan tentang apa pun, termasuk yang dinyatakan berasal
dari Nabi Muhammad saw, tidak perlu
lantas dipercaya penuh akan benar-benar terjadi. Hal itu disebabkan ramalan-ramalan
itu meskipun “menghibur” hati yang sedang luka dan kebingungan atas kehidupan
dengan menggambarkan sesuatu yang bakal terjadi dengan penuh kesenangan, sangat
tidak “dijamin” keaslian dan kepastiannya. Banyaknya ramalan yang beredar di
mana-mana atau banyaknya hadits tentang masa depan sama sekali tidak
mendapatkan jaminan bahwa hal itu benar-benar terjadi dan akan terjadi.
Misalnya, uga wangsit Siliwangi, tidak
bisa dipastikan itu adalah benar dari Prabu Siliwangi. Demikian pula ramalan
yang dikabarkan berasal dari Nabi
Muhammad saw, tidak bisa dipastikan keasliannya. Ramalan-ramalan lain pun
sama saja. Hal itu disebabkan semua teks narasi maupun penuturan lisan seluruh
ramalan itu sangat rentan dipalsukan, baik sumbernya maupun isinya. Bisa jadi
ramalan-ramalan itu dibuat oleh orang-orang yang justru menginginkan keburukan
bagi manusia meskipun isi ramalannya mengandung kebaikan. Paling tidak,
ramalan-ramalan itu bisa “membuai” manusia atau “meninabobokan” manusia sehingga
manusia malas berupaya untuk hidup lebih baik dan menggantungkan nasib serta
takdirnya pada ramalan yang belum tentu benar itu.
Saya pernah menulis ramalan mengenai “Kehancuran
Indonesia” dan atau “Takdir Kehancuran Indonesia”. Demikian pula saya pernah
menulis tentang “ Masa Depan Indonesia Yang Gemilang” dan atau “Munculnya
Indonesia sebagai Super Power Dunia”. Tulisan-tulisan itu berdasarkan
ramalan-ramalan yang berseliweran di sekitar kita dan saya mencoba membuatnya
dapat dipahami secara akal. Sesungguhnya, tulisan-tulisan itu dimaksudkan agar
kita secara bersama-sama dapat melakukan banyak hal positif agar mendapatkan
kehidupan yang lebih baik serta menghindari perilaku-perilaku negatif yang
mendorong kita mendapatkan kehidupan yang lebih buruk dan penuh dengan
kenegatifan.
Indonesia memang bisa hancur jika kita terus-menerus
melakukan berbagai keburukan serta tidak berubah dan mengubah keadaan menjadi
lebih baik sebagaimana yang diinginkan Allah swt. Dengan demikian, ramalan
kehancuran Indonesia akan benar-benar terjadi. Akan tetapi, kalaulah
ramalan-ramalan itu benar-benar asli, takdir buruk yang akan menimpa Indonesia
tetap bisa dihindarkan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
saw bahwa takdir itu dapat diubah dengan doa-doa
khusus. Doa yang sangat disukai oleh Allah swt adalah doa yang diikuti oleh
tindakan-tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari kita untuk mewujudkan doa
itu benar-benar terkabul. Artinya, ramalan tentang takdir kehancuran Indonesia
bisa dihindarkan dengan memperbanyak doa-doa khusus yang dipanjatkan secara
khusus dan khusyuk diikuti oleh tindakan-tindakan nyata yang serius dan terarah
penuh kebaikan untuk mengenyahkan takdir buruk menimpa kita.
Demikian pula Indonesia akan benar-benar muncul menjadi negara
super power yang mengendalikan dunia jika setiap diri kita benar-benar berupaya
untuk menjadi orang-orang yang berkualitas dengan keimanan yang tinggi.
Indonesia tidak akan pernah berubah menjadi negara yang diperhitungkan manusia
dengan manusia-manusia yang berkualitas lahir dan batin tinggi jika tidak
banyak berdoa, banyak beribadat, dan tidak melakukan “pembumihangusan” terhadap
berbagai tindakan-tindakan kotor dan menjijikan yang selama ini kerap muncul
dan terus hidup di negara ini. Ramalan mengenai hadirnya Indonesia menjadi
kekuatan dunia yang sangat diperhitungkan sama sekali tidak akan benar-benar
terjadi jika kita semua masih membiarkan berbagai kejahatan dan keburukan
menguasai kehidupan kita.
Ramalan-ramalan apa pun namanya itu, termasuk Al Mahdi dan yang dinyatakan berasal
dari Nabi Muhammad saw masih sangat rentan dipalsukan dan dikacaukan oleh para
pengacau kemanusiaan yang menginginkan manusia terlena dengan berbagai ramalan
dan atau putus asa karena ramalan itu. Hal itu disebabkan sebagaimana saya
kemukakan tadi bahwa narasi atau penuturan tentang ramalan itu tidak ada yang “menjamin
keaslian sumbernya dan kebenaran isinya”. Satu-satunya teks atau penuturan atau
ajaran yang “dijamin penuh kebenarannya” hanyalah Al Quran. Kitab suci itu tidak akan pernah berubah karena Allah swt
menjaganya dengan cara yang sangat unik dan tidak bisa dikalahkan, dikacaukan,
atau dipalsukan oleh siapa pun. Bahkan, saya pernah menantang seorang perempuan
Amerika Serikat yang membuat tayangan video di Youtube ketika dirinya
menyobek-nyobek Al Quran, lalu membakarnya. Dia membuat tayangan itu di dalam
sebuah ruangan dengan latar belakang bendera Amerika Serikat, kemudian
sobekan-sobekan Al Quran itu dibakarnya di dalam sebuah tabung besar transparan
sehingga tampak jelas kertas-kertas itu terbakar habis.
Saya pun menantang dia, “Terima kasih atas tayangan video yang sangat menghibur ini. Saya
benar-benar terhibur. Saya sarankan bakar saja pabrik Al Quran seluruhnya
sehingga tidak ada lagi yang memproduksi Al Quran dan Al Quran pun tetap ada
dan selalu utuh karena dijaga Allah swt di dalam setiap kepala jutaan kaum
muslim para penghapal Al Quran.”
Sekali lagi harus
diingat bahwa ramalan apa pun tidak dijamin keaslian sumber dan isinya.
Kalaupun Saudara-saudara mendapatkan hal baik dari ramalan itu, perbanyaklah
berdoa agar kebaikan itu menghampiri kita dan berlakulah dengan baik agar
kebaikan itu sampai kepada kita. Hal yang dijamin keaslian sumber dan isinya
hanyalah Al Quran Suci. Sumbernya adalah “Kebenaran” dan isinya pun “Kebenaran”.
No comments:
Post a Comment