Sunday 26 November 2023

Julid Fi Sabilillah, Hati-Hati! Israel Penculik Sudah di Malaysia

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

“Julid” itu berasal dari bahasa Sunda, “julit”, kadang diplesetkan jadi julita. Artinya, “perilaku iri dan dengki yang disebabkan oleh keberhasilan orang lain”. Kata ini dipopulerkan artis Syahrini, pelantun lagu “Sesuatu” itu dengan kata julid. Namun, artinya jadi meluas di dunia maya. Julid berarti “komentar pedas, nyinyir, ngeselin orang”.

Netizen Indonesia kalau sudah julid, luar biasa brengseknya. Beneran jahat netizen Indonesia itu, bisa menelanjangi banyak orang hingga ke bubuk-bubuk hidup pribadinya. Orang bisa stress, hancur hidup, depresi, hingga bunuh diri gara-gara dijulidin.

Kini timbul gerakan “Julid Fi Sabilillah” dalam rangka menyerang mental pasukan Israel untuk menghentikan kekejamannya membunuhi warga Gaza, Palestina. Ratusan, bahkan ribuan tentara Israel (IDF) kena mental, terganggu jiwanya, dan merasa gila dijulidin netizen Indonesia.

Hal ini bermula dari netizen Indonesia bernama Erlangga Greschinov yang membagikan akun-akun tentara Israel di dunia maya hingga tersebar luas. Netizen Indonesia secara otomatis memenuhi ruang komentar Medsos tentara Israel dengan kalimat-kalimat julid yang bikin gila itu. Bahkan, saya sendiri pernah menonton seorang YouTuber Indonesia yang berdebat dengan tentara Israel, lalu pengikutnya langsung bergerak menyerang tanpa ampun. Saya sendiri sampai kasihan sama tentara Israel karena saking dipermalukannya hingga menangis.

Salah seorang tentara wanita Israel bernama Eden Sisson sampai stress berat diserang netizen Indonesia. Fotonya saya dapatkan dari X com. Saking terganggunya, dia melaporkan Erlangga Greschinov ke polisi Israel agar ditangkap dengan bantuan Interpol. Perilaku Eden melaporkan ke polisi itu jelas karena stress atau bloon.


Tentara Israel Eden Sisson (Foto: X.com)


Bagaimana mungkin polisi Israel bisa menangkap warga Indonesia?

Ini wilayah hukum Indonesia, bukan Israel. Israel tak punya kekuatan apa  pun di Indonesia. Kalaupun minta bantuan Interpol atau polisi internasional, itu bodoh sekali. Itu tidak akan pernah terjadi karena jangankan berhubungan dengan Interpol, Israel ingin berhubungan dengan Indonesia saja ditolak. Apalagi perjanjian ekstradisi, tidak pernah ada.

Si Eden Israel itu kalau nggak stress, ya bloon. Lapor ke polisi Israel yang tidak punya kewenangan apa pun di Indonesia. Lieur.

Meskipun demikian, para pejuang julid fi sabilillah tetap harus hati-hati karena Israel selalu mencari cara untuk melakukan kejahatan di mana pun, tidak semua, tetapi banyak. Kalau punya keinginan untuk melaksanakan dendam, mereka akan mencari caranya.

            Baru-baru ini ada kejadian, seorang hacker Palestina bernama Omar A. yang tinggal di Turki membantu Hamas untuk mengacaukan sistem pertahanan iron dome atau kubah besi Israel hingga membuat kerusakan terhadap pertahanan Israel. Israel memburunya dengan cara menipunya. Agen intel Israel, Mossad, berpura-pura menjadi aktivis Ham dan memberinya banyak uang. Lalu, diiming-imingi pekerjaan dengan gaji fantastis dan dirayu untuk sering bepergian ke luar negeri.  Ketika ada di Kuala Lumpur, Malaysia, Omar ditangkap, disiksa, dan hendak dibunuh. Beruntung, dinas intel Turki (MIT) mengetahuinya. Turki kemudian bekerja sama dengan kepolisian Malaysia untuk membebaskan Omar hingga menangkap 11 orang agen Israel penculik Omar. Kini Omar dibawa ke Turki, dilindungi dan ditempatkan di rumah yang aman.

            Ini pelajaran bagi netizen Indonesia, terutama pejulid fi sabilillah. Israel bisa jadi mempelajari kalian dan mencari cara untuk menculik kalian. Kalian bisa dikasih uang banyak dan diiming-imingi banyak uang seperti terjadi kepada Omar A.

            Kalau kalian dikasih uang satu miliar, bagaimana rasanya?

            Kalian bisa tertipu, beneran tertipu. Oleh sebab itu, kalau ada orang yang memberi kalian uang, lalu mengiming-imingi pekerjaan di luar negeri, hati-hati. Jangan langsung percaya, kalian bisa dibunuh di luar negeri. Selama kalian berada di wilayah hukum Indonesia, kalian aman. Kalau sudah keluar dari Indonesia, kalian mulai ringkih. Kalau mau bekerja di luar negeri, gunakan lembaga resmi pemerintah seperti Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jangan liar atau perorangan, berbahaya.

            Bukan cuma uang atau pekerjaan yang bisa menipu kalian, melainkan pula iming-iming syafaat Nabi saw dan sorga. Kita ini banyak yang mudah ditipu dengan menggunakan isu agama. Agen intel Israel, Mossad, bisa kirim orang yang mengaku-aku sebagai cucu Nabi Muhammad saw dan mengajak kalian ke Timur Tengah untuk menjadi orang suci. Di sana kalian bisa dihajar habis-habisan hingga mati. Hati-hati, cerdaslah berpikir.

            Kalau ada orang yang mengaku-aku sebagai cucu Nabi saw, sudah saya jelaskan bukan cara untuk membuktikannya?

            Kalau beneran cucu Nabi saw, orang itu harus punya kitab silsilah yang benar berdasarkan manuskrip yang tersambung ke Ali bin Abi Thalib; harus punya sertifikat internasional dari negara tempat dia berasal; harus punya pula bukti tes DNA yang terhubung dengan kelompok Bani Hasyim. Kalau tidak bisa mengujinya sendiri, minta bantuan orang yang lebih ahli.

            Begitu ya.

            Para pejuang julid fi sabililah, hati-hati kalian!

            Sampurasun.

Wednesday 22 November 2023

Bodohnya Zionis Israel

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Orang-orang Zionis memang bodoh, tolol juga sih. Mereka kerap melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, termasuk orang Israel sendiri. Tidak semua orang Yahudi Israel itu Zionis. Banyak dari mereka yang juga tidak setuju dengan pemerintahan Zionis. Banyak rabi Yahudi menentang Israel dan ingin hidup damai dengan Palestina seperti pada masa lalu.

            Israel itu dari dulu, selalu ingin berhubungan dengan Indonesia. Mereka melakukan berbagai upaya diplomatik untuk merayu, membujuk, dan meyakinkan Indonesia untuk berhubungan dengan mereka. Selama puluhan tahun itu, tampak mereka mulai berhasil mempengaruhi masyarakat Indonesia. Banyak dari masyarakat bahkan tokoh Indonesia yang mulai berhubungan dengan Israel secara perorangan atau antarkelompok. Itu adalah kemajuan untuk saling memahami dan membuka dialog dalam menciptakan perdamaian. Bahkan, peristiwa terakhir banyak rakyat Indonesia yang menginginkan Israel untuk datang bermain sepakbola dalam ajang Piala Dunia di Indonesia meskipun akhirnya tertolak juga. Presiden RI Jokowi pun sempat menyayangkan tidak hadirnya Israel di Indonesia yang menyebabkan batalnya Piala Dunia U21 di Indonesia.

            Meskipun tampak mulai cair hubungan antara masyarakat Indonesia dengan Israel, secara politik Negara Indonesia sama sekali tidak berminat membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Bagi politik Indonesia, Israel adalah penjajah dan tidak ada untungnya juga bersahabat dengan Israel, bikin ruwet.

            Israel sudah berlelah-lelah meyakinkan Indonesia untuk membuka hubungan dengan Indonesia, termasuk menggunakan Amerika Serikat untuk memberikan uang 110 triliun bagi Indonesia jika mau berhubungan dengan Israel. Banyak negara Arab yang tergiur dengan uang bantuan itu, lalu membuka diri berhubungan dengan Israel. Akan tetapi, tidak bagi Indonesia. Uang sejumlah apa pun tidak akan membuat Indonesia goyah pada pendiriannya untuk menolak Israel, itu tertulis dalam Pembukaan UUD 1945.

            Sebetulnya, betapapun kerasnya pemerintah Indonesia menolak Israel, akan luluh juga untuk berhubungan dengan Israel jika masyarakat Indonesia menginginkannya. Bodohnya Israel, ketika banyak dari rakyat Indonesia mulai membuka diri terhadap Israel, mereka melakukan penyerangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Alasannya, Israel curiga dan menuduh RS Indonesia digunakan Hamas untuk menyerang Israel. Penyerangan Israel terhadap RS Indonesia sudah pasti membuat upaya mereka untuk berhubungan dengan Indonesia semakin kandas dan sangat sulit terwujud. Indonesia dipastikan semakin menolak untuk berhubungan dengan Israel.

            Tuduhan terhadap RS Indonesia itu adalah tuduhan bodoh yang mesti dibuktikan. Pihak manajemen RS Indonesia sudah menjelaskan bahwa tidak ada Hamas, tetapi hanya petugas medis dan pasien. Israel tidak percaya dan melakukan penyerangan. Padahal, kalau tidak percaya, tidak perlu menyerang hingga membuat orang mati. Bekerja sama saja dengan pihak manajemen RS untuk menggeledah setiap sudut ruangan, lorong, peralatan, dan ruang bawah tanah untuk menemukan Hamas. Kalau ada, tangkap dan minta pertanggungjawaban pula dari pihak manajemen. Kalau tidak ada, tidak perlu bikin aksi-aksi brutal.


Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina (Foto: Medcom.id)

            Kalau di Indonesia, sudah pasti lebih berhati-hati dalam bertindak. Jika Densus 88 akan menangkap teroris di suatu perkampungan, kontrakan, atau apartemen, kan tidak seluruh kampung, kontrakan, atau apartemen itu yang dihancurkan, tetapi terbatas hanya pada ruangan atau rumah tempat teroris itu ada sehingga kerusakan bisa diminalisasi dan tidak perlu menimbulkan korban yang tidak perlu.

            Zionis Israel memang bodoh, pantas dari zaman ke zaman sejak zaman para nabi hidupnya selalu bermasalah. Mereka harus berhenti bikin masalah agar bisa hidup lebih baik. Mereka bodoh dengan tindakan mereka hingga Indonesia semakin tidak mau berhubungan dengan mereka. Israel yang rugi, Indonesia tidak rugi apa pun.

            Sampurasun.

Tuesday 21 November 2023

Semua Dikendalikan, Jokowi Mah Tinggal Planga Plongo Doang

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Mari kita cek Capres dan Cawapres kita satu per satu. Perhatikan mereka sesuai nomor urut masing-masing.

            Pertama, Anies Baswedan itu dicalonkan oleh Partai Nasdem. Pendiri dan ketua partai itu adalah Surya Paloh. Nasdem adalah partai koalisinya Jokowi. Nasdem masih punya menteri yang menjadi pembantu Jokowi. Artinya, Anies itu di bawah pengawasan Jokowi.

Apalagi Surya Paloh pernah mengakui telah lapor kepada Jokowi soal pencalonan Anies, Jokowi bilang, “Bagus, … bagus.”

Wakilnya, Muhaimin Iskandar, juga Ketua PKB. Partai ini masih koalisinya Jokowi. Gus Yaqut yang sekarang Menteri Agama itu kolega dekatnya Cak Imin, baik di partai atau di Ormas NU. Artinya, Cak Imin adalah orangnya Jokowi.

Kedua, Prabowo Subianto adalah pembantunya Jokowi. Dia menteri pertahanan dan keamanan Indonesia. Artinya, Prabowo adalah orangnya Jokowi. Apalagi, dengar-dengar dia sudah janji bahwa jika terpilih menjadi presiden, selama dua tahun pertama, akan menyelesaikan semua program Jokowi yang tertunda akibat Covid-19.

Wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, jelas anak kandung Jokowi. Oleh sebab itu, dia dan Prabowo isi kampanyenya adalah “melanjutkan” semua program Jokowi.

Ketiga, Ganjar Pranowo adalah orang yang diendorse Jokowi untuk menjadi presiden. Dia didorong Jokowi sebagai “Si Rambut Putih” untuk menjadi presiden dari PDIP, satu partai dengan Jokowi.

Wakilnya, Mahfud M.D. adalah pembantunya Jokowi. Dia menteri koordinator Polhukam. Jelas, Mahfud adalah orangnya Jokowi.

So, siapa sekarang yang tidak mendapatkan pengaruh Jokowi?

Semuanya termonitor oleh Jokowi.

Kalau ada yang menanyakan soal presiden dan wakil presiden, Jokowi tinggal planga plongo aja, tidak perlu serius amat menjawabnya, tinggal bilang aja, “Itu … nganu … emh … nganu … tanyain aja ke mereka ya.”

            Gitu aja cukup bagi Jokowi untuk menjawab pertanyaan soal itu.

Sekarang, Jokowi harus lebih berkonsentrasi memenuhi permintaan dunia untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel, kelaparan akibat perang Rusia Vs Ukraina, menghadapi perubahan iklim, dan tetap bertarung dengan Eropa Barat untuk menjalankan hilirisasi agar kekayaan alam Indonesia sebesar-besarnya dinikmati oleh rakyat Indonesia dengan tetap berbagi dengan umat manusia di muka Bumi ini secara adil dan proporsional.

Gitu ya. Tak heran anak Jokowi, Kaesang Pangarep yang sekarang menjadi Ketua PSI, mengampanyekan agar kita berpolitik dengan gembira dan ceria. Jangan Baperan.

Sampurasun.

Sunday 19 November 2023

Jokowi-Joe Biden Sepakat Soal Palestina-Israel

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Setelah Presiden Indonesia Jokowi bicara blak-blakan di depan Presiden Amerika Serikat Joe Biden soal konflik Palestina dan Israel, Joe Biden dengan nyata setuju bahwa jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah itu adalah dengan menggunakan konsep “two state solution”, ‘solusi dua negara merdeka”. Artinya, Palestina harus merdeka dan Israel pun harus merdeka. Kedua pihak dan dunia harus mengakui kemerdekaan kedua negara tersebut. Foto Jokowi bersama Joe Biden saya dapatkan dari Pos-kupang com.


Presiden Indonesia Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (Foto: Pos-kupang.com)


            Indonesia sudah sejak lama menyuarakan dan mendukung “solusi dua negara merdeka” tersebut, terutama sejak zaman Presiden Aburahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur. Meskipun Juklak atau Juknis atau teknis pelaksanaan perwujudan dua negara merdeka itu belum jelas, keyakinan bahwa cara itu harus ditempuh untuk menghentikan pertikaian adalah sudah sangat bagus.  Indonesia menolak terjadinya “one state solution”, ‘satu negara merdeka’, artinya Palestina dan Israel bergabung menjadi satu negara. Hal itu disebabkan Palestina akan selalu dirugikan.

            Meskipun solusi itu adalah cara yang paling bagus saat ini, tidak cukup hanya pidato, ceramah, seminar, ataupun imbauan. Solusi ini harus benar-benar dilakukan dan tidak hanya pada upaya “soft diplomacy”,  tetapi juga harus menggunakan upaya  “hard diplomacy”, ‘diplomasi keras’, dengan menggunakan ancaman senjata yang lebih kuat daripada senjata Palestina dan Israel. Mengingat Israel kerap ngeyel dan tidak mematuhi aturan PBB tanpa mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat, perlu negara lain yang lebih kuat untuk membelah dan membatasi tanah atau wilayah yang sekarang menjadi tempat konflik. Di tengah perbatasan kedua negara harus dijaga oleh kekuatan yang mampu memisahkan keduanya sekaligus mengancam keduanya agar tidak saling bunuh lagi.

            Kekuatan besar itu bisa jadi Negara Cina dan Negara Rusia yang harus berada di antara atau di tengah-tengah Palestina dan Israel. Adapun komplek Al Quds yang dianggap tempat suci bagi tiga agama harus diserahkan pengelolaan dan pengamanannya kepada Indonesia. Dengan demikian, untuk awal terciptanya solusi dua negara merdeka itu, bisa dilakukan dengan cara itu. Apabila sudah sangat sangat kondusif dan kedua pihak saling menerima. Perbatasan itu bisa diserahkan kembali kepada Palestina dan Israel, sedangkan Al Quds bisa diserahkan pada PBB.

            Sekarang ini masih sulit terjadi solusi dua negara itu. Hal itu disebabkan, baik di Palestina maupun Israel, ada kelompok-kelompok radikal yang sangat sulit dijinakkan. Bagi radikalis Israel, Palestina itu tidak pernah ada di muka Bumi. Demikian pula, bagi Palestina radikal, Israel itu tidak pernah ada. Kelompok-kelompok ini harus diajak bicara dan disadarkan bahwa faktanya, kenyataannya, Palestina itu ada dan Israel itu juga tetap ada. Upaya saling memusnahkan sampai hari ini tidak pernah berhasil. Mereka tetap ada di muka Bumi, tidak ada yang musnah.

            Jokowi dan Joe Biden sudah ada kemajuan dalam hal ini, tinggal praktik pelaksanaannya saja. Jika kesepakatan atau pidato yang bagus itu tanpa ada tindak lanjutnya, itu hanya omong doang, cuma bacot. Hal ini mirip dengan lirik lagu yang diciptakan gadis-gadis Garut yang tergabung dalam “Voice of Baceprot”, ‘VOB’.

            Mereka bilang, “We hate speech,…. Then killed another as a satan. Sataaan …!”

            ‘Kami benci ceramah, …. Kemudian, membunuh orang lain seperti syetan. Syetaaan …!’

            Begitu lirik lagu mereka yang berjudul “The Other Side of Metalism”. Foto VOB saya dapatkan dari YouTube.


Voice of Baceprot (VOB) (Foto: YouTube)

            Sampurasun.

Tuesday 14 November 2023

Erdogan Menggelayut Terus ke Jokowi

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Presiden pujaaan umat ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mepet terus dan menggelayut terus ke Presiden Indonesia Jokowi. Ini terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi pada Sabtu (11/11/2023). Foto mereka saya dapatkan dari riauone com.


Erdogan dan Jokowi (Foto: riauone.com)


            Hal ini mudah dipahami sebenarnya. Negara-negara Arab dan anggota OKI tampaknya sudah mulai kebingungan karena sampai hari ini upaya mereka tidak juga membuahkan hasil dalam menyelesaikan sengkarut antara Israel dan Palestina. Kalau dilihat-lihat, memang kejadiannya selalu begitu: perang, penghancuran, dan pembunuhan demi pembunuhan. Erdogan yang selalu lantang dan keras dalam membela kepentingan dunia Islam pun, hasilnya belum kelihatan dalam urusan Palestina dan Israel ini. Dunia Islam perlu format baru, cara baru dalam mengatasi masalah ini.

Jokowi dan nenek bertubuh pendek pemberani yang dipercaya Jokowi untuk menjadi menjadi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah menggetarkan PBB dan sidang-sidang OKI. Jokowi dan Retno adalah yang paling logis dan keras bersuara dalam menyelesaikan kekacauan di Timur Tengah ini. Mereka ingin perang dihentikan dan upaya pendudukan oleh Israel ke Palestina pun dihentikan. Pendudukan adalah masalah utamanya dan perang tidak akan pernah berhenti jika pendudukan masih dilakukan.


Jokowi dan Erdogan (Foto: riauone.com)


Kalau diperhatikan, Jokowi lebih keras dibandingkan Erdogan dalam bersikap terhadap Israel. Erdogan itu masih mau berhubungan dengan Israel, sedangkan Jokowi tidak pernah mau untuk berbicara dengan Israel dan Indonesia tetap konsisten tidak mau berhubungan dengan Israel selama mereka masih menduduki Palestina. Jadi, wajar jika Erdogan terus mendekat ke Jokowi untuk menitipkan keinginan dan pesannya dalam menyelesaikan konflik Palestina Vs Israel. Akhirnya, memang 57 pemimpin negara Islam menunjuk Jokowi untuk menjadi juru damai dan juru bicara mereka dalam bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Palestina.

Kita memang butuh solusi yang bukan hanya perang untuk menyelesaikan hal tersebut. Toh, perang tidak pernah berhenti dan selalu merugikan semuanya.

Sampurasun.