oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Orang-orang Zionis memang
bodoh, tolol juga sih. Mereka kerap melakukan hal-hal yang merugikan orang lain,
termasuk orang Israel sendiri. Tidak semua orang Yahudi Israel itu Zionis.
Banyak dari mereka yang juga tidak setuju dengan pemerintahan Zionis. Banyak
rabi Yahudi menentang Israel dan ingin hidup damai dengan Palestina seperti
pada masa lalu.
Israel itu dari dulu, selalu ingin berhubungan dengan
Indonesia. Mereka melakukan berbagai upaya diplomatik untuk merayu, membujuk,
dan meyakinkan Indonesia untuk berhubungan dengan mereka. Selama puluhan tahun
itu, tampak mereka mulai berhasil mempengaruhi masyarakat Indonesia. Banyak
dari masyarakat bahkan tokoh Indonesia yang mulai berhubungan dengan Israel
secara perorangan atau antarkelompok. Itu adalah kemajuan untuk saling memahami
dan membuka dialog dalam menciptakan perdamaian. Bahkan, peristiwa terakhir
banyak rakyat Indonesia yang menginginkan Israel untuk datang bermain sepakbola
dalam ajang Piala Dunia di Indonesia meskipun akhirnya tertolak juga. Presiden
RI Jokowi pun sempat menyayangkan tidak hadirnya Israel di Indonesia yang
menyebabkan batalnya Piala Dunia U21 di Indonesia.
Meskipun tampak mulai cair hubungan antara masyarakat
Indonesia dengan Israel, secara politik Negara Indonesia sama sekali tidak
berminat membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Bagi politik Indonesia,
Israel adalah penjajah dan tidak ada untungnya juga bersahabat dengan Israel,
bikin ruwet.
Israel sudah berlelah-lelah meyakinkan Indonesia untuk
membuka hubungan dengan Indonesia, termasuk menggunakan Amerika Serikat untuk
memberikan uang 110 triliun bagi Indonesia jika mau berhubungan dengan Israel.
Banyak negara Arab yang tergiur dengan uang bantuan itu, lalu membuka diri
berhubungan dengan Israel. Akan tetapi, tidak bagi Indonesia. Uang sejumlah apa
pun tidak akan membuat Indonesia goyah pada pendiriannya untuk menolak Israel,
itu tertulis dalam Pembukaan UUD 1945.
Sebetulnya, betapapun kerasnya pemerintah Indonesia
menolak Israel, akan luluh juga untuk berhubungan dengan Israel jika masyarakat
Indonesia menginginkannya. Bodohnya Israel, ketika banyak dari rakyat Indonesia
mulai membuka diri terhadap Israel, mereka melakukan penyerangan terhadap Rumah
Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Alasannya, Israel curiga dan menuduh RS
Indonesia digunakan Hamas untuk menyerang Israel. Penyerangan Israel terhadap
RS Indonesia sudah pasti membuat upaya mereka untuk berhubungan dengan
Indonesia semakin kandas dan sangat sulit terwujud. Indonesia dipastikan
semakin menolak untuk berhubungan dengan Israel.
Tuduhan terhadap RS Indonesia itu adalah tuduhan bodoh
yang mesti dibuktikan. Pihak manajemen RS Indonesia sudah menjelaskan bahwa
tidak ada Hamas, tetapi hanya petugas medis dan pasien. Israel tidak percaya
dan melakukan penyerangan. Padahal, kalau tidak percaya, tidak perlu menyerang
hingga membuat orang mati. Bekerja sama saja dengan pihak manajemen RS untuk
menggeledah setiap sudut ruangan, lorong, peralatan, dan ruang bawah tanah
untuk menemukan Hamas. Kalau ada, tangkap dan minta pertanggungjawaban pula
dari pihak manajemen. Kalau tidak ada, tidak perlu bikin aksi-aksi brutal.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina (Foto: Medcom.id) |
Kalau di Indonesia, sudah pasti lebih berhati-hati dalam
bertindak. Jika Densus 88 akan menangkap teroris di suatu perkampungan,
kontrakan, atau apartemen, kan tidak seluruh kampung, kontrakan, atau apartemen
itu yang dihancurkan, tetapi terbatas hanya pada ruangan atau rumah tempat
teroris itu ada sehingga kerusakan bisa diminalisasi dan tidak perlu
menimbulkan korban yang tidak perlu.
Zionis Israel memang bodoh, pantas dari zaman ke zaman
sejak zaman para nabi hidupnya selalu bermasalah. Mereka harus berhenti bikin
masalah agar bisa hidup lebih baik. Mereka bodoh dengan tindakan mereka hingga
Indonesia semakin tidak mau berhubungan dengan mereka. Israel yang rugi,
Indonesia tidak rugi apa pun.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment