Saturday 27 June 2020

Fisip Unfari-KNPI Dorong Terus Kampus Pemuda


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Setelah berhasil melaksanakan sosialisasi Kampus Pemuda yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Al Ghifari dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia pada Senin, 22 Juni 2020, bertempat di Kampus 3 Universitas Al Ghifari, Jln. A.H. Nasution No. 247, sosialisasi tersebut kembali dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juni 2020. Acara tersebut digelar di tempat yang sama dengan peserta yang berbeda tentunya.





            Acara kali ini disebut sosialisasi gelombang kedua. Isi acaranya mirip dengan acara pertama, yaitu ada pembukaan, pemaparan dan penjelasan mengenai Program Studi Hubungan Internasional dan Program Studi Administrasi Negara, pemahaman berbagai jenis beasiswa yang difasilitasi oleh Universitas Al Ghifari (Unfari), dan panduan langsung untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa Fisip, Hubungan Internasional (HI) dan Administrasi Negara (AN).

            Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Dina memberikan semangat agar para pemuda tetap kuat niat untuk melanjutkan pendidikannya. Sementara itu, Imam dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengamini apa yang disampaikan Dina bahwa permasalahan untuk melanjutkan pendidikan itu lebih banyak akibat dari permasalahan yang ada di dalam diri calon mahasiswa sendiri, misalnya, lokasi rumah yang jauh, lelah, kurang uang, dan sebagainya. Menurutnya, masalah-masalah itu dapat diatasi dengan menguatkan tekad dan bersama-sama dengan KNPI untuk mencari jalan keluar.

            Adapun Asep Komarudin dari KNPI menjelaskan bahwa kerja sama Fisip Unfari-KNPI adalah untuk meningkatkan pendidikan sumber daya manusia di Jawa Barat. Jika pendidikan meningkat, IPM pun meningkat. Artinya, kesejahteraan masyarakat akan terdorong lebih meningkat.


            Acara selanjutnya dipimpin Sekprodi AN Iin untuk menjelaskan mengenai Program Studi HI dan AN. Penjelasan Program Studi (Prodi) HI, dipimpin oleh Kaprodi HI Tom Finaldin yang memaparkan secara singkat apa itu yang dimaksud Hubungan Internasional. Penjelasan difokuskan pada tujuan agar masyarakat mengerti dan berani mempelajari HI. Hal itu disebabkan banyak masyarakat yang tidak memilih HI karena tidak memahami apa itu HI. Adapun penjelasan HI yang lebih rinci disampaikan Sekprodi HI Henike Primawanti. Hal itu meliputi apa saja yang dipelajari di Prodi HI dan ruang lingkup kerja lulusan HI, baik yang bersifat nasional maupun internasional.


            Penjelasan tentang Prodi AN dipimpin oleh Kaprodi AN Ridwan Caesar yang dengan jelas dan gamblang berikut gambaran lulusan-lulusan Universitas Al Ghifari yang telah bekerja pada berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta. Di samping itu, Caesar menjelaskan pula alur-alur untuk mendapatkan berbagai beasiswa yang difasilitasi oleh Universitas Al Ghifari.


            Pada akhir acara, para pemuda KNPI dipandu langsung untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa Fisip, Unfari. Mereka dipandu oleh para staf Fisip, Unfari. Sebagaimana acara sosialisasi gelombang pertama, mereka memilih sesuai keinginannya masing-masing untuk kemudian mendaftarkan diri menjadi mahasiswa HI atau AN.
            Semoga kerja sama ini berhasil dengan baik hingga mereka lulus menjadi sarjana yang bermanfaat bagi masyarakat. “Khoerunnas anfauhum linnas”, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya’.

            Mudah-mudahan Allah swt meridhoi kerja sama Fisip, Unfari-KNPI. Amin.

            Sampurasun.

Thursday 25 June 2020

Peran Universitas Al Ghifari pada Masa Covid-19


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Dalam masa pandemi Covid-19 seluruh elemen bangsa harus menyatukan tekad dan sikap. Tidak boleh ada satu elemen pun yang mengganggu berbagai upaya positif dalam menghadapi wabah Covid-19.

            Universitas Al Ghifari, selaku salah satu elemen bangsa yang turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, berupaya pula berperan dalam menghadapi wabah tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertemakan “Peran Universitas Al Ghifari pada Masa Covid-19”.

            Dalam Rapat Koordinasi KKN Bersama Dosen Pembimbing yang diselenggarakan pada Rabu, 24 Juni 2020, di Universitas Al Ghifari, Jln. Cisaranten Kulon, No.140, Bandung, Ketua KKN Yopi Setiawan menjelaskan bahwa KKN pada masa Covid-19 berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Biasanya, KKN dilaksanakan di suatu wilayah tertentu dan mahasiswa akan tinggal di wilayah tersebut. Akan tetapi, saat ini, mahasiswa tidak boleh menginap di wilayah tempat berlangsung KKN. Mereka harus pulang. Oleh sebab itu, KKN dilangsungkan di wilayah seputar kampus dan di wilayah rumah masing-masing. Untuk wilayah yang diseputar kampus adalah Cisaranten dan Sukamiskin.





            Sementara itu, Wakil Rektor I Heri mengingatkan agar seluruh panitia dan pembimbing dapat menjaga kesehatan, baik dirinya sendiri maupun para mahasiswa peserta KKN. Di samping itu, hal yang patut diperhatikan pun adalah masalah perizinan. Proses perizinan harus komplit dan sempurna, baik di level makro maupun mikro. RT, RW, dan tokoh masyarakat harus mengetahui serta memberikan izin dan dukungan bagi para mahasiswa peserta KKN Universitas Al Ghifari. Hal yang juga sangat penting adalah Seluruh mahasiswa dan dosen Al Ghifari dapat menjaga nama baik Universitas Al Ghifari, baik di wilayah yang telah ditentukan maupun di wilayah rumah setiap mahasiswa.

            Hal yang senada disampaikan pula oleh Ketua LPPM Gunawan Undang. Menurutnya, KKN harus ditetapkan sesuai jadwal dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Karena pembimbingan dilakukan secara daring, kegiatan KKN ini harus lebih hati-hati, jangan sampai ada sedikit pun kesan negatif dari masyarakat. Justru KKN ini harus memberikan nilai positif kepada masyarakat. Dia pun mengingatkan bahwa teknik pelaporan hasil KKN harus selalu ditingkatkan sehingga manfaat dan hasilnya terukur dan teruji positif.




            Kegiatan KKN ini sesungguhnya salah satu kontribusi mahasiswa kepada masyarakat dan bukan hanya untuk mendapatkan nilai. Di dalam melaksanakan KKN mahasiswa harus mampu melihat potensi-potensi masyarakat yang layak dikembangkan untuk kebaikan masyarakat sendiri, misalnya, meningkatkan usaha kecil dan menengah yang sudah ada di tengah masyarakat, seperti menjahit, las, atau peternakan kelinci. Bahkan, jika memungkinkan, ada potensi yang bisa dikembangkan dengan cara bekerja sama dengan Universitas Al Ghifari atau dengan instansi lainnya. Di samping itu pun, mahasiswa harus mampu memotret berbagai masalah di masyarakat. Masalah-masalah itu harus dapat dipetakan, dianalisis, dipecahkan sehingga terurai dan dapat ditemukan solusinya. Misalnya, masalah yang sekarang sedang banyak dibicarakan orang, yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST). Di sanalah peran pembimbing untuk membimbing para mahasiswanya agar dapat berkontribusi positif dengan lembut untuk kepentingan masyarakat.

            Semoga berbagai hal yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik serta mendapatkan perlindungan dan petunjuk Allah swt. Amin

            Sampurasun.

Monday 22 June 2020

Fisip, Universitas Al Ghifari-KNPI Jawa Barat Bangun Kampus Pemuda



Bandung, Putera Sang Surya
Senin, 22 Juni 2020, bertempat di Kampus 3 Universitas Al Ghifari, Jln. A.H. Nasution No. 247 Fisip, Universitas Al Ghifari dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat bekerja sama membangun kampus pemuda. KNPI selaku organisasi kepemudaan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas para pemuda melalui jalur pendidikan. Sementara itu, Fisip, Universitas Al Ghifari memiliki tugas untuk memberikan pendidikan kepada para mahasiswa atau para pemuda. Singkat kata, baik Fisip, Universitas Al Ghifari maupun KNPI memiliki tugas dan peran yang sama penting untuk turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

            Dalam acara tersebut dari pihak Universitas Al Ghifari hadir Rektor Universitas Al Ghifari Didin Muhafidin, Wakil Rektor Achadijat Sulaeman, Dekan Fisip Dina, Kaprodi Hubungan Internasional Tom Finaldin, Kaprodi Administrasi Negara Ridwan Caesar, Sekprodi HI Henike Primawanti. Sementara itu, dari pihak KNPI hadir Ketua KNPI Riyo, Asep Komarudin, dan Husni.



            Dalam acara pembukaan yang dihadiri pula oleh sekira 150 calon mahasiswa baru anggota KNPI, Ketua KNPI mengucapkan terima kasih ternyata para pemuda di Jawa Barat antusias untuk meningkatkan kualitas dirinya melalui pendidikan dengan menjadi mahasiswa Fisip, Universitas Al Ghifari, baik menjadi mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional maupun Administrasi Negara. Sementara itu, Rektor Universitas Al Ghifari Didin Muhafidin mengucapkan selamat datang kepada calon mahasiswa baru dan memberikan semangat belajar kepada para pemuda dengan mendorong optimisme untuk dapat lebih berkualitas dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Adapun Dekan Fisip Dina menjelaskan bahwa program tersebut telah lama dibangun untuk segera diwujudkan sehingga terjadi ikatan mutualisme, saling menguntungkan, antara KNPI dan Fisip, Universitas Al Ghifari.








            Selepas acara pembukaan para pemuda dari KNPI tersebut dibagi ke dalam dua kelas untuk penjelasan mengenai program studi. Penjelasan di kelas tersebut tentu saja dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip “New Normal”. Untuk menjelaskan mengenai hubungan internasional, dipimpin oleh Kaprodi HI Tom Finaldin dengan  dibantu Sekprodi HI Henike Primawanti. Adapun penjelasan Program Studi Administrasi Negara dipimpin oleh Kaprodi AN Ridwan Caesar.


            Setelah mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap, para pemuda KNPI dipersilahkan untuk memilih program studi sesuai dengan keinginan masing-masing. Hasilnya, para pemuda tersebut memang memilih kedua program studi tersebut, yaitu Hubungan Internasional dan Administrasi Negara. Ada yang mendaftar secara offline maupun online.


            Kerja sama tersebut akan terus dilanjutkan pada masa depan untuk sama-sama berperan serta dalam membangun bangsa. Semoga Allah swt memberikan perlindungan dan keberhasilan untuk kerja sama positif tersebut. Amin. (Tom Finaldin)

Wednesday 10 June 2020

Benarkah Mahasiswa Indonesia Menghajar Rasis AS?


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
Beritanya sudah ada dua hari yang lalu. Seorang mahasiswa yang diduga Warga Negara Indonesia (WNI) diprovokasi pria bule asal Amerika Serikat (AS) dengan kata-kata rasis dan ancaman. Awalnya mahasiswa WNI itu menghindari perselisihan. Akan tetapi, karena dikejar terus, akhirnya perkelahian pun tidak terhindarkan. Akhirnya, pria bule AS itu jatuh terkapar di aspal. Hal yang unik adalah ketika Si Bule itu jatuh, mahasiswa WNI itu menolongnya agar sadar dan bisa terduduk. Itulah yang menjadi dugaan bahwa mahasiswa yang menghajar pria bule rasis AS itu berasal dari Indonesia. Saya mendapatkan video tersebut berasal dari https://www.youtube.com/watch?v=TIOVf17aJMM dalam video tersebut lebih lengkap.

            Sayangnya, hingga saya menulis ini belum ada konfirmasi, baik dari Duta Besar Indonesia di AS, maupun dari Kementerian Luar Negeri RI bahwa mahasiswa yang mengkaparkan pria AS itu adalah benar-benar mahasiswa Indonesia, bukan dari negara lain. Informasi ini menjadi sangat penting agar mahasiswa Indonesia yang belajar di AS lebih berhati-hati dengan manusia-manusia rasis semacam itu yang menganggap dirinya manusia terbaik di dunia.



                                        https://www.youtube.com/watch?v=TIOVf17aJMM


            Orang-orang rasis itu memang menjengkelkan. Saya juga sebagai orang Indonesia pernah dikata-katain dan diejek oleh orang-orang rasis. Saya pernah dikatain bahwa saya bukan manusia, melainkan setengah manusia dan setengah binatang. Hal itu disebabkan orang-orang rasis selalu berpegang pada “Teori Darwin” yang menjelaskan bahwa manusia itu berasal dari monyet. Begitulah sederhananya Teori Darwin. Monyet berubah menjadi manusia itu melalui berbagai bentuk dan mengalami perubahan warna kulit serta tinggi badan. Bangsa-bangsa di dunia ini banyak yang belum menjadi manusia sempurna. Mereka yang telah sempurna adalah manusia yang berkulit putih. Adapun manusia seperti saya ini dan banyak bangsa di dunia masih menjalani proses menuju manusia. Itulah sebabnya saya disebut setengah manusia dan setengah binatang karena saya orang Indonesia berkulit sawo matang.

            Daripada adu jotos mendingan adu ilmu. Meruntuhkan Teori Darwin itu mudah, hal yang susah adalah menurunkan egoisme para rasis. Meskipun secara ilmu sudah dikalahkan, egoisme mereka mengundang kita untuk adu jotos. Perlu kesabaran tingkat tinggi. Dalam video tersebut memang terpaksa adu jotos, tak ada jalan lain.

            Meskipun demikian, para rasis itu sekarang jumlahnya sudah turun drastis, baik karena kematian, kehancuran organisasinya, maupun kesadaran mereka sendiri bahwa pikiran mereka adalah salah. Mudah-mudahan kita tidak menjadi rasis dan menolak rasisme karena kita semua diciptakan Allah swt dengan penuh cinta, berbangsa-bangsa untuk saling belajar dalam hidup dan kehidupan ini.

            Sampurasun.