Thursday 26 February 2015

Berdebat dengan Ateis tentang Sumber Kisah Nabi Muhammad saw


 
oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Perdebatan ini dimulai karena saya mengomentari video yang berjudul Everybody Draw Mohammed Day 2014. Pembuat video itu, Justin Antitheist, mempertanyakan mengapa Nabi Muhammad saw tidak boleh digambarkan. Di setiap komik ataupun buku Muhammad saw selalu digambarkan dengan cahaya. Menurut mereka, hal itu merupakan pelanggaran atas kebebasan berekspresi. Kemudian, mereka mulai menggambar Nabi Muhammad saw dengan seenaknya. Ada dalam posisi melawak, membunuh, sadis, seksual, dan segala macam gambar yang mengandung penghinaan. 

Pada akhir video dia mengutip ayat Al Quran (9 : 5) “… Bunuhlah setiap orang tidak beriman di mana saja kamu temui mereka, tangkap mereka, dan kepunglah mereka, bersiaplah untuk menyergap mereka ….”

Ayat itu digunakan mereka untuk membuat kebohongan bahwa umat Islam itu diperintahkan untuk melakukan kekerasan setiap hari. Mereka berupaya memfitnah Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan. 

Perdebatan itu aslinya menggunakan bahasa Inggris, tetapi dalam artikel ini saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar lebih bisa dipahami para pembaca. Bagi yang ingin membaca perdebatan aslinya silahkan lihat di  https://www.youtube.com/watch?v=Xi9Viscp6S8.

Tulisan tentang perdebatan ini tentunya sudah saya edit kronologinya, bukan isinya. Hal itu disebabkan kalau tidak diedit kronologinya akan membingungkan pembaca karena percakapan di youtube itu tidak tersusun seperti facebook, tetapi loncat-loncat sehingga kalau tidak sangat serius, orang tidak bisa mengikutinya dengan baik. Pengeditan ini hanya meluruskan kronologi agar tersusun rapi, sedangkan isinya tidak saya ubah sama sekali. Berikut komentar saya dalam video ateis itu.

Aku dari Indonesia. Aku muslim. Aku kasihan sama kamu semua yang merasa tersiksa, gelisah, terancam, iri dengan masuknya Islam di negara kalian. Ada apa dengan kalian semua? Islam hadir membawa perdamaian, cinta, kehormatan, keadilan, dan kemuliaan.

Hati kalian tidak dididik. Di Indonesia setiap orang bebas berbicara dan melakukan apa saja sepanjang tidak melanggar hukum dan tidak melukai perasaan orang lain. Jadi, Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu hidup bersama, aman, dan damai saling menghormati. 

Tentang ayat Al Quran yang memerintahkan untuk membunuh orang tidak beriman adalah digunakan selama masa perang, bukan masa damai. Jika ayat itu harus digunakan setiap waktu, aku pasti sudah membunuh orang-orang Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu di Indonesia. Aku akan membakar sejarah mereka tanpa tersisa sedikit pun. Akan tetapi, faktanya mereka semua aman dan terlindungi. Bahkan, aku punya banyak teman Protestan, Katolik, dan Hindu.

Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Kami mudah saja membakar setiap orang yang tidak beriman. Akan tetapi, kami tidak melakukannya karena Muhammad saw mengajari kami bahwa membunuh orang yang tidak beriman ketika masa damai sama dengan menyakiti Muhammad saw. 

Orang Barat! Didik pikiranmu, hatimu, dan lidahmu. Jadilah orang yang beradab!

Segera saja komentar saya tersebut mendapatkan perlawanan, terutama dari pembuat video.


Justin Antitheist:

Hati tidak tidak berpikir dan tidak bisa dididik. Jika otak kamu bisa dididik, kamu tidak akan membuat komentar tolol seperti itu.

Di Indonesia orang yang berbeda agama TIDAK hidup dalam damai. Aku tidak yakin jika kamu bodoh atau berbohong tentang itu.

Sebagaimana yang aku katakan berkali-kali dalam setiap tayanganku, tidak masalah jika surah tentang pembunuhan mengacu pada masa lalu atau masa modern. Yang jadi masalah adalah beberapa muslim menggunakan surah-surah itu untuk membenarkan pembunuhan pada hari ini.

Inilah faktanya – orang-orang baik tidak mengikuti agama berdasarkan kebijakan Ibrahim untuk membunuh anaknya. Orang baik tidak mengikuti agama Yahudi, Kristen, atau Islam.

*********

Komentar Justin itu segera mendapat tanggapan dari orang Islam lain, namanya Farhod Shaymanov, tetapi tanggapan itu dihapusnya sendiri karena memang agak kurang relevan dengan yang sedang kami perdebatkan. Farhod Shaymanov hanya membeberkan fakta bahwa hidup orang-orang nonmuslim yang berada di negara-negara muslim menjadi tanggungan dan beban orang-orang Islam secara ekonomi. Sebetulnya, data-data itu sangat bagus, sayang saya tidak cepat meng-copy-nya karena keburu dihapus.

Saya segera menangkis sanggahan Si Ateis Justin.

            *******

Tom Finaldin:

            Apa? Kapan terakhir kamu merasa bahagia? Berapa lama? Kasihan.

            Tidak aneh jika para ahli ilmu jiwa kalian mengatakan bahwa orang-orang barat itu adalah orang-orang yang paling tertinggal dalam hal spiritual. Saya dengar itu dari TV. Kami mendidik hati sejak ribuan tahun lalu. Tidak aneh jika cara bicara kamu kasar, pikiranmu tertutup, dan sering dikendalikan emosi. Hati kamu keras dan beku. Aku sarankan kamu untuk datang ke Indonesia dan belajar bagaimana caranya menata hati.

            Kedamaian di Indonesia bukan berarti tidak ada masalah, tetapi kami selalu menyelesaikannya dengan cara yang baik.

            Beberapa muslim memang melakukan kesalahan, tetapi itu disebabkan dipengaruhi orang-orang jahat yang berada di balik layar atau kesalahan dalam memahami Islam. Islam tidak mengajarkan kriminalitas.

            Soal Ibrahim as, Allah swt hanya menguji rasa cinta.

Siapa yang lebih dia cintai?

Anaknya atau Tuhan?

Ibrahim as memilih Tuhan. Dia lulus. Kenyataannya, dia tidak membunuh anaknya.  Tuhan menggantinya dengan domba.


Justin Antitheist:

Yang jadi masalah adalah Ibrahim bersedia membunuh anaknya. Kenyataannya, kalian merayakannya. Itu berarti secara definisi kalian adalah psikopat.


Tom Finaldin:

            Kami memang merayakannya, tetapi jangan dilihat seperti perayaan di tempat kalian. Pada hari itu kami diuji seperti Ibrahim as. Kami harus memilih antara uang dan manusia.

            Apa yang lebih kami cintai?

            Uang atau manusia?

            Untuk orang yang memiliki keyakinan kuat terhadap kebaikan Tuhan, akan memilih manusia. Kemudian, mereka mulai mengorbankan uangnya untuk membeli domba, sapi, atau unta. Hewan yang mahal. Lalu, daging domba, sapi, dan kerbau itu dibagikan pada tetangga, terutama orang miskin. Setiap orang diberi daging. Muslim, Kristen, Budha, dan Konghucu mendapatkan hak yang sama.

            Setiap orang makan daging pada hari itu dan itu menyenangkan.

            Banyak manfaat yang dapat diambil dari perayaan itu. Kita harus menghindari sifat kikir, mengenal tetangga lebih baik, menjaga perdamaian, peduli pada orang miskin, menghargai manusia, dan mendapatkan ridha Allah swt.

            Kamu masih ingin menyebutku psikopat?


Justin Antitheist:

            Itukah kalimat-kalimat sinting yang kamu katakan?

            Ujian pada Ibrahim tidak ada hubungannya dengan uang. Ujian pada Ibrahim adalah memilih antara bersedia membunuh anaknya karena takut Tuhan atau menolak untuk membunuh anaknya. Pilihan pertama adalah kejahatan. Pilihan kedua adalah kebaikan. Ibrahim telah memilih kejahatan. Dia mencoba membunuh anaknya. Itu adalah kejahatan. Tiga agama monoteistik (Yahudi, Kristen, dan Islam) semua berpikir bahwa Ibrahim telah membuat pilihan yang baik. Sebetulnya, dia tidak memilih kebaikan. Ibrahim hanyalah manusia pengecut. Dia memilih menjadi orang yang lemah, mementingkan diri sendiri, pilihan yang jahat. Agama kamu adalah seperti Ibrahim – agama para pengecut dan bermoral rendah.


Tom Finaldin:

            Memangnya, siapa yang bilang ada hubungannya antara Ibrahim as dengan uang?

Soal Ibrahim as, Allah swt hanya menguji rasa cinta.

Siapa yang lebih dia cintai?

Anaknya atau Tuhan?

Kami harus memilih antara uang dan manusia.

            Apa yang lebih kami cintai?

Uang atau manusia?

Katakan apa saja yang ingin kamu katakan tentang Ibrahim as dan kami. Akan tetapi, Ibrahim as tetap manusia yang sangat terhormat. Dia diajak bicara oleh Tuhan. Dia terkenal di seluruh dunia.

Kamu?

Kamu diajak bicara oleh siapa? Cacing?

Di mana kamu terkenal? Kamar mandi?

Kami menyukai perayaan Idul Qurban. Kami bertemu banyak orang dan berkenalan dengan teman baru. Kami tidak membeda-bedakan agama kami. Tak ada perbedaan antara miskin dan kaya. Dalam beberapa hari, kami makan daging bersama.

Kamu? Kamu ngapain?

*******

Di tengah perdebatan yang mulai memanas itu, muncul komentar ateis lain dari Inggris, namanya Mandy Baldwin. Sepertinya, ia perempuan karena profilnya menggunakan foto mawar merah. Bisa juga bencong atau homo atau lesbian, saya tidak tahu, soalnya di akunnya tidak menyebutkan jenis kelamin.


Mandy Baldwin:

            Aku dari Inggris. Aku agnostik (seperti orang lain-aku tidak tahu).

            Aku kasihan kepada kami semua yang sudah berusaha memulihkan kemunduran, kekerasan pengkultusan agar sesuai dengan masyarakat yang beradab.

Di atas itu semua, aku kasihan pada orang Inggris yang telah mati di tangan orang yang menjijikkan,  frustrasi, barbar jelek, yang telah dipelihara oleh orang-orang di negara kami yang lemah lembut, toleran. Orang-orang baik itu telah murah hati dan gagah berani membangun di reruntuhan perang dan sisa kejatuhan kekaisaran.

Geng kamu adalah kejahatan. Geng jahat itu melahirkan kejahatan, kejahatan itu hanya membawa kejahatan. Kamu adalah seorang yang otaknya berubah sinting.

Ada cara mudah untuk berurusan dengan Islam di negara kami—di mana Islam tidak memiliki hak berada di sana. (Mengapa kamu perlu ada di sana jika hukum syariah sangat agung?) Kami bisa dengan mudah melakukannya seperti semua negara Eropa telah melakukannya setiap dua ratus tahun sekali—mengusir Islam keluar. Kamu tidak memiliki kapasitas untuk memahami apa yang terjadi di Eropa saat ini. Jangan dibodohi oleh fakta bahwa kami tidak meloncat-loncat dan berteriak histeris seperti orang gila—Tak ada orang yang berkepala batu seperti mereka yang melakukan aksi karena semua alternatif telah gagal.

Aku berharap Indonesia akan bahagia menerima kehadiran muslim Eropa.

*******

            Saya lumayan lama termenung membaca penuturan Mandy Baldwin tersebut. Saya mencoba memahaminya bari hese oge. Soalnya, saya nggak tahu dia itu ngomong apa. Keur mah bahasa Inggris saya terbatas, Si Eta ngomongna ngacapruk deuih, tambah pusing.

            Saya akan coba jawab juga mudah-mudahan nyambung. Akan tetapi, dia bikin komentar lagi.


Mandy Baldwin:

            Jangan tolol. Ada masalah Islam mengerikan di Indonesia—terorisme, pemboman, penyerangan secara individu.

            Muhammad mengajarkan hal-hal yang tidak berharga sebab dia adalah pembunuh massal, pemerkosa, dan pedofilia.

            Jangan repot-repot dengan taqiyya—kami berasal dari budaya yang berharga yang dapat dibuktikan. Kami tidak percaya hanya karena seseorang mengatakan kepada kami seperti itu.


Tom Finaldin:

            Aku tidak berbicara soal terorisme dan pemboman. Aku hanya berbicara tentang kerukunan umat beragama di Indonesia. Jadi, komentar kamu sama sekali tidak relevan.

            Muhammad saw adalah pembunuh massal dan pemerkosa? Kamu harus membuktikan itu! Jika tidak, kamu adalah pembohong, tukang fitnah, dan pencinta berita palsu.

            Pedofilia? Terserah kamu.

            Taqiyya? Itu adalah kebohongan. Berbohong itu dosa, menghancurkan pikiran dan hati. Tidak ada gunanya.


Mandy Baldwin:

            Kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan sebab kamu hanya percaya pada apa yang telah diceriterakan kepada kamu.

            Muhammad terdokumentasikan dengan baik sebagai figur sejarah—orang yang menjijikan. Benar-benar sangat busuk, lebih busuk daripada Hitler.

            Dan memperkosa anak berumur sembilan tahun. Tidak, itu bukan terserah aku—itu adalah pedofilia.

            Dan kamu mendukung hal itu. Berapa banyak gadis kecil yang telah kamu perkosa?

            Taqiyya—ya, itu adalah bisnis kebohongan untuk mempromosikan Islam.

            Dan secara kebetulan—setiap orang yang mendukung Islam tidak memiliki hati, pikiran, dan juga tidak berguna.


Tom Finaldin:

            Aku kasihan lagi kepadamu. Kamu mendapatkan banyak ceritera palsu.

            Siapa yang memberitahu kamu tentang kehidupan Muhammad saw yang sangat menjijikan itu? Beritahu aku namanya.

            Kami tidak mudah percaya terhadap kisah Muhammad saw walaupun kisah itu bagus, apalagi jika buruk. Kami selalu menginginkan kisah yang asli.

            Aku beritahu kamu bagaimana cara kami mendapatkan kisah asli Muhammad saw. Pertama, kisah Muhammad saw tidak boleh bertentangan dengan Al Quran. Jika bertentangan dengan Al Quran, itu pasti palsu.

Kedua, orang yang menyampaikan kisah Muhammad saw harus memiliki banyak persyaratan. Dia harus muslim, bukan pembohong, bukan pelupa, dikenal sebagai orang baik-baik, dan terhubung dengan pribadi Muhammad saw. Jika persyaratan itu tidak terpenuhi, kisahnya pasti palsu.

Jangan berbicara kepadaku tentang taqiyya. Aku benci taqiyya.


Mandy Baldwin:
       
       Jangan mengasihani aku. Kamu sedih, kehilangan sedikit setengah-manusia, mengatakan dirinya kisah-adil sebab dia terlalu pengecut untuk menghadapi gagasan-dan pengalaman-alam yang acak. Tidak aneh jika Islam adalah kegagalan.

*******


            Kalimat Si Baldwin selalu memusingkan. Akan tetapi, perlu diketahui dia tadi mengatakan “setengah-manusia”. Bahasa inggrisnya “half-man”. Kata-kata itu sering sekali keluar dari mulut ateis karena mereka percaya pada teori evolusi. Kita ini, orang Indonesia, Asia, dan Afrika dalam anggapan mereka bukanlah manusia utuh. Kita adalah manusia yang masih dalam perjalanan dari monyet menuju manusia. Jadi, kita dalam pandangan mereka adalah makhluk setengah monyet-setengah manusia. Adapun manusia yang sudah utuh adalah mereka yang kulitnya putih. Itulah juga yang menjadi penjelasan mereka merasa berhak melakukan penjajahan di wilayah Asia dan Afrika karena kita ini bukanlah manusia, masih berada dalam tahap perubahan dari monyet ke manusia.

Brengsek dan bego kan mereka?

*******


Tom Finaldin:
       
            Gagasan apa?

            Petualangan apa?

            Kami menyukai banyak gagasan baru dan petualangan-petualangan yang menantang. Kami menggali pengetahuan di dalam diri kami sendiri dan di luar diri kami untuk kebaikan manusia.

            Muhammad saw mengajari aku bahwa belajar itu hukumnya wajib.

*******


            Tiba-tiba Justin muncul lagi mengomentari cara saya mendapatkan kisah asli tentang Nabi Muhammad saw.

*******


Justin Antitheist:

            Standar-standar untuk mendapatkan informasi itu tidak valid. Sangat tidak valid untuk memaksakan bahwa sumbernya harus dari orang-orang Islam. Jika sumbernya berasal dari orang Islam, isinya akan bias. Isinya pasti subjektif, tidak objektif. Seluruh dunia akan tertawa dengan cara kamu berpikir.


Tom Finaldin:

            Kita sedang berbicara tentang biografi seseorang, iya kan?

            Bayangkan jika kamu adalah penulis yang sedang menulis biografi gubernurmu. Ketika mencari data tentang gubernur, siapa yang kamu percayai, data dari keluarga gubernur atau data dari tetanggamu?

            Data dari keluarga gubernur adalah lebih valid dibandingkan data dari tetanggamu, kan?

            Jika kamu lebih mempercayai tetanggamu, kemudian kamu menulis data-data itu menjadi buku, kamu akan ditertawakan banyak orang. Bahkan, mungkin gubernur akan marah besar karena data-data yang kamu tulis sangat tidak valid.

            Bisakah kalian mengerti?

*******


            Justin tidak menjawab, lama sekali. Dia mulai terdesak. Akan tetapi, Baldwin yang memberikan jawaban.

*******


Mandy Baldwin:

            Ya, aku sangat mengerti—kamu takut terhadap kenyataan.

            Data dari keluarga gubernur akan bias.

            Ketika melakukan penelitian, informasi dari pihak yang terlalu dekat dengan subjek selalu akan dikurangi karena mereka memiliki kepentingan dalam hasilnya.

            Jangan tolol.

            Kami tahu sejarah Muhammad, dan dia adalah seseorang yang memiliki karakter paling jahat sepanjang sejarah—lebih jauh lagi lebih jahat dibandingkan misalnya, Hitler, sebab Muhammad secara pribadi terbukti bahwa tangannya sendiri penuh dengan tetesan darah, Muhammad adalah seorang pemerkosa massal, Muhammad menikmati ejakulasi di paha gadis kecil.

            Makhluk yang menjijikkan. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika ia digugurkan di tahap sangat awal.


Tom Finaldin:

            Bagaimana jika faktanya keluarga gubernur adalah orang baik, jujur, adil, pekerja keras, cerdas, dan mencintai rakyatnya? Tetapi, kamu menulis berdasarkan data dari tetangga kamu yang ternyata iri dan benci kepada gubernur.

            Kalau begitu, kamu sudah merusakkan nama baik gubernur dan menebarkan data yang tidak benar.

            Begitukah cara kalian melakukannya?


Mandy Baldwin:

            Data dari keluarga adalah bias. Titik, akhiri pembicaraan.

            Tidak aneh jika demokrasi tidak terjadi di negara-negara muslim.


Tom Finaldin:

            Kamu tahu biografi?

            Biografi itu berbeda dengan berita di koran. Biografi itu lebih panjang. Isinya adalah kisah seseorang sejak sebelum lahir, ketika lahir, masa kanak-kanak, remaja, sekolah, pacaran, bekerja, meniti karir, menghadapi kesulitan, meraih kesuksesan, sampai orang itu mati atau sampai kisahnya ditulis dalam buku.

            Bagaimana cara kalian mendapatkan data-data  untuk itu yang asli, bukan data yang palsu?

            Biografi bisa benar atau palsu. Maaf, aku hanya ingin tahu bagaimana kalian menentukan kisah itu palsu atau bukan.

            Seperti yang sudah aku katakan. Kalian adalah korban dari penipuan informasi.

            Pada 2014 partisipasi publik terhadap demokrasi di Indonesia mengalahkan Amerika Serikat. Itu dikatakan oleh peneliti politik Amerika Serikat. Aku lihat di TV. Voice of America. Coba cek sendiri.


Mandy Baldwin:

            Penyebaran Islam … seperti Ebola di dalam pikiran.


Tom Finaldin:

Ebola yang kamu bikin sendiri.

*******


Ketika Mandy Baldwin sudah kehilangan kata-kata, Si Justin muncul lagi.
           
            *******


Justin Antitheist:

            Baca sejarah dari sumber yang bagus, objektif, sumber sekuler. Muhammad secara pribadi memenggal kepala orang dengan pedangnya sendiri. Muhammad menganiaya gadis kecil berumur enam tahun. Muhammad menyetubuhi gadis itu dengan penisnya ketika gadis itu berusia sembilan tahun. Kamu perlu belajar dari kenyataan dan berhenti percaya kebohongan-kebohongan yang datang dari Islam dan sumber-sumber islami.


Tom Finaldin:

            Objektif apa?

            Itu pemalsuan.

            Dari mana para sekuler dan orientalis itu mendapatkan data tentang Muhammad saw?

            Mereka juga sama mendapatkan data dari orang Islam. Akan tetapi, mereka menambah-nambahinya dengan opini, kebohongan, dan fakta-fakta palsu

            Jika para sekuler dan orientalis itu mendapatkan data dari nonmuslim yang hidup sezaman dengan Muhammad saw, itu baru objektif. Contohnya, jika data para sekuler dan orientalis itu berasal dari Heraklius, Kisra, atau Najasyi, mungkin bisa diterima.

            Data-data yang kamu sebarkan itu penuh dengan kebohongan, palsu.

*******


            Justin tidak menjawab karena memang tak akan ada jawaban untuk itu. Akan tetapi, Baldwin menjawab dengan komentar ganjil.

*******


Mandy Baldwin:

            Astaga, kamu ajaib.

            Sebagai orang Inggris, untuk pertamakalinya aku berkabung karena aku merasakan hari ini kehancuran kerajaan Eropa lama.

Untuk berbicara seperti kamu, pasti diperlukan orang-orang yang penuh kesadaran untuk mengangkat Anda ke atas sampai memandang garis besar Arsy dan menjaga Anda di atas sana, kemudian Anda mendapatkan bimbingan yang benar. Ataukah kamu hanya berbicara omong kosong penuh dengan air liur?



Tom Finaldin:

Menangislah sekeras yang kamu inginkan tentang kematian kerajaan Eropa. Menangislah lagi dengan sangat nyaring karena aku membuktikan kalian salah.

            Aku kasihan kepadamu tiga kali karena kamu adalah orang yang sangat mudah ditipu.


Mandy Baldwin:

            Sementara ini, aku membenci kamu karena kamu sama sekali bukan manusia.


Tom Finaldin:

            Jangan berkata begitu. Aku jadi sangat sedih.

            Aku hanya ingin membuktikan kalian salah, kemudian mengakui kesalahan itu.

            Sesungguhnya, aku adalah teman yang sangat baik. Islam mengajarkan bahwa teman yang baik adalah seseorang yang mengingatkan kita ketika kita melakukan kesalahan. Dengan demikian, hidup kita tidak tersesat dan selalu hidup dalam kebahagiaan.

            Akan tetapi, kalian yang memulai menyakiti perasaan orang lain, aku harus berbicara sangat kasar, maaf.

*******


            Tiba-tiba Si Justin Antitheist menyela suasana yang mulai kondusif itu.

*******


Justin Antitheist:

            Bohong! Islam SESUNGGUHNYA mengajarkan untuk, “Sembunyikan dirimu dan bunuh orang-orang yang tidak beriman di mana  pun kalian temui mereka”


Tom Finaldin:

            Mengapa kalian selalu bertahan dengan pernyataan-pernyataan yang penuh dengan permusuhan?

            Padahal, kalian mengklaim diri sebagai orang baik dan penuh cinta terhadap perdamaian. Aku tidak mengerti terhadap kalian.


Justin Antitheist:

            Sebenarnya ini sangat sederhana jika pikiran kamu tidak diracuni oleh agama. Aku mencintai perdamaian dan kesamaan. Oleh karena itu, aku harus melawan agama-agama yang memerintahkan kekerasan dan keburukan lainnya.


Tom Finaldin:

            Bagus, aku juga tidak menyukai kekerasan, kecuali untuk mempertahankan diri dan menjaga kehormatan. Islam mengajari kami harus berperilaku baik setiap hari, tetapi tetap tegas dalam mempertahankan diri, hak, dan kemanusiaan. Mari kita perangi orang-orang yang memerangi orang lain dan bantu orang-orang yang diperangi.

            Akan tetapi, itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan sakiti perasaan orang lain. Jangan lukai tubuh orang lain.

            Muhammad saw berkata bahwa orang Islam adalah orang yang mampu menjaga dirinya agar tidak menyakiti orang lain.

            Oleh sebab itu, aku tidak menyukai video kamu karena menyakiti perasaan orang lain, memicu permusuhan, dan tidak menciptakan perdamaian.


Justin Antitheist:

            Kamu bodoh. Islam ADALAH kekerasan.


Tom Finaldin:

            Kamu tolol dan keras kepala percaya pada kepalsuan.


Justin Antitheist:

            Bung, kamu bilang kita harus hanya percaya sejarah sebagaimana yang diceriterakan teman-teman dan keluarga Muhammad. Itu adalah kebodohan yang mengagetkan. Dengan jelas (kepada siapa pun yang dapat berpikir dengan baik), informasi tentang Muhammad dari keluarganya dan teman-temannya sangat bias. Di ruang pengadilan, hakim akan tertawa ketika seseorang mencoba menerangkan informasi yang bias.

            Ini sangat jelas bagi orang yang rasional bahwa pendapat kamu kurang masuk akal, tidak masuk logika, dan kamu kurang memiliki kemampuan berpikir kritis. Begitulah, kamu terlalu bodoh untukku agar mengajari kamu tentang kesalahan dalam caramu berpikir.

            Kamu sangat jelas salah. Jika kamu katakan bahwa 2 + 2 = 77, kamu tidak akan menjadi lebih salah lagi.


Tom Finaldin:

Kalau begitu, kamu tahu kisah tentang Muhammad saw dari siapa?

Mengarang sendiri?

Dari cacing pembohong?

Kamu pikir kamu pintar, tetapi berbicara tanpa dasar yang jelas. Kamu punya bakat menjadi tukang fitnah tolol.


*******


            Perdebatan itu tidak berlanjut. Si Justin dan Baldwin tak lagi menyahut. Mereka tak bisa menjawab karena memang siapa pun tak akan bisa menjawabnya. Jawaban untuk itu memang tidak ada.

********


            Demikianlah akhir dari perdebatan untuk masalah tersebut. Sesungguhnya, sangat banyak perdebatan yang terjadi dengan orang-orang ateis lainnya. Akan tetapi, seluruh perdebatan itu, alhamdulillah, saya menangkan. Perdebatan lainnya akan saya tulis lagi untuk menambah informasi bagi siapa saja yang memerlukannya.

            Saya menulis ini dengan maksud memberikan informasi kepada pembaca sekalian bagaimana pandangan orang ateis luar negeri terhadap Islam dan Indonesia. Di samping itu, saya pun mendorong pembaca sekalian untuk segera menghilangkan penyakit menahun dalam pikiran kita.  Penyakit itu adalah penyakit yang selalu beranggapan bahwa orang Barat atau orang luar negeri itu selalu hebat, bagus, dan lebih pintar daripada kita. Terlalu sering kita menyandarkan pikiran dan perilaku kita pada hasil pemikiran orang Barat. Padahal, tidak begitu kenyataannya. Kita bisa lebih pintar daripada mereka jika optimal dan maksimal dalam memanfaatkan potensi yang telah dianugerahkan Allah swt kepada kita. Sudah saatnya kita menyinari dunia dengan pikiran dan kebaikan yang kita miliki.

Cita-cita Presiden ke-1 RI Soekarno harus kita dukung, “Indonesia harus menjadi mercusuar dunia”.

Mercusuar itu memberikan sinar kepada orang lain tanpa henti sehingga orang lain itu bisa selamat dalam perjalanan hidupnya. Soal sinar itu mau digunakan atau tidak oleh orang lain, terserah, tetapi sinar itu harus terus berlangsung tanpa berhenti.*******