Sunday, 22 February 2015

Saatnya Indonesia Menyinari Dunia



oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Beberapa waktu lalu saya menulis artikel masih di blog ini juga yang berjudul Budaya Indonesia Lebih Luhur Dibandingkan Barat yang isinya membandingkan budaya Barat dan budaya Indonesia. Intinya, budaya Barat itu melahirkan kerusakan dalam kehidupan manusia dan keseimbangan  alam karena mereka berpandangan bahwa bumi, langit, dan alam seisinya adalah untuk kepentingan hidup manusia sehingga menimbulkan perilaku “berhadapan atau berlawanan” antara manusia dengan alam. Manusia menggali seluruh potensi alam dan menguasainya untuk kepentingan hawa nafsunya. Akibatnya, alam pun melakukan perlawanan dengan berbagai bencana yang membuat pula manusia menjadi tidak stabil dan sering sekali berbenturan di antara manusia sendiri. Berbeda dengan budaya asli Indonesia yang menganggap bahwa bumi, langit, alam, dan manusia adalah ciptaan Tuhan yang harus hidup bersama secara harmonis sehingga timbul “kemitraan” antara alam dengan manusia. Manusia tidak boleh mengganggu alam, kecuali sekedar keperluan tanpa harus menimbulkan kerusakan, bahkan ada daerah-daerah yang dilarang untuk dimasuki. Hal itu dimaksudkan agar ada keseimbangan dalam kehidupan.

            Saya juga menulis artikel yang berjudul Keramah-tamahan Indonesia Bukan Mitos. Artikel ini pun memuat perbandingan perangai antara Barat dengan Indonesia. Perangai orang Indonesia lebih baik dan lebih tenang sehingga memungkinkan untuk menjadi contoh dan anutan bangsa lain dalam menciptakan perdamaian dunia.

            Kedua artikel tersebut tidak pernah ada yang membantahnya, padahal pengunjung blog saya ini sudah mencapai puluhan ribu orang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang setiap hari selalu bertambah. Tak satu pun dari mereka yang memberikan bantahan.
          
         Jujur saja, bahan-bahan artikel yang saya susun itu hanyalah berdasarkan literatur-literatur tertulis dari berbagai buku, media cetak, internet, ditambah tayangan televisi. Saya tak pernah berinteraksi langsung dengan orang-orang Barat. Akan tetapi, secara tak sengaja saya melihat tayangan-tayangan tentang Islam di Youtube yang dibuat oleh orang-orang Barat. Video-video tentang Islam itu penuh dengan penghinaan dan caci maki terhadap Islam dan Muhammad saw.

Semakin banyak video yang saya tonton, semakin gusar saya. Akhirnya, saya berikan komentar untuk melawan video-video itu dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, tetapi kan ada “penolong”, kamus online.

     Tanpa diduga, saya mendapatkan banyak tanggapan dari mereka yang akhirnya menimbulkan perdebatan sengit antara saya dengan mereka. Tak kurang ada 25 orang yang berinteraksi dengan saya. Saya catat ada 14 ateis, 2 kristen, 1 hindu, 1 yahudi, dan 7 Islam. Orang-orang Islam membantu saya dalam perdebatan itu, tetapi sangat minimal. Mereka hanya memberikan jempol setuju atau satu komentar pendek, kemudian terdiam. Mereka tampaknya hanya menonton saya. Entah mereka itu mualaf atau memang belum banyak tahu tentang Islam walaupun beragama Islam. Berikut saya catat nama-nama mereka. Sebetulnya, saya sangat ingin mencatat nama, asal negara, dan latar belakang mereka, tetapi banyak yang hanya mencantumkan nama di dalam akun mereka masing-masing. Banyak pula yang bukan nama aslinya, tetapi nama yang mengandung penghinaan terhadap agama Islam.

        ATEIS: Barun Rai, Justame Smith (Inggris), Raperist Mohamed, Justin Antitheist (pemimpin ateis), Mandy Baldwin (Inggris), Umesh Ambadi, What an Absolutely Wonderfull Name (AS), Mister E. (AS), Tejp Anderson, Jimmy David, Evan Scott, 1273dave, Muslim Partycrasher, dan Ady Faul. KRISTEN: Patrick The Baptist, Captain Wise (Australia). HINDU: Angiras Pulastya. YAHUDI: Anne Dunn. ISLAM: Person Wconscience, Mr. Don (Spanyol), Bob Edmon, Okay Dokay, Farhod Shaymanov, Abdou Benachour, dan A. Amine.

         Dalam perdebatan itu, mereka bukan hanya menghina Islam, tetapi menghina pula bangsa Indonesia, bahkan menghina manusia. Saya disebutnya sebagai manusia tidak sempurna, artinya setengah manusia setengah monyet. Mereka percaya pada teori evolusi bahwa manusia yang sudah sempurna adalah mereka, sedangkan saya orang Indonesia, Asia, dan Afrika belum mencapai kesempurnaan. Kita masih dalam perjalanan dari monyet menuju manusia. Brengsek mereka. Hal itu menjelaskan bahwa mereka pernah melakukan penjajahan karena merasa berhak atas negara orang lain karena merekalah yang sebenar-benarnya manusia, sedangkan bangsa terjajah masih setengah manusia setengah monyet. Rada gelo mereka. Malah, ekstrimnya, ada yang menegaskan bahwa saya adalah sama sekali bukan manusia. Lieur!

            Akan tetapi, bagaimanapun kebenaran pasti menang. Saya berjanji pada mereka bahwa saya tidak akan berhenti berdebat sampai saya mempermalukan mereka. Hasilnya, alhamdulillah, semuanya telah saya permalukan. Saya hajar mereka dalam perdebatan itu sampai mereka tak mampu lagi berkata apa-apa. Atas rahmat Allah swt dan dengan didorong oleh keinginan luhur, saya berhasil mengalahkan mereka sekaligus menebarkan ajaran Islam melalui Youtube. Mereka tak percaya bahwa mereka akan kalah karena sebelum-sebelumnya mereka berhasil menang debat dengan orang Islam sampai mereka membuat banyak video yang temanya cara-cara memenangkan perdebatan melawan orang Islam. Bahkan, ada yang menduga bahwa saya adalah utusan Allah swt untuk mengalahkan mereka. Ada juga yang mulai bertanya-tanya bahwa saya adalah prajuritnya Allah swt.

            Sesungguhnya, perdebatan itu berlangsung hampir dua minggu, bahkan sampai saat tulisan ini disusun, mereka masih mencari cara untuk mengalahkan saya karena malu telah saya kalahkan sebelumnya. Selama perdebatan itu saya banyak berdoa agar diberi pemahaman yang baik dan kelancaran berpikir oleh Allah swt. Hasilnya, alhamdulillah, saya mendapatkan banyak pemahaman baru tentang Islam pada saat berdebat tersebut. Malahan, ada banyak kata-kata yang tidak saya pikirkan lebih dahulu, hanya tercetus saat itu, tetapi sangat menusuk dan menghunjam ke dalam hati orang-orang anti-Islam itu.

     Jika ada yang ingin tahu bagaimana sengitnya saya berdebat sampai Allah swt mengalahkan mereka, bisa saksikan di alamat-alamat berikut ini.

https://www.youtube.com/watch?v=R5L9SExquao   MUSLIMS ARE NOT SUPPOSSED TO GET MAD, BU TTHIS ONE IS RAGING OUT ON A NICE WOMAN IN RED!

https://www.youtube.com/watch?v=fi-cRFflgco  MUHAMMAD THE FALSE PROPHET.

https://www.youtube.com/watch?v=Xi9Viscp6S8    EVERYBODY DRAW MOHAMMED DAY 2014

https://www.youtube.com/watch?v=bWZWOF4Znvc   20 PROBLEMS WITH THE PROPHET MOHAMMED




https://www.youtube.com/watch?v=5GD4hEk3VYo  PROOF ALLAH IS SATAN: FROM THE WORDS OF MUHAMMAD




https://www.youtube.com/watch?v=klKOVKIc8NE   MUHAMMAD AND AISHA LOVE STORY

           Saya menulis artikel ini untuk memberikan semangat kepada Saudara-saudara sekalian bahwa kita ini bangsa yang sangat potensial maju dan tidak kalah pintar daripada bangsa Barat. Kita ini selalu terjebak dalam penyakit pikiran bahwa bangsa Indonesia itu harus selalu berada di belakang bangsa Barat. Kita selalu percaya bahwa Barat lebih baik dan lebih pintar dibandingkan kita. Buktinya, sama sekali tidak benar, saya sudah membuktikannya mengalahkan mereka. Mereka malahan kebanyakan orang-orang konyol yang memanfaatkan keyakinan bangsa Indonesia yang selalu berpikir bahwa dirinya lebih tertinggal dibandingkan Barat. Kita sesungguhnya bisa lebih pintar dan lebih bijak dibandingkan mereka. Kita tinggal yakin dan melakukan yang terbaik secara optimal sehingga menghasilkan sesuatu yang maksimal. 
        
      Dalam tulisan berikutnya, akan saya terjemahkan perdebatan saya itu dalam bahasa Indonesia agar Saudara-saudara lebih paham bagaimana mereka memandang Islam dan Indonesia sekaligus bagaimana mereka terjungkal kalah oleh saya yang kata mereka setengah monyet setengah manusia yang belum sempurna, bahkan not person at all, ‘bukan manusia sama sekali’.*******

No comments:

Post a Comment