Sunday 25 April 2021

Nikmat Tuhan Mana Yang Kamu Dustakan?

 


oleh Tom Finaldin

 

Kali kedua saya menulis hal yang mirip ini.

Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa kita bisa makan, bekerja, bermain, bersekolah, bersosialisasi, dan melakukan aktivitas lain secara leluasa karena ada orang-orang yang menjaga kita.

Sesungguhnya, ada banyak orang yang menjaga kita setiap siang dan malam agar kita bisa hidup aman dan menjalani segala keseharian kita. Mereka adalah para prajurit yang selalu “meronda” di darat, di laut, dan di udara. Merekalah yang memastikan agar tidak ada yang mengganggu kedaulatan dan kehidupan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Merekalah yang ditugaskan untuk menjamin situasi tetap stabil dan tumbuh ke arah yang lebih baik terlepas dari gangguan kejahatan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Kini satu elemen penjaga laut kita telah paripurna menjalankan tugasnya dan kembali menghadap penciptanya, Allah swt. Sangatlah baik untuk berterima kasih kepada mereka atas upaya menjaga kita dari laut milik Indonesia. Sangatlah mulia untuk mendoakan mereka agar kembali kepada Tuhannya dalam keadaan yang baik dan mulia. Melalui merekalah Allah swt mengirimkan penjagaan-Nya untuk negara dan rakyat Indonesia sehingga kita mendapatkan kenikmatan keamanan yang telah dan insyaallah akan terus kita rasakan.

Nikmat Tuhan mana yang bisa kita dustakan?

Selamat jalan “Nanggala 402”, terima kasih atas pengabdianmu. Allah swt yang paling tahu dirimu dan baktimu.

Para prajurit yang bekerja dalam senyap dan patuh pada keputusan politik pemerintah untuk mengintai, menyusup, bahkan memburu musuh itu meninggalkan kita dan tetap patuh hingga batas waktu yang ditentukan Allah swt tiba.

Sampurasun

Sunday 18 April 2021

Video Puasa Lalim Islam

 


 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Puasa Lalim Islam bisa diartikan Puasa Kejam Islam. Puasa kejam yang diajarkan Islam, begitu kira-kira saya memahaminya. Itu judul video yang dibuat Joseph Paul Zhang. Video itu viral akhir-akhir ini dan dilaporkan ke polisi karena dianggap menghina Islam. Hal yang sangat mengganggu masyarakat itu karena dia mengucapkan kata-kata kotor terkait Allah swt, Nabi Muhammad saw, ajaran Islam, dan bagi saya, ada perkataan hinaan juga terhadap pemerintah Indonesia. Bahkan, dia mengaku bahwa dirinya adalah Nabi yang ke-26.

            Saya penasaran untuk menonton videonya. Durasinya memang panjang, tiga jam lebih. Akan tetapi, membosankan, tak ada pengetahuan yang bermanfaat. Isinya cuma tidak lebih dari obrolan saya kalau sedang di warung kopi ngobrol santai sama teman-teman atau murid-murid saya. Malah, lebih bermanfaat obrolan saya karena saya selalu berpegang pada data, bukti, dan memberikan arahan agar hidup lebih baik meskipun disampaikan dengan santai dan ketawa-ketawa.

            Karena membosankan dan banyak tanpa bukti, menyodorkan asumsi dan kesimpulan yang sesat, saya loncat-loncat menonton videonya. Hingga akhir video, isinya tetap membosankan, nggak ada manfaatnya. Mayoritas omong kosong.

            Kesimpulannya, isi videonya menunjukkan bahwa Joseph Paul Zhang itu orang stress, kurang pengetahuan, pengecut, lucu karena sok tahu membicarakan sesuatu yang dia tidak tahu. Banyak hal yang saya perhatikan hingga sampai pada kesimpulan itu. Kalau pengen tahu lebih rinci kenapa saya sampai menyimpulkan hal seperti itu, bisa sangat panjang saya menulisnya. Akan tetapi, kalaupun ada pengangum dan pendukung Joseph Paul Zhang yang penasaran terhadap kesimpulan saya, saya senang menjelaskannya, khusus untuk penggemar Joseph Paul Zhang ya. Kalau orang-orang Islam yang shaleh atau orang Islam yang sedang belajar shaleh seperti saya ini, tidak perlu bertanya, nonton saja sendiri, lalu diskusikan dengan para ulama, ustadz, dan para ahli Islam yang mumpuni, itu jauh lebih baik.

            Meskipun isi obrolan Joseph Paul Zhang yang stress dan lucu mayoritas tidak ada manfaatnya, pihak kepolisian harus segera menangkap orang ini karena mengganggu upaya harmonisasi kehidupan di Indonesia yang sedang sama-sama terus dibangun oleh mayoritas elemen bangsa Indonesia. Kita tidak boleh membiarkan manusia seperti Joseph Paul Zhang hidup bebas arogan dengan mengumbar segala kebodohannya dan kesesatan berpikirnya.

            Dengan mengingat kepolisian sudah beberapa kali berhasil menangkap penjahat dari luar negeri dan memulangkannya ke Indonesia untuk diadili, saya percaya polisi Indonesia melalui interpol dapat menangkap Joseph Paul Zhang yang telah berada di luar negeri sejak Januari 2018. Biarkan hakim di Indonesia memutuskan perilaku Joseph Paul Zhang sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.  

            Sampurasun.

Wednesday 14 April 2021

Kegunaan Ilmu Ekonomi

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Setiap orang sangat perlu ilmu ekonomi karena setiap orang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Terdapat empat kegunaan utama dari mempelajari ilmu ekonomi.

            Pertama, adalah memahami konsep fundamental dalam ilmu ekonomi, yaitu biaya oportunitas, marjinalitas, dan pasar yang efisien. Biaya oportunitas adalah alternatif terbaik yang kita korbankan ketika mengambil suatu keputusan. Marjinalitas adalah proses menganalisis biaya atau manfaat tambahan timbul dari suatu pilihan. Adapun pasar efisien adalah suatu pasar  yang tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh laba lagi karena setiap orang berupaya mencari peluang laba yang sama sehingga tak ada lagi peluang untuk mendapatkan laba yang berbeda.

            Kedua, dengan memahami ilmu ekonomi, kita dapat memahami kehidupan masyarakat dengan lebih baik. Kita dapat menemukan berbagai jawaban atas berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat. Misalnya, kita dapat menemukan jawaban mengapa orang membangun dulu pasar dibandingkan gedung sekolah, mengapa orang membeli atau menjual ini itu, mengapa orang harus sekolah dan membangun jalan. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat terjawab jika kita belajar ilmu ekonomi.

            Ketiga, dengan memahami ilmu ekonomi, kita dapat memahami permasalahan-permasalahan global dengan lebih baik. Kita dapat dengan mudah menemukan bahwa persoalan perang-perang yang terjadi di dunia ini mayoritas disebabkan kebutuhan ekonomi, kebutuhan minyak, makanan, dan tempat tinggal. Hanya sedikit permasalahan dunia yang menimbulkan perang dengan alasan perbedaan keyakinan dan ideologi.

            Keempat, dengan memahami ilmu ekonomi, kita dapat menjadi warga negara yang cerdas dan terhormat. Misalnya, ketika menjadi pemilih dalam Pemilu yang sifatnya politis, kita akan memilih orang atau pihak yang benar-benar memahami ilmu ekonomi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan ekonomi di tengah masyarakat.

            Demikian gambaran sekilas mengenai kegunaan ilmu ekonomi di tengah masyarakat.

            Sampurasun.

 

Sumber Pustaka

Novasari, Yunita; Jawangga, Yan Hanif; Setiadi, Inung Oni; Hastyorini, Irim Rismi (editor); Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X Semester I: Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, PT Penerbit Intan Pariwara

S., Alam, 2013, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, Penerbit Erlangga: Jakarta

Tuesday 13 April 2021

BELAJARLAH BERTERIMA KASIH

 oleh Tom Finaldin

Dari kecil penuh semangat ingin menjadi orang besar. Makanya, belajar dengan bersungguh-sungguh. Negara Indonesia memberinya beasiswa untuk kuliah di dalam dan di luar negeri. Lalu, dia berhasil menjadi pengacara hebat.

Sayangnya, hatinya tidak terdidik. Batinnya sempit. Dia hanya berpikir untuk dirinya dan kesuksesannya sendiri. Di luar negeri dia bikin fitnah terhadap Indonesia yang telah membiayainya belajar. Dia bilang itu kritik terhadap negara. Akan tetapi, ketika dipanggil polisi agar membuktikan ucapannya, dia lari ke luar negeri karena tak punya bukti. Oleh sebab itulah, dia disebut telah menyebar fitnah terhadap negaranya.

Dia kini jadi buronan polisi. Lari ke luar negeri dan takut pulang ke Indonesia. Masalah terbesar dia hanyalah satu, "tidak tahu terima kasih". Negara yang telah membiayainya belajar, difitnah. Luar biasa.

Pada Ramadhan yang suci dan mulia ini, mari kita ingat-ingat, siapa saja orang atau pihak yang berjasa menolong kita dalam hidup ini, baik besar maupun kecil. Mereka adalah pegangan yang telah membantu kita melewati banyak masa dalam sejarah kita. Tak elok jika membuat keburukan kepadanya ataupun menyakitinya.

Ada banyak orang yang telah membantu kita. Berterimakasihlah kepada mereka, siapa pun mereka, dari golongan mana pun mereka. Hubungkan terus kebaikan bersama mereka sehingga insyaallah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan hari kemarin, lebih disukai dan disayangi orang lain, serta disayangi pula oleh Allah swt karena telah menjaga cinta di antara manusia.

Sampurasun.