oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Mari kita cek Capres dan
Cawapres kita satu per satu. Perhatikan mereka sesuai nomor urut masing-masing.
Pertama, Anies
Baswedan itu dicalonkan oleh Partai Nasdem. Pendiri dan ketua partai itu adalah
Surya Paloh. Nasdem adalah partai koalisinya Jokowi. Nasdem masih punya menteri
yang menjadi pembantu Jokowi. Artinya, Anies itu di bawah pengawasan Jokowi.
Apalagi
Surya Paloh pernah mengakui telah lapor kepada Jokowi soal pencalonan Anies,
Jokowi bilang, “Bagus, … bagus.”
Wakilnya,
Muhaimin Iskandar, juga Ketua PKB. Partai ini masih koalisinya Jokowi. Gus
Yaqut yang sekarang Menteri Agama itu kolega dekatnya Cak Imin, baik di partai
atau di Ormas NU. Artinya, Cak Imin adalah orangnya Jokowi.
Kedua, Prabowo
Subianto adalah pembantunya Jokowi. Dia menteri pertahanan dan keamanan
Indonesia. Artinya, Prabowo adalah orangnya Jokowi. Apalagi, dengar-dengar dia
sudah janji bahwa jika terpilih menjadi presiden, selama dua tahun pertama,
akan menyelesaikan semua program Jokowi yang tertunda akibat Covid-19.
Wakilnya,
Gibran Rakabuming Raka, jelas anak kandung Jokowi. Oleh sebab itu, dia dan
Prabowo isi kampanyenya adalah “melanjutkan” semua program Jokowi.
Ketiga, Ganjar
Pranowo adalah orang yang diendorse Jokowi untuk menjadi presiden. Dia didorong
Jokowi sebagai “Si Rambut Putih” untuk menjadi presiden dari PDIP, satu partai
dengan Jokowi.
Wakilnya,
Mahfud M.D. adalah pembantunya Jokowi. Dia menteri koordinator Polhukam. Jelas,
Mahfud adalah orangnya Jokowi.
So,
siapa sekarang yang tidak mendapatkan pengaruh Jokowi?
Semuanya
termonitor oleh Jokowi.
Kalau
ada yang menanyakan soal presiden dan wakil presiden, Jokowi tinggal planga
plongo aja, tidak perlu serius amat menjawabnya, tinggal bilang aja, “Itu …
nganu … emh … nganu … tanyain aja ke mereka ya.”
Gitu aja cukup bagi Jokowi untuk menjawab pertanyaan soal
itu.
Sekarang,
Jokowi harus lebih berkonsentrasi memenuhi permintaan dunia untuk menyelesaikan
konflik Palestina-Israel, kelaparan akibat perang Rusia Vs Ukraina, menghadapi
perubahan iklim, dan tetap bertarung dengan Eropa Barat untuk menjalankan
hilirisasi agar kekayaan alam Indonesia sebesar-besarnya dinikmati oleh rakyat
Indonesia dengan tetap berbagi dengan umat manusia di muka Bumi ini secara adil
dan proporsional.
Gitu
ya. Tak heran anak Jokowi, Kaesang Pangarep yang sekarang menjadi Ketua PSI,
mengampanyekan agar kita berpolitik dengan gembira dan ceria. Jangan Baperan.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment