Thursday, 15 August 2024

Anies Harus Berani Seperti Dharma Pongrekun

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Anies Baswedan yang sudah kalah dalam Pilpres RI 2024, kembali menemui jalan hampir buntu untuk menjadi gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) melalui jalur partai. Partai-partai pendukungnya sudah tidak lagi tertarik untuk menjagokan Anies sebagai pejabat politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini sangat rapat dengan Anies pun sudah malas, bahkan merapat ke Prabowo-Gibran. Hal ini sangat wajar karena syarat untuk menjadi calon gubernur DKJ itu harus memiliki 22 kursi di DPRD DKJ. Sementara itu, PKS hanya punya 18 kursi suara, kurang 4 suara. Di samping itu, Anies tidak memiliki kemampuan untuk menambah suara itu dari partai-partai lain. Akibatnya, Anies bisa gagal, jangankan untuk menang, untuk daftar saja sudah ditolak.

            Jika benar-benar seluruh partai sudah menolaknya, hanya ada satu pilihan buat Anies mendaftar sebagai calon gubernur, yaitu melalui jalur independen atau perorangan. Kalaulah benar apa yang dikatakan pendukungnya bahwa Anies tidak butuh partai, justru partai yang membutuhkannya, sekarang tampak nyata bahwa partai tidak membutuhkan Anies. Kalaulah memang benar Anies paling tinggi dukungannya dari rakyat Jakarta, tidak akan sulit bagi Anies untuk daftar dari jalur perorangan. Dia tidak akan sulit mengumpulkan dua juta KTP rakyat Jakarta sebagai dukungan baginya maju sebagai calon gubernur DKJ. Hal itu disebabkan menurut hasil berbagai survey, Anies mendapati posisi tertinggi dukungan rakyat Jakarta, posisi kedua ditempati Ahok, dan peringkat ketiga ditempati Ridwan Kamil.

            Calon gubernur DKJ yang sudah nyata mendapatkan dukungan mayoritas partai adalah Ridwan Kamil (RK), tinggal menanti siapa yang mampu melawannya. Sebetulnya, sudah ada yang berani melawan RK, yaitu Dharma Pongrekun yang sudah dinyatakan bisa dan lolos untuk menjadi calon gubernur DKJ. Dharma sudah mampu mengumpulkan 1,7 juta KTP rakyat Jakarta untuk melawan Ridwan Kamil. Dharma mencalonkan diri melalui jalur independen atau perorangan, tanpa partai.

(Foto: Pelita Kota News)

            Sementara itu, Anies masih berdebat dengan PKS. Para pendukung Anies malah marah-marah dan maki-maki PKS. Bahkan, mulai meminta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mendukung Anies. PDIP pun tak akan bisa menolong Anies kalau sendirian, butuh partai lain karena suaranya kurang.

            Sudahlah, daripada menyalahkan atau menghujat partai-partai, sebaiknya Anies mendaftar lewat jalur perorangan dan para pendukung setianya menyatakan kesiapannya untuk membantunya dengan memberikan dukungan berupa KTP. Jika melihat survey Anies yang mendapatkan dukungan dari 30,7% suara rakyat Jakarta, tak sulit bagi Anies untuk mengumpulkan dua juta KTP sebagai bukti layak menjadi calon gubernur.

            Begitu sebaiknya jika Anies Baswedan ingin ikut bertarung dalam Pilkada DKJ 2024.

            Foto Dharma Pongrekun saya dapatkan dari Pelita Kota News.

            Sampurasun

Sunday, 11 August 2024

Ke IKN Yuk, Pak!



oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Murid-murid saya, baik yang lulusan aliyah, maupun perguruan tinggi, banyak yang punya semangat untuk pergi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan meraih masa depan yang penuh tantangan dan lebih baik. Saya sangat yakin keinginan mereka itu berasal dari diskusi-diskusi ringan dengan saya, di antara mereka sendiri, dan mendapatkan informasi dari mana-mana.

            Saya hanya menjawab singkat keinginan mereka, “Kalau saya seusia kalian, saya enggak akan banyak mikir. Segera berangkat ke IKN!”

Ibu Kota Nusantara, IKN (Foto: Sembaridinas)

            Segera itu bukan berarti besok atau minggu depan, melainkan mulai serius mencari informasi lebih akurat, mengukur kemampuan diri, dan mempersiapkan diri untuk segera berjuang di IKN. Berhitung lebih serius untuk ikut membangun diri dan bangsa di IKN.

            Dalam hitungan saya, akan sangat banyak lapangan kerja di IKN. Kalau presiden berkantor di sana, para menteri pasti ikut, menyusul pula para anggota DPR, dan lembaga kehakiman. Sudah pasti pula anggota Polri dan TNI. Para ASN pun akan menata birokrasi di sana. Mereka itu punya keluarga.

            Mereka sudah pasti butuh makanan dan jajanan, maka akan lahir bisnis kuliner. Mereka butuh pakaian, pasti akan lahir bisnis pakaian, kain, dan jahit. Mereka butuh hiburan, lahir pula bisnis wisata. Mereka punya anak-anak, lahir pula lembaga-lembaga pendidikan mulai play group, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi. Mereka punya kendaraan, pasti butuh perbengkelan hingga tambal ban.

            Semakin banyak orang berada di sana, semakin banyak bisnis yang berkembang. Itu artinya ada perputaran uang di sana. Ada kegiatan menguntungkan di sana.

            Para santri atau ahli agama harus pula ada di sana untuk memberikan pencerahan agar tidak salah jalan dalam melangkah. Akan tetapi, hal yang harus diingat, di sana wajib dilarang keras orang-orang yang suka mengaku-aku keturunan Nabi saw atau bikin-bikin makam keramat palsu karena itu adalah kedustaan yang menyesatkan dan merugikan perkembangan umat, merusakkan negara.

            Pendek kata, di IKN akan ada banyak peluang mendapatkan pekerjaan dan untung. Saya sangat suka anak-anak muda yang punya visi ke depan dan penuh optimisme. Mereka yang suka nyinyir akan ketinggalan dan terlindas zaman.

            Para penyinyir dan pesimis sudah jelas berulang-ulang runtuh memalukan. Dulu bilang Kalimantan adalah tempat jin buang anak, IKN tetap dibangun. Mereka bilang IKN adalah proyek mangkrak, IKN jalan terus. Kata mereka istana IKN adalah istana hantu, nyatanya orang kuat yang berada di sana bersama orang-orang yang punya harapan ke depan. Justru para penyinyir yang berkali-kali kalah itu menjadi hantu bergentayangan pada berbagai Medsos. Hantu itu cuma banyak omong, kenyataannya tidak ada, tidak punya karya, kecuali nakut-nakutin orang. Manusia-manusia ini sudah terjatuh dan ingin ditemani orang banyak untuk bersama-sama jatuh. Jangan ikuti mereka.

            Foto IKN saya dapatkan dari Sembaridinas.

            Anak-anak muda harus optimis. Indonesia itu luas. Sekarang dibuka lahan baru untuk berkarya dan bekerja di IKN. Manfaatkan kesempatan itu untuk menjadi orang yang bermanfaat, baik bagi diri, orang lain, maupun alam sekitar. Kata Nabi Muhammad saw, orang yang paling baik itu adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.

            Sampurasun.