Sunday 11 August 2024

Ke IKN Yuk, Pak!



oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Murid-murid saya, baik yang lulusan aliyah, maupun perguruan tinggi, banyak yang punya semangat untuk pergi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan meraih masa depan yang penuh tantangan dan lebih baik. Saya sangat yakin keinginan mereka itu berasal dari diskusi-diskusi ringan dengan saya, di antara mereka sendiri, dan mendapatkan informasi dari mana-mana.

            Saya hanya menjawab singkat keinginan mereka, “Kalau saya seusia kalian, saya enggak akan banyak mikir. Segera berangkat ke IKN!”

Ibu Kota Nusantara, IKN (Foto: Sembaridinas)

            Segera itu bukan berarti besok atau minggu depan, melainkan mulai serius mencari informasi lebih akurat, mengukur kemampuan diri, dan mempersiapkan diri untuk segera berjuang di IKN. Berhitung lebih serius untuk ikut membangun diri dan bangsa di IKN.

            Dalam hitungan saya, akan sangat banyak lapangan kerja di IKN. Kalau presiden berkantor di sana, para menteri pasti ikut, menyusul pula para anggota DPR, dan lembaga kehakiman. Sudah pasti pula anggota Polri dan TNI. Para ASN pun akan menata birokrasi di sana. Mereka itu punya keluarga.

            Mereka sudah pasti butuh makanan dan jajanan, maka akan lahir bisnis kuliner. Mereka butuh pakaian, pasti akan lahir bisnis pakaian, kain, dan jahit. Mereka butuh hiburan, lahir pula bisnis wisata. Mereka punya anak-anak, lahir pula lembaga-lembaga pendidikan mulai play group, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi. Mereka punya kendaraan, pasti butuh perbengkelan hingga tambal ban.

            Semakin banyak orang berada di sana, semakin banyak bisnis yang berkembang. Itu artinya ada perputaran uang di sana. Ada kegiatan menguntungkan di sana.

            Para santri atau ahli agama harus pula ada di sana untuk memberikan pencerahan agar tidak salah jalan dalam melangkah. Akan tetapi, hal yang harus diingat, di sana wajib dilarang keras orang-orang yang suka mengaku-aku keturunan Nabi saw atau bikin-bikin makam keramat palsu karena itu adalah kedustaan yang menyesatkan dan merugikan perkembangan umat, merusakkan negara.

            Pendek kata, di IKN akan ada banyak peluang mendapatkan pekerjaan dan untung. Saya sangat suka anak-anak muda yang punya visi ke depan dan penuh optimisme. Mereka yang suka nyinyir akan ketinggalan dan terlindas zaman.

            Para penyinyir dan pesimis sudah jelas berulang-ulang runtuh memalukan. Dulu bilang Kalimantan adalah tempat jin buang anak, IKN tetap dibangun. Mereka bilang IKN adalah proyek mangkrak, IKN jalan terus. Kata mereka istana IKN adalah istana hantu, nyatanya orang kuat yang berada di sana bersama orang-orang yang punya harapan ke depan. Justru para penyinyir yang berkali-kali kalah itu menjadi hantu bergentayangan pada berbagai Medsos. Hantu itu cuma banyak omong, kenyataannya tidak ada, tidak punya karya, kecuali nakut-nakutin orang. Manusia-manusia ini sudah terjatuh dan ingin ditemani orang banyak untuk bersama-sama jatuh. Jangan ikuti mereka.

            Foto IKN saya dapatkan dari Sembaridinas.

            Anak-anak muda harus optimis. Indonesia itu luas. Sekarang dibuka lahan baru untuk berkarya dan bekerja di IKN. Manfaatkan kesempatan itu untuk menjadi orang yang bermanfaat, baik bagi diri, orang lain, maupun alam sekitar. Kata Nabi Muhammad saw, orang yang paling baik itu adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment