oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Ada kejadian unik di seputar
perayaan Idul adha kali ini. Satu masjid di Papua dikirimi hewan babi untuk
dikurbankan saat Idul Adha 2024 ini. Babi dikirimkan oleh pengirimnya langsung
menggunakan mobil pikap. Tentu saja, Sang Ustadz, santri Lirboyo, yang
ditugaskan menjadi guru di Papua ini senyum-senyum sambil bingung, garuk-garuk
dagunya. Fotonya saya dapatkan dari Tribun Jambi – Tribun News.
Setelah dicek, ternyata pengirimnya adalah seorang mualaf
yang baru saja masuk Islam. Dia punya semangat beribadat dan berbuat baik yang
tinggi. Oleh sebab itu, ketika mengetahui ada Hari Raya Idul Adha, segera ikut
serta dengan mengirimkan hewan kurban. Sayangnya, dia belum tahu binatang apa
saja yang disyaratkan boleh dijadikan hewan kurban. Karena ketidaktahuannya
itulah dia mengirimkan babi.
Babi untuk Kurban (Foto: Tribun Jambi - Tribun News) |
Jamaah di sana segera saja menggoda Ustadz, “Gimana nih,
Pak Ustadz?”
Malah teman pengirim babi itu menggoda pengirimnya, “Wah,
bagus nih buat mas kawin.”
Tidak jelas akhir kisah ini karena tak ada berita
selanjutnya. Bisa jadi babi itu ditukar dengan hewan lain atau dijual, kemudian
uangnya dibelikan kambing. Saya tidak tahu.
Bagi saya,
insyaallah, pengirim babi itu mendapatkan pahala besar dari Allah swt karena
semangatnya beribadat dan berbagi dengan sesama. Soal salah hewan kurban, itu
soal pengetahuan yang belum sampai saja, tetapi hatinya sudah tulus untuk
menjalankan kewajiban seorang Islam. Insyaallah, Allah swt menerima ketulusan
hatinya. Dia malah lebih baik dibandingkan orang yang paham Islam dan memiliki
kemampuan berkurban, tetapi tidak berkurban. Toh, meskipun hewan kurbannya
benar, darah dan dagingnya tidak akan sampai kepada Allah swt. Hal yang sampai
kepada Allah swt adalah keikhlasan dan kesucian hati orang-orang yang berkurban
itu.
Kita doakan agar dia menjadi seorang muslim yang baik dan
akan lebih baik lagi dalam menjalankan Islam.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment