Wednesday, 13 February 2019

Doa Buat Capres yang Tidak Dikabulkan


oleh Tom Finaldin

Bandung, Putera Sang Surya

Dalam perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) RI, 2019, masyarakat terbagi tiga kubu, yaitu Kubu Jokowi, Kubu Prabowo, dan Kubu Golput (Golongan Putih). Demikian pula para ulama, habib, dan para ahli agama non-Islam, terbagi dalam kubu-kubu tersebut.

            Para ulama yang pro-Jokowi berdoa agar Jokowi menjadi presiden RI untuk yang kedua kalinya. Para ulama yang pro-Prabowo pun berdoa untuk kemenangan Prabowo menjadi presiden.

            Hal yang patut diperhatikan adalah pada akhirnya hanya satu orang yang menjadi presiden. Bisa Jokowi atau bisa Prabowo.

            Hal itu berarti ada doa para ulama yang tidak dikabulkan Allah swt.

            Doa ulama yang mana yang tidak dikabulkan Allah swt?

            Belum tahu. Akan tetapi, kita akan tahu setelah pelaksanaan Pilpres, April 2019.

            Hal itu pun berarti ada calon presiden yang tidak ditakdirkan untuk menjadi presiden RI berdasarkan hasil Pilpres 2019.

            Siapa yang tidak ditakdirkan menjadi presiden itu?

            Tidak tahu. Akan tetapi, kita bakalan tahu setelah melihat hasil Pilpres, April 2019.

            Tenang saja. Semua akan tampak jelas pada waktunya.

            Jadi, jangan berbuat yang aneh-aneh atau melakukan dosa untuk dukung-mendukung jagoannya masing-masing, apalagi membuat huru-hara dan keributan.

            Sungguh, pada dasarnya kepemimpinan itu sudah diatur oleh Allah swt. Kita hanya diuji oleh-Nya dalam keadaan ini.

            Apakah kita tetap berpegang pada jalan Allah swt atau berjalan pada jalan syetan?

            Apakah kita tetap berperilaku baik atau meluncur jatuh menjadi pembuat keonaran?

            Semuanya bergantung pada diri kita masing-masing. Sungguh, Allah swt melihat perbuatan kita sehari-hari, baik yang tampak di hadapan manusia atau yang tersembunyi dalam hati kita masing-masing.

            Hati-hati, kita akan diadili Allah swt atas perilaku kita itu, baik di dunia maupun di akhirat.

            Sampurasun.

Tuesday, 5 February 2019

Jangan Ribut Soal Pilpres RI


oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) RI pada 2019 ini memang sangat “berisik”, penuh dengan kegaduhan, hoax, fitnah, makian-makian kotor, bahasa rendah, dan persekusi. Hal seperti itu sesungguhnya terjadi pula pada berbagai negara di dunia ini.

Seharusnya, berbagai keributan itu tidak perlu terjadi, apalagi di Indonesia yang penduduknya dipenuhi orang-orang religius dan merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.  Dalam Islam sudah diajarkan bahwa kepemimpinan di dunia ini sudah ditentukan, “ditetapkan” oleh Allah swt. Kekuasaan di dunia ini sudah diatur oleh Allah swt.

Perhatikan firman Allah swt berikut ini, “Katakanlah, ‘Wahai Tuhan Pemilik Kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki, ….'” (QS Ali Imran 3 : 26)

Bukankah ayat itu dengan jelas mengajarkan bahwa Allah swt-lah yang menetapkan dan menjadikan pemimpin di antara manusia?

Jadi, tidak perlu sewot dan menghabiskan banyak energi untuk hal-hal seperti itu. Biasa saja. Tetaplah bersikap sangat baik kepada sesama manusia. Soal kepemimpinan itu sudah diatur oleh Allah swt. Kekuasaan pada tingkat apa pun sudah diatur. Allah swt Mahatahu karena Dia Mahakuasa.

Untuk apa Allah swt mengatur dan mempergilirkan kekuasaan di antara manusia?

Sungguh, pergantian kekuasaan itu hanyalah untuk menguji manusia.

“Kami pergilirkan (kekuasaan) di antara manusia (agar mereka mendapatkan pelajaran) dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang yang tidak beriman) ….” (QS Ali Imran 3 : 140)

Penetapan kekuasaan itu digunakan Allah swt untuk mengukur keimanan manusia. Kita bisa lihat sendiri dalam situasi menjelang pemilihan ini ributnya luar biasa. Ada yang berperilaku kotor, dusta, hoax, fitnah, kasar, baik, jujur, tenang, istiqomah, dsb..

Soal kepemimpinan itu sudah ditetapkan Allah swt sejak lama. Kita saja yang tidak diberi tahu oleh-Nya tentang siapa yang ditakdirkan untuk menjadi penguasa itu. Kekuasaan dipergilirkan oleh-Nya. Kitalah yang sedang diuji sehebat apa keimanan kita kepada Allah swt.

Sekarang masih Jokowi yang menjadi presiden Indonesia.

Kita belum tahu apakah Jokowi hanya satu periode atau ditambah satu periode lagi?

Kita tidak tahu apakah Jokowi satu periode lagi atau diganti oleh orang lain?

Kita juga tidak pernah tahu apakah Prabowo ditakdirkan untuk menjadi presiden Indonesia atau tidak?

Kita hanya akan tahu dengan pasti jika waktunya sudah tiba, yaitu setelah berlangsungnya Pilpres RI, April 2019.

Sekali lagi, tidak perlu ribut atau bahkan membuat banyak dosa dalam masa-masa seperti ini. Tetaplah berbuat baik di mana pun dan kapan pun. Hal itu disebabkan kita sedang diuji dalam penetapan kekuasaan ini. Kekuasaan sudah ditentukan, nilai kita di hadapan Allah swt ditentukan oleh sikap kita sendiri.

Sampurasun.