oleh
Tom Finaldin
Bandung, Putera Sang Surya
Dalam perhelatan Pemilihan
Presiden (Pilpres) RI, 2019, masyarakat terbagi tiga kubu, yaitu Kubu Jokowi,
Kubu Prabowo, dan Kubu Golput (Golongan Putih). Demikian pula para ulama,
habib, dan para ahli agama non-Islam, terbagi dalam kubu-kubu tersebut.
Para ulama yang pro-Jokowi berdoa agar Jokowi menjadi
presiden RI untuk yang kedua kalinya. Para ulama yang pro-Prabowo pun berdoa
untuk kemenangan Prabowo menjadi presiden.
Hal yang patut diperhatikan adalah pada akhirnya hanya
satu orang yang menjadi presiden. Bisa Jokowi atau bisa Prabowo.
Hal itu berarti ada doa para ulama yang tidak dikabulkan
Allah swt.
Doa ulama yang mana yang tidak dikabulkan Allah swt?
Belum tahu. Akan tetapi, kita akan tahu setelah
pelaksanaan Pilpres, April 2019.
Hal itu pun berarti ada calon presiden yang tidak
ditakdirkan untuk menjadi presiden RI berdasarkan hasil Pilpres 2019.
Siapa yang tidak ditakdirkan menjadi presiden itu?
Tidak tahu. Akan tetapi, kita bakalan tahu setelah
melihat hasil Pilpres, April 2019.
Tenang saja. Semua akan tampak jelas pada waktunya.
Jadi, jangan berbuat yang aneh-aneh atau melakukan dosa
untuk dukung-mendukung jagoannya masing-masing, apalagi membuat huru-hara dan
keributan.
Sungguh, pada dasarnya kepemimpinan itu sudah diatur oleh
Allah swt. Kita hanya diuji oleh-Nya dalam keadaan ini.
Apakah kita tetap berpegang pada jalan Allah swt atau
berjalan pada jalan syetan?
Apakah kita tetap berperilaku baik atau meluncur jatuh
menjadi pembuat keonaran?
Semuanya bergantung pada diri kita masing-masing.
Sungguh, Allah swt melihat perbuatan kita sehari-hari, baik yang tampak di
hadapan manusia atau yang tersembunyi dalam hati kita masing-masing.
Hati-hati, kita akan diadili Allah swt atas perilaku kita
itu, baik di dunia maupun di akhirat.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment