oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Akulturasi adalah berpadunya
dua atau lebih kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Meskipun terjadi
perpaduan budaya, budaya-budaya yang berpadu itu tidak hilang dan masih bisa
dilihat ciri-cirinya. Orang biasanya mencontohkan bahwa Candi Borobudur adalah
hasil dari akulturasi budaya India dan Indonesia. Kedua budaya itu bersatu,
tetapi budaya India dan budaya asli Indonesia masih bisa kita kenali dari
setiap bentuk bangunan dan relief yang terdapat dalam candi. Contoh lainnya
adalah musik keroncong yang merupakan perpaduan antara budaya Portugis dan
budaya asli Indonesia.
Proses pemaduan ini atau akulturasi ini bisa terjadi
dengan sangat cepat atau sangat lambat. Hal itu bergantung dari sikap
masyarakat asli terhadap budaya yang datang dari luar. Jika masyarakat
menerimanya, perpaduan ini akan terjadi dengan sangat cepat. Sebaliknya, jika
masyarakatnya menolak, perpaduan ini akan berjalan sangat lama.
Penerimaan
atau penolakan masyarakat ini bergantung pula pada cara bagaimana budaya asing
itu masuk ke masyarakat. Jika cara masuknya dengan menggunakan pemaksaan dan
kekerasan, akulturasi akan terjadi sangat lama. Sebaliknya, jika cara masuknya
dengan cara yang damai dan menyenangkan, akulturasi akan berproses lebih cepat,
bahkan sangat cepat.
Sampurasun.
Sumber
Pustaka
Irawan,
Hanif; Rahmawati, Farida; Febriyanto, Alfian; Muhammad Kusumantoro, Sri, Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1
Maryati,
Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi: Kelompok
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial; untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013,
Penerbit Erlangga: Jakarta
No comments:
Post a Comment