Wednesday, 9 June 2021

Akulturasi

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Akulturasi adalah berpadunya dua atau lebih kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Meskipun terjadi perpaduan budaya, budaya-budaya yang berpadu itu tidak hilang dan masih bisa dilihat ciri-cirinya. Orang biasanya mencontohkan bahwa Candi Borobudur adalah hasil dari akulturasi budaya India dan Indonesia. Kedua budaya itu bersatu, tetapi budaya India dan budaya asli Indonesia masih bisa kita kenali dari setiap bentuk bangunan dan relief yang terdapat dalam candi. Contoh lainnya adalah musik keroncong yang merupakan perpaduan antara budaya Portugis dan budaya asli Indonesia.

            Proses pemaduan ini atau akulturasi ini bisa terjadi dengan sangat cepat atau sangat lambat. Hal itu bergantung dari sikap masyarakat asli terhadap budaya yang datang dari luar. Jika masyarakat menerimanya, perpaduan ini akan terjadi dengan sangat cepat. Sebaliknya, jika masyarakatnya menolak, perpaduan ini akan berjalan sangat lama.

Penerimaan atau penolakan masyarakat ini bergantung pula pada cara bagaimana budaya asing itu masuk ke masyarakat. Jika cara masuknya dengan menggunakan pemaksaan dan kekerasan, akulturasi akan terjadi sangat lama. Sebaliknya, jika cara masuknya dengan cara yang damai dan menyenangkan, akulturasi akan berproses lebih cepat, bahkan sangat cepat.

Sampurasun.

 

Sumber Pustaka

Irawan, Hanif; Rahmawati, Farida; Febriyanto, Alfian; Muhammad Kusumantoro, Sri, Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1

Maryati, Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial; untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013, Penerbit Erlangga: Jakarta

 

 

No comments:

Post a Comment