oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Akhir-akhir
ini marak beredar ramalan-ramalan yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi
negara super power. Ramalan-ramalan itu berasal dari para ahli ekonomi, militer,
politik, serta spiritual. Seluruhnya mengatakan bahwa Indonesia benar-benar
akan menjadi negara yang sangat diperhitungkan di dunia. Tak ada pertentangan
tentang hal tersebut. Hal yang masih menjadi pertanyaan adalah Indonesia berada
di urutan ke berapa dalam percaturan politik dunia?
Dari berbagai ahli tersebut,
terdapat berbagai pendapat. Ada yang mengatakan Indonesia akan berada di urutan
kelima, ketujuh, atau kesembilan. Bahkan, Malaysia agak mengingkarinya dengan
mengatakan Indonesia memang akan menjadi negara maju, tetapi bukan super power.
Mereka semua punya alasan dan perhitungan masing-masing berdasarkan disiplin
ilmunya yang rata-rata masuk akal, kecuali Malaysia yang dicampuri rasa iri dan
dengki. Akan tetapi, bagi saya, Indonesia tidak akan menjadi nomor 2, 3, 5, 7,
atau 9. Indonesia akan menjadi setara dengan Amerika Serikat, berimbang.
Indonesia dan Amerika Serikat akan menjadi partner, kawan bersaing, sekaligus
musuh yang sama kuatnya. Indonesia akan bertahan dari perampokan yang dilakukan
kapitalis, sementara AS akan berputar-putar terus mencari pintu untuk ingin
ikut kebagian harta kekayaan alam Indonesia. Itulah yang saya sebut akan
menjadi musuh sekaligus partner dalam percaturan hubungan internasional.
Indonesia tak pernah memiliki niat untuk menguasai negeri lain, berbeda dengan
AS yang selalu melelahkan dirinya untuk menguasai orang lain.
Orang-orang ahli dalam berbagai
bidang yang mengatakan Indonesia akan menjadi nomor 5, 7, atau 9, semuanya
didasarkan pada perhitungan dunia yang bisa diraba dan dikalkulasikan. Akan
tetapi, mereka semua tampaknya lupa bahwa ada yang tidak bisa dihitung dengan ilmu-ilmu mereka. Segala hal yang
tidak bisa diprediksikan itu saat ini benar-benar mempengaruhi kehidupan dunia,
misalnya, bencana alam, perang, huru-hara, terorisme, dan tindakan kriminalitas
yang sporadis. Hal-hal itulah yang nanti akan mengecoh perhitungan-perhitungan
mereka. Mereka lupa bahwa Allah swt memiliki skenario sendiri yang masih
dirahasiakan-Nya. Mereka pun sangat tidak memahami bahwa Allah swt akan
meneguhkan kedudukan para hamba-Nya yang berperilaku benar untuk berkuasa di
muka Bumi ini.
Contoh yang teramat nyata terjadi di
dunia ini adalah munculnya Amerika Serikat menjadi negara super power utama. Tahukah
pembaca sekalian mengapa Amerika Serikat menjadi negara super power? Mungkin
ada yang menyangka bahwa mereka itu hebat, pekerja keras, dan memiliki ilmu
pengetahuan yang luas. Dalam kenyataannya, itu cuma sangkaan belaka. Tidak
seperti itu kejadiannya. AS menjadi super power lebih diakibatkan oleh kondisi
negara-negara di luar dirinya. Saat itu negeri-negeri Eropa sedang luluh lantak
akibat pertikaian di antara mereka sendiri dan Benua Asia sedang mengalami
kerusakan hebat akibat dari penjajahan yang dilakukan orang-orang kapitalis
berkulit putih plus Jepang. Jadi, saat Eropa rusak dan Asia menggelepar, AS
selamat tidak ikut campur pertikaian di kalangan Eropa dan tidak sedang
menderita akibat penjajahan. Seandainya Eropa tidak bertikai dan Asia tidak
dirusakkan penjajahan, AS tidak akan menjadi negara super power. AS hanya akan menjadi negara barat yang cukup maju,
tetapi berada jauh di bawah Asia. Adapun Eropa akan tetap berada dalam nasibnya
seperti namanya sendiri Eropa yang
diucapkan mereka sendiri yureup yang dalam bahasa Arab aurab yang artinya buruh,
karyawan, pekerja, atau pegawai
yang bekerja pada majikan-majikan bangsa Arab dan Asia.
Melihat contoh kenyataan yang
terjadi pada AS, Indonesia sangat berpeluang menjadi negara adidaya yang muncul
akibat hal-hal yang tidak bisa diprediksi berbagai ilmu pengetahuan
konvensional. Indonesia memuncak karena keinginan Allah swt sendiri yang
mengirimkan “orang kepercayaan-Nya” untuk menggubah sejarah, sistem, dan
tindak-tanduk sesat elit dan masyarakatnya, kemudian dikembalikan pada
nilai-nilai luhurnya sendiri. Kita lihat saja nanti.
Bersikaplah yang baik sampai saat itu tiba karena
Allah swt akan memilih orang-orang terbaik untuk memenuhi Bumi ini dengan
kebaikan setelah sebelumnya Bumi ini dipenuhi kemaksiatan yang bernama demokrasi. Bijaklah dalam mengambil
langkah agar Anda menjadi orang yang beruntung, baik sekarang di dunia ini
maupun nanti di alam akhirat.
No comments:
Post a Comment