Thursday, 3 August 2023

Jokowi Pelindung Rocky Gerung

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Seru ya kemarahan rakyat pendukung Jokowi setelah Rocky Gerung mengatakan bahwa Jokowi adalah “bajingan tolol”. Mereka marah karena menganggap kalimat itu tidak pantas untuk dialamatkan kepada presiden, presiden siapa pun. Bahkan, kepada orang biasa pun tidak pantas. Itu kalimat kasar dan sama sekali tidak terpelajar. Secara hukum pun jelas sekali telah melanggar hukum dan bisa menjerat Rocky Gerung ke dalam penjara.

            Sayangnya, Rocky Gerung tidak akan pernah masuk penjara. Bukan karena Rocky punya “backingan”, punya orang kuat sehingga kebal hukum, melainkan karena Jokowi tidak akan pernah melaporkan Rocky sebagai penghinanya. Jokowi memang tidak pernah akan melaporkan rakyatnya meskipun menghinanya. Tak ada yang dipenjara gara-gara dilaporkan Jokowi soal penghinaan kepadanya. Rizieq Shihab yang pernah mengatakan “Jokodok” dipenjara bukan karena menghina Jokowi, melainkan karena berbohong pada masa Covid-19 di Bogor. Rizieq dilaporkan oleh Walikota Bogor Bima Arya. Bahar Smith pun dihukum penjara bukan dilaporkan Jokowi karena menghina Jokowi sebagai “banci”, melainkan karena menyebarkan berita bohong, kebencian, dan membuat kegaduhan. Tak ada yang dipenjara gara-gara menghina Jokowi dan dilaporkan oleh Jokowi. Jokowi itu presiden yang harus bekerja dan melindungi rakyatnya. Meskipun rakyat itu tampak sombong, angkuh, menganggap rendah Jokowi, dan menganggap dirinya sendiri sebagai wakil Tuhan ataupun cucu Nabi saw meski tak punya bukti, Jokowi menganggap mereka hanya rakyat kecilnya, orang-orangnya yang harus dia lindungi.

            Hal ini harus dipahami oleh para pendukung Jokowi. Meskipun saat ini ramai dan sangat banyak pada berbagai daerah melaporkan Rocky Gerung agar ditangkap karena menghina Jokowi, polisi tak bisa berbuat apa-apa. Hal itu disebabkan Jokowi sendiri sebagai pihak yang dirugikan yang harus melaporkannya. Selama Jokowi tidak melaporkannya, Rocky Gerung tetap bebas dan tidak akan tersentuh hukum, bahkan untuk kembali menghina Jokowi pun dia bebas semau-maunya. Satu-satunya alasan Rocky tidak bisa dihukum adalah karena Jokowi melindunginya dengan tidak melaporkannya.

            Meskipun demikian, Rocky Gerung bisa dihukum untuk kalimat-kalimat lainnya. Rakyat Kalimantan tampaknya sangat paham bahwa Jokowi tidak akan melaporkan Rocky. Oleh sebab itu, mereka menuntut Kapolri menangkap Rocky karena telah menghina Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dibangun di Kalimantan. Mereka menganggap Rocky telah menghina dengan mengatakan bahwa Jokowi menjual IKN ke Cina. IKN bagi rakyat Kalimantan adalah impian masa depan, harapan kemajuan, terbebas dari ketertinggalan. Mudah sekali memahaminya. Kalau IKN beroperasi normal, akan ada banyak bisnis rakyat yang berjalan, misalnya, akan tumbuh toko-toko, warung-warung kopi, cafĂ©, bengkel, bahkan tambal ban, banyak ekonomi rakyat yang bisa bergerak. Belum lagi soal pendidikan dan akses ilmu pengetahuan bagi rakyat Kalimantan. Mereka tidak mau pembangunan IKN yang sudah mencapai sekitar 35% ini diganggu ataupun dihina. Rocky dianggap mereka sebagai pengganggu dan penghina. Oleh sebab itu, mereka marah dan ingin Kapolri memenjarakan Rocky.

            Rakyat Kalimantan cerdas. Mereka menuntut Rocky bukan soal penghinaan kepada Presiden, melainkan penghinaan dan gangguan kepada dirinya. Ini sangat mungkin bisa menjerat Rocky. Kita lihat saja nanti. Foto demontrasi rakyat Samarinda, Kalimantan saya dapatkan dari PusaranMedia com.


Demonstrasi Rakyat Samarinda, Kalimantan, tuntut Rocky Gerung ditangkap (Foto: PusaranMedia.com)

            Bagi kita, sebagai rakyat harus memahami. Hujatan, makian, hinaan Rocky itu dalam demokrasi barat sangatlah biasa, saya pernah melihat seseorang yang menggunakan kostum anjing dengan kepala Presiden Amerika Serikat George Bush dan bersedia ditendang oleh siapa saja di jalanan AS. Orang-orang yang benci presiden pun banyak yang menendangnya. Akan tetapi, itu di Barat. Kita harus sadar bahwa kita diciptakan sebagai orang Timur yang dianugerahi nilai-nilai kebaikan dan kesopanan sebagai orang Timur mulai berbahasa hingga berperilaku. Jangan rusakkan anugerah keramahan dan kelembutan dari Allah swt dengan perilaku-perilaku yang tidak mencerminkan ketimuran. Apalagi, kita mayoritas muslim yang berkata “ah” saja kepada orangtua bisa berakibat dosa.

            Bedakan antara mengkritik dan menghina. Kalimat “bajingan tolol” itu bukan kritikan, melainkan penghinaan. Jaga diri kita dan tetaplah dalam anugerah Allah swt dengan kelembutan yang telah dilekatkan Allah swt mungkin sejak kita berada dalam kandungan ibu kita.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment