oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Saya hanya kasihan sama
rakyat yang bisa dengan mudah disesatkan atau dibodohi oleh kata-kata Rocky
Gerung. Hal itu disebabkan Rocky memang awalnya dikemas Karni Ilyas untuk
membuat jumlah penonton Indonesia Lawyers
Club (ILC) di tvOne meningkat tajam. Kalau soal pengetahuannya, sebetulnya
biasa-biasa saja. Malah banyak yang ngaco. Dia sendiri kan sudah diberhentikan
menjadi dosen UI karena pendidikannya tidak mencukupi untuk menjadi syarat
sebagai dosen. Dengar-dengar, dia tidak lulus kuliah.
Seringnya, saya pengen ketawa melihat Rocky itu, lucu
soalnya. Kelihatannya cerdas, padahal ngawur. Video yang baru-baru ini pun
bikin saya geli. Dia bilang seharusnya jalan Tol itu gratisan dan rakyat tidak
perlu bayar untuk menggunakan jalan Tol. Saya tidak tahu apakah Rocky beneran
tidak paham tentang Tol atau memang dia hanya membodohi rakyat sehingga rakyat
emosi dan menganggapnya sebagai pahlawan pemberani pengkritik pemerintah.
Saya kasih tahu ya bahwa untuk menggunakan jalan Tol itu
tidak mungkin gratis. Namanya saja sudah Tol yang merupakan singkatan dari “tax on location”. Artinya, harus
membayar pajak secara langsung ketika menggunakan jalan itu yang berupa tarif dengan
jumlah yang ditentukan. Kalau gratisan, namanya harus berubah, bukan Tol lagi.
Kalau menggunakan jalan Tol, sudah pasti harus bayar. Kalau tidak punya uang
untuk membayarnya, gunakan jalan yang gratisan, kan jumlahnya lebih banyak,
apalagi jalan yang dibangun baru sekarang itu banyak yang jauh lebih lebar
dibandingkan dengan jalan yang merupakan warisan kolonial Belanda. Kita bisa
gunakan jalan protokoler, reguler, by pass, fly over, dan jalan-jalan lain yang
pajaknya atau tarifnya tidak dibayar langsung saat itu juga. Pajak yang
digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan biasa itu kan bisa berasal
dari pembayaran STNK, BPKB, atau pendapatan pemerintah lainnya. Kalau Tol, ya
harus saat itu juga.
Begitu, Bro n Sis.
Paham, ya.
Saya bisa salah. Akan tetapi, Rocky Gerung itu lucu,
lumayan, buat cekikikan sendiri.
No comments:
Post a Comment