oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Cukup mengagetkan ketika
Jokowi mengingatkan Prabowo di hadapan para perwira militer Indonesia tentang
pembunuhan Jenderal Iran Qaseem Soelaimani oleh AS. Tidak biasanya Jokowi
sevulgar itu.
Foto Jokowi menganugerahi Jenderal Bintang Empat kepada
Prabowo saya dapatkan dari VOA Indonesia.
Presiden Jokowi Anugerahi Jenderal Prabowo Bintang Empat (Foto: VOA Indonesia) |
Ada beberapa hal yang bisa dianalisa dari pidato Jokowi
itu. Pertama, Indonesia harus
mengantisipasi kemajuan teknologi militer yang bergerak sangat cepat. Hal itu
bisa dilihat bahwa Jenderal Iran itu dibunuh di Irak dengan menggunakan drone
yang dikendalikan dari Qatar oleh Amerika Serikat. Pembunuhan bisa dilakukan
dengan teknologi dalam jarak yang jauh, tidak perlu dari dekat.
Kedua, Indonesia
harus berhati-hati karena mereka yang tidak menyukai Indonesia bisa membunuh
petinggi Indonesia dan rakyat Indonesia dari tempat yang jauh dari Indonesia.
Artinya, Indonesia harus punya teknologi yang mampu mencegah
pembunuhan-pembunuhan itu untuk melindungi bangsa dan negara.
Ketiga, Jokowi
mengingatkan bahwa Prabowo memiliki masalah yang serius dengan Amerika Serikat.
Pada masa awal reformasi Prabowo dituduh berkhianat kepada keluarga Soeharto karena
dekat dengan para pejuang reformasi sekaligus dituduh sebagai penculik
pelanggar HAM oleh Amerika Serikat. Hal itu membuat Prabowo harus pergi ke
Yordania untuk beberapa tahun. Amerika Serikat yang mengusulkan Prabowo untuk
diberhentikan dari karir militer di Indonesia. Untuk semakin menjatuhkan
Prabowo, Amerika Serikat melarang Prabowo masuk ke Amerika Serikat selama dua
puluh tahun. Wajib diketahui pula bahwa Amerika Serikat adalah negara yang
menunda-nunda ucapan selamat kepada Prabowo yang telah memiliki suara banyak
sebagai pemenang hitung cepat dalam Pilpres 2024. Padahal, negara-negara besar
lain sudah menyampaikan selamat dengan segera meskipun baru hasil hitung cepat.
Keempat, Jokowi
mengingatkan bahwa Amerika Serikat adalah negara yang suka ikut campur urusan
negara orang lain hingga negara yang dicampurinya hancur. Indonesia pun sudah
berulang kali dicampuri Amerika Serikat ketika penggulingan Presiden RI
Soekarno dan kejatuhan Presiden Soeharto. Pada masa Pilpres 2024 ini pun
Amerika Serikat baunya sangat menyengat ikut campur karena mereka ingin
menguasai Indonesia dengan mendukung pemimpin yang mudah mereka atur sebagai
boneka.
Kelima, Prabowo
harus menyiapkan diri dan seluruh rakyat terhadap kemungkinan berhadapan
langsung dengan Amerika Serikat. Hal itu disebabkan Jokowi memastikan Prabowo
harus melanjutkan program hilirisasi agar seluruh kekayaan alam Indonesia
dinikmati sebagian besar oleh rakyat Indonesia, bukan oleh bangsa lain.
Kebijakan hilirisasi ini sudah membuat bangkrut banyak perusahaan barat karena
mereka tidak bisa lagi seenaknya membeli dengan sangat murah bahan mentah dari
Indonesia. Hal ini bisa membuat Amerika Serikat dan negara barat lainnya untuk
membuat kekacauan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dengan menggunakan para
pengkhianat yang bisa dibayar untuk melemahkan pemerintah dan menipu rakyat
yang gemar berbohong dan mendengar kebohongan. Rakyat yang cerdas tidak akan
mudah tertipu. Dia pasti akan membela dirinya, keluarganya, dan orang-orang
terdekatnya dari segala kerusakan.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment