oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Anies Baswedan, Calon
Presiden No. Urut 01 yang tidak akan menjadi presiden pada 2024 itu, sudah
menjadi beban bagi pendukung-pendukungnya. Gugatannya di Mahkamah Konstitusi sangat
lemah dan tidak akan mampu mengalahkan pasangan Prabowo-Gibran. Hal itu mudah
ditebak semudah menebak kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024. Ketika Prabowo
dipasangkan dengan Gibran, bagi saya Pilpres 2024 sudah selesai karena jelas
mereka pemenangnya. Sekarang pun sama, gugatan atas kemenangan Prabowo-Gibran
akan kandas di MK karena tanda-tandanya tampak sangat jelas.
Partai
pendukung Anies pergi meninggalkannya dengan sangat cepat. Dalam hitungan hari
setelah hasil hitung cepat, Ketua Partai Nasdem Surya Paloh segera menemui
Jokowi dan Prabowo. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga sudah mengatakan “bosan
kalah terus”, lalu menerima kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 ini. Partai
Kebangsaan Indonesia (PKB) pun sama bertemu dengan Jokowi, lalu saling mengirim
salam mengatasnamakan Ketua PKB Muhaimin Iskandar. Nasdem, PKS, dan PKB sudah
memilih untuk menyelamatkan eksistensi partainya dengan merapat ke kekuasaan
Prabowo-Gibran dibandingkan memperjuangkan Anies Baswedan yang sudah kalah itu.
Anies Baswedan |
Hal
yang masih dalam proses adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
yang kelihatannya marah besar, kecewa, dan memusuhi Jokowi. Akan tetapi, telah
terjadi pertemuan antara Prabowo dengan PDIP. Itu sudah menandakan adanya
hubungan baik yang akan berlanjut dalam menyelenggarakan Negara Indonesia.
Anies
Baswedan akan sendirian, apalagi telah menyatakan diri untuk berada dalam jalan
oposisi. Dia mengambil jalan melawan pemerintah. Kita lihat sejauh apa
keseriusan dia untuk melawan pemerintah. Itu sangat bagus untuk mengimbangi
pemerintah yang terlalu kuat. Semua partai tampaknya akan merapat ke
Prabowo-Gibran, tak ada lagi partai yang tersisa. Kalaupun ada, itu pasti
Prabowo atau Gibran yang menolak mereka untuk berada bersamanya. Akan tetapi,
sebagaimana yang disampaikan Prabowo yang akan mengajak seluruh kekuatan bangsa
untuk bergabung dan bekerja bersama untuk kemajuan rakyat, pihak oposisi akan
sangat lemah, bahkan mungkin akan musnah. Untuk itulah, keseriusan Anies sangat
diperlukan agar ada keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan.
Anies
tidak cukup kuat untuk melawan pemerintah karena tidak punya partai, Ormas,
ataupun kekuatan lain untuk mengimbangi pemerintah. Anies harus kuat
ditinggalkan pendukungnya. Anies harus banyak introspeksi diri. Dia harus
mengubah keyakinan dan langkahnya. Dia harus meninggalkan orang-orang yang
sering mempermainkan agama untuk kepentingan politik, orang-orang yang
berbicara tanpa data dan fakta, para provokator yang sering menyesatkan pikiran
rakyat, orang-orang yang mengaku ahli agama, tetapi sebenarnya hanya pandai
bicara tanpa bukti nyata manfaatnya di masyarakat, orang-orang yang mengaku
cerdas, tetapi tidak mencerdaskan. Pendek kata, Anies harus kuat kukuh berada
dalam data, fakta, jiwa Islami, lalu memberikan perlawanan atau kritik yang
sesuai dengan konstitusi untuk memberikan banyak alternatif bagi perbaikan
bangsa. Tidak perlu menggunakan emosi yang menyesatkan untuk bertindak benar,
tetapi harus menggunakan daya analisis yang kuat untuk memberikan pilihan
kebenaran. Pemerintah dan oposisi memiliki kemuliaan yang sama jika niatnya
untuk memperbaiki keadaan. Akan tetapi, akan menjadi sesuatu yang rendah jika
niatnya untuk menjatuhkan orang lain dan membuat dirinya tampak lebih mulia.
Itu tidak pernah berhasil dan selalu kalah secara memalukan.
Jika
semua partai bergabung dengan Prabowo-Gibran, harapan terbesar untuk menjadi
oposisi atau penyeimbang pemerintah adalah para akademisi, para dosen, para
mahasiswa, para pemikir bebas yang berbicara dan bertindak berdasarkan ilmu
pengetahuan bukan kekuasaan. Para dosen dan para peneliti sudah wajib untuk
menyeimbangkan keadaan agar negara tidak terjerumus dalam kesalahan akibat tak
adanya orang-orang cerdas dan jujur untuk tetap dalam jalan yang benar. Anies
harus bersama orang-orang ini dan membentuk kekuatan baru dalam berbangsa dan
bernegara jika memang niatnya untuk mengabdi kepada Allah swt dengan cara
berbuat baik untuk bangsa dan negaranya.
Foto
Anies saya dapatkan dari Industry co id.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment