Friday, 29 July 2011

Orang-Orang Hebat Jangan Masuk Sistem

oleh Tom Finaldin

Bandung, Putera Sang Surya

Negeri ini, Indonesia, benar-benar butuh orang-orang hebat. Hebat dalam arti cerdas pikirannya dan bersih batinnya. Orang-orang hebat inilah yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai kemelut di berbagai bidang yang sedang melanda negeri ini.

Rhenald Kasali, ahli ekonomi, mengatakan hal seperti itu beberapa waktu ke belakang saat menjadi salah seorang tim penyeleksi calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia sangat berharap bahwa banyak orang hebat yang mendaftarkan diri untuk menjadi calon ketua KPK. Dengan demikian, negeri ini memiliki banyak pilihan yang terdiri atas orang-orang hebat. Orang-orang inilah yang diharapkannya mampu untuk membuat beragam terobosan dalam memerangi kejahatan korupsi di Indonesia.

Harapan Rhenald Kasali memang bagus, tetapi normatif. Itu berlaku di segala zaman, di segala tempat, dan di segala situasi. Keinginannya itu mirip kalimat-kalimat orang kuliahan yang sifatnya berlaku umum di tempat umum di dunia ini. Semua orang akan mengatakan hal seperti itu karena begitulah yang seharusnya terjadi.

Akan tetapi, kenyataan berbicara lain. Menurut saya, orang-orang hebat jangan masuk sistem pemerintahan saat ini. Hal itu disebabkan sistem yang berjalan seperti sekarang ini tidak akan memberikan kesempatan kepada orang-orang hebat untuk berkembang secara maksimal. Prestasi atau gagasan yang menjadi potensi untuk memperbaiki negeri akan mendapatkan halangan yang luar biasa besar yang akhirnya tidak bisa terlaksana dan cenderung menimbulkan frustasi.

Sistem politik demokrasi yang meniru-niru cara hidup orang-orang korup ini akan membuat semua cita-cita luhur berantakan. Sehebat apa pun seseorang atau sesuci apa pun seseorang, akan jatuh merana tersiksa, bahkan terpengaruhi untuk berbuat nista dalam sistem politik demokrasi yang borok ini. Orang-orang hebat tak akan sanggup melawan atau membenahi sistem yang sudah rusak parah ini. Bahkan, akan menjadi bagian dari kebusukan.

Sebaiknya, orang-orang hebat untuk sementara ini, harus tetap berada di luar sistem dan memperhatikan semua yang terjadi, kemudian muncul sekali-sekali sebagai pemanasan. Jangan berada dalam sistem. Jangan terbujuk rayu disebut orang hebat yang dapat memperbaiki keadaan. Berdiri saja di luar karena tidak mungkin bisa membenahi sistem. Jika memaksa masuk ke dalam sistem, yang terjadi bukanlah memperbaiki sistem, melainkan menjadi bagian dari sistem rusak yang merusakkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Akibatnya, akan menjadi orang-orang yang dipandang tercela. Hal itu sangat disayangkan.

Untuk sementara ini, orang-orang hebat mestinya tenang saja berada di luar sistem. Biarkan saja sistem yang sudah rusak ini tambah rusak sehingga hancur lebur tinggal abu. Jangan sekali-kali ikut memperbaiki. Nonton saja kehancuran dan kegagalannya. Nah, nanti, ketika situasinya sudah tepat, dalam arti orang-orang sudah putus asa karena sistemnya benar-benar luluh lantak, baru perlahan-lahan masuk. Jangan tergesa-gesa, biarkan masyarakat seluruhnya menyadari kerusakan tersebut, kemudian meminta tolong dengan kepasrahan yang tinggi kepada orang-orang hebat untuk mengatasi keadaan yang ada. Ketika sistem yang baru sudah tercipta atau mulai terbangun sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia, bukan sesuai dengan jiwa orang lain, tampakkanlah siapa diri Saudara sebenarnya agar benar-benar berada di dalam sistem baru yang benar-benar menjamin keadilan dan kemakmuran. Kiprah orang-orang hebat pada masa itu akan benar-benar sangat dirasakan, baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain.

Saat ini tak mungkin untuk berkiprah maksimal. Lihat saja orang-orang tersandera oleh perilaku-perilaku kotor dirinya dan teman-temannya sendiri. Kalau masuk sistem sekarang, akan ikut tersandera juga dan menjadi bagian dari kejahatan nasional. Biarkan saja sistem yang sekarang hancur lebur karena tak ada gunanya diperbaiki. Nanti saja kalau sistem yang mutakhir sudah dipahami, barulah masuk ke dalam sistem. Dengan demikian, orang-orang hebat akan tampak hebatnya karena memang berada dalam situasi yang sangat tepat, yaitu situasi kemakmuran, kemuliaan, dan kejayaan.

Jangan dulu masuk sistem, sabar, tunggu saat yang tepat. Biarkanlah sistem yang sekarang binasa bebarengan dengan binasanya para pendukungnya hingga seluruh mata memandang bahwa sistem di negeri ini telah nyata-nyata binasa.

No comments:

Post a Comment