oleh Tom Finaldin
Gus Dur memang sering nyeleneh, tetapi memang nyeleneh. Gus Dur dulu dianggap memiliki kesaktian yang luar biasa hebat. Banyak orang geleng-geleng kepala menyaksikan “kesaktiannya”, yaitu tidur lama saat rapat, tetapi ketika bangun, bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik dan memahami semua masalah yang dijadikan agenda rapat. Dia tidak perlu serius seperti orang-orang untuk memecahkan masalah dalam rapat. Tidur saja bisa menyelesaikan masalah.
Perilakunya ini menumbuhkan beragam mitos di masyarakat dan cenderung takhayul. Kaum intelektual cuma ngakak mendengar kisah-kisah mitos itu meskipun tetap tidak bisa menjelaskan dengan baik kenapa Gus Dur mampu melakukan hal itu. Penjelasan yang paling sahih adalah ya dari Gus Dur sendiri.
Begini dia menjelaskannya. Dia tahu benar bahwa orang Indonesia itu kalau rapat atau diskusi, selalu berputar-putar di situ-situ saja, tidak pernah beranjak maju ke arah penyelesaian yang lebih baik. Oleh sebab itu, ia memanfaatkan waktu tersebut untuk tidur. Ketika bangun, rapat masih tetap berputar di situ-situ juga. Dengan demikian, Gus Dur selalu dapat dengan tepat mengikuti masalah, bahkan menjawab berbagai kesulitan dengan baik. Jelas itu bukan mistik atau takhayul.
Nah, kita semua pada saat sekarang ini sangat bisa menjadi Gus Dur dan saya pernah membuktikannya. Perhatikan saja masalah yang melilit di negeri ini, misalnya, soal Century, Koalisi Setgab, Nazarudin, Andi Nurpati, Terorisme, Panji Gumilang, korupsi, dan lain sebagainya tidak pernah selesai-selesai, di situ-situ saja, nggak ada kemajuan yang berarti. Kalau kita tidak menonton televisi, tidak buka internet, atau tidak baca koran selama tiga hari, bahkan seminggu, kita tidak akan pernah ketinggalan berita karena masalahnya tetap berputar di sana, nggak berubah, tetap saja kusut. Artinya, kita bisa melakukan hal yang sama seperti Gus Dur karena masalahnya tetap di situ-situ saja. Setelah seminggu tidak memperhatikan berita, kita akan tetap menyaksikan masalah yang sama seperti minggu kemarin.
Kita semua bisa seperti Gus Dur. Terima kasih, thank you Gus Dur, engkau memang hebat dan negeri ini tetap sama seperti ketika engkau masih hidup, semrawut, malah makin samut. Semoga Allah swt menempatkanmu di tempat yang teramat baik dan terlindungi. Amin.
No comments:
Post a Comment