Sunday, 14 April 2024

Indonesia Makin Erat dengan Cina

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan kemenangan Prabowo-Gibran, selaku Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2024, Cina dengan sangat Gercep mengundang Prabowo hadir ke Cina dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Prabowo memang hadir sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia karena belum dilantik menjadi presiden, tetapi diperlakukan sudah menjadi presiden. Negara besar Cina sudah memantapkan niatnya untuk mengamankan bisnisnya di Indonesia.


Indonesia-Cina, Prabowo-Xi (Foto: detikNews - Detikcom)

            Cina memang punya kepentingan banyak di Indonesia, perusahaan-perusahaannya berkembang dan menguat di Indonesia, sementara itu Indonesia mendapatkan keuntungan juga dari aktivitas ekonomi Cina di Indonesia. Cina itu sangat patuh kepada kebijakan Indonesia soal ekonomi dan bergerak sangat cepat mengikuti keinginan Presiden RI Joko Widodo. Untuk soal larangan ekspor yang dijalankan pemerintah Indonesia, Cina mengikutinya dan segera membangun berbagai industri di Indonesia. Dengan demikian, Cina mendapatkan keuntungan besar, Indonesia pun mendapatkan keuntungan pula dari investasi, pajak, alih teknologi, dan sebagainya. Tak heran jika Presiden Xi menghormati Prabowo dengan sangat cepat dan Prabowo pun dengan sangat tegas mengatakan bahwa dirinya akan melanjutkan program-program yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Ikatan antara Indonesia dan Cina akan semakin lengket lebih dibandingkan lengketnya perangko dengan amplop surat.

            Berbeda dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat yang sangat lambat, bertele-tele dalam menyikapi kemenangan Prabowo-Gibran. Mereka terkesan acuh tak acuh dan kurang merasa nyaman karena Prabowo berjanji akan melanjutkan program Jokowi dan meningkatkan program itu lebih baik untuk meraih Indonesia emas pada 2045. Sikap Prabowo ini tentu saja menjadikan pihak barat merasa rugi sebelum bangkrut karena mereka masih menginginkan mendapatkan sumber daya alam Indonesia dengan cara kuno dengan harga yang sangat murah. Mereka tidak ingin rakyat Indonesia maju dan makmur menyaingi mereka. Mereka masih ingin merekalah yang kaya raya dan Indonesia tetap dalam kemiskinan atau paling tidak, terjebak dalam kondisi negara yang berpenghasilan menengah.

            Dengan semakin terlihatnya ketergantungan Cina terhadap Indonesia, Cina menjadi negara yang digunakan Indonesia untuk menjadi daya tawar yang tinggi terhadap negara-negara barat. Contoh kecilnya, Indonesia pernah mengajak Elon Musk untuk berbisnis di Indonesia, tetapi Elon Musk ternyata tidak serius, terkesan meremehkan Indonesia. Akibatnya, Indonesia memberikan kemudahan Cina berbisnis di Indonesia. Ketika Elon Musk dengan Tesla-nya ingin kembali bernegosiasi, Indonesia sudah tidak terlalu mementingkan lagi Elon Musk karena Cina dan Jepang sudah memiliki perjanjian dengan Indonesia dan sudah menguasai 55% industri yang diminati Elon di Indonesia.

Begitulah sedikit gambaran kedekatan Indonesia dengan Cina yang pada masa depan akan berlanjut terus. Indonesia hanya harus tetap kukuh pada kepentingan rakyat dengan menggunakan energi hubungan dengan Cina untuk kepentingan rakyat Indonesia. Dengan demikian, rakyat Indonesia harus jeli dan mengambil manfaat dari hubungan ini agar dapat meningkatkan kualitas dirinya.

Foto Prabowo dan Xi saya dapatkan dari detikNews – Detikcom.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment