oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Setelah Komisi Pemilihan
Umum (KPU) mengumumkan kemenangan Prabowo-Gibran, selaku Presiden dan Wakil
Presiden terpilih pada Pilpres 2024, Cina dengan sangat Gercep mengundang
Prabowo hadir ke Cina dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Prabowo memang
hadir sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia karena belum dilantik
menjadi presiden, tetapi diperlakukan sudah menjadi presiden. Negara besar Cina
sudah memantapkan niatnya untuk mengamankan bisnisnya di Indonesia.
Indonesia-Cina, Prabowo-Xi (Foto: detikNews - Detikcom) |
Cina memang punya kepentingan banyak di Indonesia,
perusahaan-perusahaannya berkembang dan menguat di Indonesia, sementara itu
Indonesia mendapatkan keuntungan juga dari aktivitas ekonomi Cina di Indonesia.
Cina itu sangat patuh kepada kebijakan Indonesia soal ekonomi dan bergerak
sangat cepat mengikuti keinginan Presiden RI Joko Widodo. Untuk soal larangan
ekspor yang dijalankan pemerintah Indonesia, Cina mengikutinya dan segera membangun
berbagai industri di Indonesia. Dengan demikian, Cina mendapatkan keuntungan
besar, Indonesia pun mendapatkan keuntungan pula dari investasi, pajak, alih
teknologi, dan sebagainya. Tak heran jika Presiden Xi menghormati Prabowo
dengan sangat cepat dan Prabowo pun dengan sangat tegas mengatakan bahwa
dirinya akan melanjutkan program-program yang telah dilakukan oleh Presiden
Jokowi. Ikatan antara Indonesia dan Cina akan semakin lengket lebih
dibandingkan lengketnya perangko dengan amplop surat.
Berbeda dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa
Barat yang sangat lambat, bertele-tele dalam menyikapi kemenangan
Prabowo-Gibran. Mereka terkesan acuh tak acuh dan kurang merasa nyaman karena
Prabowo berjanji akan melanjutkan program Jokowi dan meningkatkan program itu
lebih baik untuk meraih Indonesia emas pada 2045. Sikap Prabowo ini tentu saja
menjadikan pihak barat merasa rugi sebelum bangkrut karena mereka masih
menginginkan mendapatkan sumber daya alam Indonesia dengan cara kuno dengan harga
yang sangat murah. Mereka tidak ingin rakyat Indonesia maju dan makmur
menyaingi mereka. Mereka masih ingin merekalah yang kaya raya dan Indonesia tetap
dalam kemiskinan atau paling tidak, terjebak dalam kondisi negara yang
berpenghasilan menengah.
Dengan semakin terlihatnya ketergantungan Cina terhadap
Indonesia, Cina menjadi negara yang digunakan Indonesia untuk menjadi daya
tawar yang tinggi terhadap negara-negara barat. Contoh kecilnya, Indonesia
pernah mengajak Elon Musk untuk berbisnis di Indonesia, tetapi Elon Musk
ternyata tidak serius, terkesan meremehkan Indonesia. Akibatnya, Indonesia
memberikan kemudahan Cina berbisnis di Indonesia. Ketika Elon Musk dengan
Tesla-nya ingin kembali bernegosiasi, Indonesia sudah tidak terlalu mementingkan
lagi Elon Musk karena Cina dan Jepang sudah memiliki perjanjian dengan
Indonesia dan sudah menguasai 55% industri yang diminati Elon di Indonesia.
Begitulah
sedikit gambaran kedekatan Indonesia dengan Cina yang pada masa depan akan
berlanjut terus. Indonesia hanya harus tetap kukuh pada kepentingan rakyat
dengan menggunakan energi hubungan dengan Cina untuk kepentingan rakyat
Indonesia. Dengan demikian, rakyat Indonesia harus jeli dan mengambil manfaat
dari hubungan ini agar dapat meningkatkan kualitas dirinya.
Foto
Prabowo dan Xi saya dapatkan dari detikNews – Detikcom.
No comments:
Post a Comment