oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Iran menyerang Israel dengan
alasan membela diri karena Israel telah membunuh dua jenderal Iran, tujuh Garda
Revolusi Iran, dan merusakkan gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Serangan Iran ini ternyata mendapat hambatan dari Yordania. Drone dan Rudal
Iran dicegat Yordania sebelum mencapai Israel. Akibatnya roket-roket Iran tidak
seluruhnya menembus Israel meskipun banyak juga yang mencapai sasaran dan
menghancurkan banyak fasilitas di Israel.
Yordania sebetulnya bukan membela atau mendukung Israel
dengan menghalangi drone dan Rudal Iran, melainkan melindungi negaranya dari
akibat perang Iran Vs Israel. Memang jika melihat peta, jalan terpendek Iran
untuk menyerang Israel adalah melalui udara, tetapi harus melalui Irak dan Yordania.
Foto peta dunia saya dapatkan dari Intisari Online Grid ID, sedangkan peta
Israel dari Republika Online – Republika co id.
Peta Dunia (Foto: Intisari Online Grid ID) |
Peta Israel (Foto: Republika Online - Republika co id) |
Untuk memerangi Israel, Iran harus membujuk Irak dan
Yordania untuk membuka ruang udaranya agar peluru-peluru Iran menembus Israel
tanpa ada halangan. Iran harus memberikan jaminan kepada Irak dan Yordania agar
senjata-senjatanya tidak merusakkan kedua negara itu. Akan tetapi, hal ini
tidaklah mudah karena Yordania adalah negara kuat militer yang pasti bersikukuh
untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi rakyatnya. Jadi, Yordania tidak akan
dengan mudah membuka ruang udaranya bagi jalan perang, baik untuk Iran maupun
untuk Israel. Kalau soal Irak, Iran tidak akan sesulit terhadap Yordania untuk
meminta membuka ruang udara karena Irak negara yang sudah lemah sejak kejatuhan
rezim Sadam Husein.
Yordania tidak akan begitu saja membuka ruang udaranya
karena negeri itu berbatasan darat langsung dengan Israel yang bisa saja ikut
terseret konflik militer dengan Israel. Hingga saat ini Yordania tetap
bersikeras akan menembak jatuh pesawat, drone, ataupun Rudal yang melewati
negaranya, baik itu dari Iran maupun dari Israel. Yordania memusatkan
perhatiannya untuk mengamankan negaranya sendiri.
Perilaku Yordania sangat mudah dipahami. Hal ini akan
sama sikapnya dengan Indonesia apabila terjadi perang antara Australia dengan
Cina. Jika kedua negara itu berperang, ruang laut dan udara Indonesia bisa
menjadi ajang medan pertempuran dan itu akan merugikan Indonesia. Pemerintah
Indonesia pasti akan melindungi rakyat dan negaranya sendiri. Indonesia sudah pasti
akan mengusir kekuatan Cina dan Australia dari wilayah kedaulatannya.
Di sinilah diperlukan seni diplomasi tingkat tinggi dari
Iran untuk bekerja sama dan meyakinkan Yordania untuk berada bersamanya. Sikap Iran
yang mengancam Yordania karena telah menghalanginya memerangi Israel sangat
tidak bagus karena sama saja dengan menambah musuh dan semakin sulit
mengalahkan Israel. Kalau tidak bisa membuka ruang udara Yordania, Iran harus
membuat proksi-proksi atau membuat pangkalan militer di Suriah, Libanon, dan
Mesir yang berbatasan darat langsung dengan Israel. Bisa juga melalui jalur
Laut Merah yang tidak mudah dan tidak murah biayanya.
Itu juga kalau mau perang. Kalau tidak mau perang, cari
jalan lain yang tidak harus mengorbankan nyawa manusia.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment