Tuesday, 16 April 2024

Iran Harus Serius Kerja Sama dengan Yordania untuk Mengalahkan Israel

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Iran menyerang Israel dengan alasan membela diri karena Israel telah membunuh dua jenderal Iran, tujuh Garda Revolusi Iran, dan merusakkan gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Serangan Iran ini ternyata mendapat hambatan dari Yordania. Drone dan Rudal Iran dicegat Yordania sebelum mencapai Israel. Akibatnya roket-roket Iran tidak seluruhnya menembus Israel meskipun banyak juga yang mencapai sasaran dan menghancurkan banyak fasilitas di Israel.

            Yordania sebetulnya bukan membela atau mendukung Israel dengan menghalangi drone dan Rudal Iran, melainkan melindungi negaranya dari akibat perang Iran Vs Israel. Memang jika melihat peta, jalan terpendek Iran untuk menyerang Israel adalah melalui udara, tetapi harus melalui Irak dan Yordania. Foto peta dunia saya dapatkan dari Intisari Online Grid ID, sedangkan peta Israel dari Republika Online – Republika co id.


Peta Dunia (Foto: Intisari Online Grid ID)

Peta Israel (Foto: Republika Online - Republika co id)


            Untuk memerangi Israel, Iran harus membujuk Irak dan Yordania untuk membuka ruang udaranya agar peluru-peluru Iran menembus Israel tanpa ada halangan. Iran harus memberikan jaminan kepada Irak dan Yordania agar senjata-senjatanya tidak merusakkan kedua negara itu. Akan tetapi, hal ini tidaklah mudah karena Yordania adalah negara kuat militer yang pasti bersikukuh untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi rakyatnya. Jadi, Yordania tidak akan dengan mudah membuka ruang udaranya bagi jalan perang, baik untuk Iran maupun untuk Israel. Kalau soal Irak, Iran tidak akan sesulit terhadap Yordania untuk meminta membuka ruang udara karena Irak negara yang sudah lemah sejak kejatuhan rezim Sadam Husein.

            Yordania tidak akan begitu saja membuka ruang udaranya karena negeri itu berbatasan darat langsung dengan Israel yang bisa saja ikut terseret konflik militer dengan Israel. Hingga saat ini Yordania tetap bersikeras akan menembak jatuh pesawat, drone, ataupun Rudal yang melewati negaranya, baik itu dari Iran maupun dari Israel. Yordania memusatkan perhatiannya untuk mengamankan negaranya sendiri.

            Perilaku Yordania sangat mudah dipahami. Hal ini akan sama sikapnya dengan Indonesia apabila terjadi perang antara Australia dengan Cina. Jika kedua negara itu berperang, ruang laut dan udara Indonesia bisa menjadi ajang medan pertempuran dan itu akan merugikan Indonesia. Pemerintah Indonesia pasti akan melindungi rakyat dan negaranya sendiri. Indonesia sudah pasti akan mengusir kekuatan Cina dan Australia dari wilayah kedaulatannya.

            Di sinilah diperlukan seni diplomasi tingkat tinggi dari Iran untuk bekerja sama dan meyakinkan Yordania untuk berada bersamanya. Sikap Iran yang mengancam Yordania karena telah menghalanginya memerangi Israel sangat tidak bagus karena sama saja dengan menambah musuh dan semakin sulit mengalahkan Israel. Kalau tidak bisa membuka ruang udara Yordania, Iran harus membuat proksi-proksi atau membuat pangkalan militer di Suriah, Libanon, dan Mesir yang berbatasan darat langsung dengan Israel. Bisa juga melalui jalur Laut Merah yang tidak mudah dan tidak murah biayanya.

            Itu juga kalau mau perang. Kalau tidak mau perang, cari jalan lain yang tidak harus mengorbankan nyawa manusia.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment