Monday, 15 April 2024

Sulitnya Menyatukan Pemimpin Muslim Dunia

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Dunia muslim sudah jelas memiliki masalah yang sama, yaitu kemerdekaan Palestina dan penghentian penjajahan Israel atas warga Palestina. Semua pemimpin muslim, dalam hal ini pemimpin negara, tahu itu dan mereka juga paham harus membantu Palestina. Akan tetapi, para pemimpin negara mayoritas muslim ini tidak juga dapat bersatu sebagaimana yang diharapkan.

            Banyak orang Islam kebingungan tentang hal ini. Mereka berpendapat seandainya para pemimpin muslim ini bersatu sedunia, sangat mudah mengalahkan Israel sekaligus menghancurkan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang selalu membantu Israel dalam melakukan kejahatannya atas Palestina. Karena kebingungan tentang hal ini, banyak orang yang dengan mudah menuduh bahwa para pemimpin muslim sudah menjadi antek-antek kapitalis, bahkan dihujat sebagai fasik, munafik, kafir, zalim, murtad, dan lain sebagainya yang sama sekali tidak menolong memperbaiki situasi, malah membuat masalah di antara warga muslim sendiri.

            Sebetulnya, hal yang sesungguhnya terjadi adalah para pemimpin muslim itu memiliki kewajiban utama yang tidak boleh ditinggalkan, yaitu melindungi, mengamankan, dan menyejahterakan rakyatnya sendiri. Bantuan untuk Palestina itu adalah kewajiban nomor sekian, entah nomor berapa. Para pemimpin muslim ini akan selalu memperhatikan rakyatnya sendiri, baik beragama Islam maupun nonislam. Rakyat merekalah yang paling utama, sedangkan Palestina adalah rakyat wilayah negara lain yang akan dibantu jika rakyatnya sendiri memiliki sedikit kelebihan dana, makanan, obat-obatan. Para pemimpin ini tidak akan pernah membela Palestina secara mati-matian jika rakyatnya sendiri masih membutuhkan perhatiannya. Oleh sebab itu, besar-kecilnya bantuan dan kuat-lemahnya dukungan terhadap Palestina sangat bergantung pada sehebat apa negara itu menyejahterakan rakyatnya. Jika rakyatnya sejahtera, bantuan dan dukungannya akan semakin besar. Jika rakyatnya masih miskin atau perlu mendapatkan banyak perhatian, dukungan dan bantuan pada Palestina pun akan semakin kecil.

            Itu yang terjadi sebenarnya. Jadi, kalau para pemimpin muslim ini mau bersatu, negara dan rakyatnya harus membantu pemerintahnya dengan dukungan dan kritikan agar negaranya bisa lebih sejahtera, maju, dan makmur. Dengan demikian, akan memiliki energi lebih kuat untuk membela  Palestina dan negara mana pun yang sedang membutuhkan bantuan. Jika di dalam negerinya sendiri banyak masalah dan semrawut, kesejahteraan, kemajuan, kecerdasan, dan kemakmuran itu tidak akan pernah terwujud. Akibatnya, jangankan membantu bangsa lain, mengurus dirinya sendiri tidak bisa.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment