oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Sekitar dua minggu Presiden
RI Prabowo melakukan berbagai kunjungan ke luar negeri. Selama itu pula Wakil
Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menggantikan posisi Prabowo di dalam negeri
sebagai pucuk pimpinan eksekutif. Begitu aturannya.
Hal yang menarik adalah ketika Presiden Prabowo terbang
ke luar negeri, Presiden ke-7 RI Jokowi segera merapat ke Jakarta dengan alasan
ingin bermain dengan cucu di mall. Kita masih bisa mengingat bahwa Jokowi
pernah mengatakan ingin tidur, istirahat di kediamannya di Solo. Akan tetapi,
ketika anaknya, Gibran, ditinggalkan Prabowo untuk beberapa waktu menjalankan
tugas negara, Jokowi tidak lantas istirahat di Solo. Dia ke Jakarta mendekat ke
Gibran, anak sulungnya.
Jokowi bersama cucu-cucunya (Foto: detikcom) |
Foto Jokowi bermain di mall bersama Jan Ethes dan La
Lembah Manah saya dapatkan dari detikcom.
Seolah-olah Jokowi memonitor, menjaga, dan berada dekat
untuk memberikan kekuatan, mem-back up Wakil Presiden dalam menjalankan tugas
kepemerintahannya. Dia akan bersegera ada jika anaknya merasakan adanya
kesulitan atau membutuhkan arahan dalam mengelola negara. Jokowi ingin memastikan
bahwa anaknya tetap dalam koridor visi dan program Presiden Prabowo Subianto.
Salahkah apa yang dilakukan Jokowi?
Tak ada yang salah.
Begitulah seorang ayah yang selalu berusaha memastikan
kesuksesan dan kebaikan anaknya. Wajar jika seorang ayah selalu mempersiapkan
dirinya untuk membantu anaknya. Wajar juga jika seorang anak mengalami
kesulitan, mendekat dan meminta nasihat, bahkan bantuan ayahnya.
Iya toh?
Begitulah yang namanya keluarga.
Saya juga begitu kok. Saya juga seorang ayah. Anak
pertama saya sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan sudah bisa membiayai
dirinya sendiri, bahkan membantu orang lain. Anak kedua saya baru lulus kuliah
dan mencoba mendapatkan jalan untuk menapaki masa depannya. Saya tetap
memonitor, menjaga, dan membantu mereka. Malah, saya kerap bertanya apakah
mereka mengalami kesulitan agar saya bisa membantu mereka jika mereka ingin
bantuan. Sampai hari ini juga begitu kok. Tak ada yang salah dengan itu semua.
Seorang ayah wajar jika terus melindungi anaknya.
Demikian pula seorang anak sangat wajar jika merasa letih mendekat kepada
orangtuanya untuk mendapatkan kembali kekuatan. It’s oke, normal, malah bagus dalam menguatkan jalinan ikatan
keluarga.
Jokowi dan Gibran adalah ayah dan anak kandung. Bagus
sekali jika mereka terus berhubungan saling menguatkan dan saling mengingatkan.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment