Saturday, 9 November 2024

Ditinggal Prabowo Dua Minggu, Gibran Ditemani Sang Ayah Mengendalikan Negara

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Sekitar dua minggu Presiden RI Prabowo melakukan berbagai kunjungan ke luar negeri. Selama itu pula Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menggantikan posisi Prabowo di dalam negeri sebagai pucuk pimpinan eksekutif. Begitu aturannya.

            Hal yang menarik adalah ketika Presiden Prabowo terbang ke luar negeri, Presiden ke-7 RI Jokowi segera merapat ke Jakarta dengan alasan ingin bermain dengan cucu di mall. Kita masih bisa mengingat bahwa Jokowi pernah mengatakan ingin tidur, istirahat di kediamannya di Solo. Akan tetapi, ketika anaknya, Gibran, ditinggalkan Prabowo untuk beberapa waktu menjalankan tugas negara, Jokowi tidak lantas istirahat di Solo. Dia ke Jakarta mendekat ke Gibran, anak sulungnya.

Jokowi bersama cucu-cucunya (Foto: detikcom)

            Foto Jokowi bermain di mall bersama Jan Ethes dan La Lembah Manah saya dapatkan dari detikcom.

            Seolah-olah Jokowi memonitor, menjaga, dan berada dekat untuk memberikan kekuatan, mem-back up Wakil Presiden dalam menjalankan tugas kepemerintahannya. Dia akan bersegera ada jika anaknya merasakan adanya kesulitan atau membutuhkan arahan dalam mengelola negara. Jokowi ingin memastikan bahwa anaknya tetap dalam koridor visi dan program Presiden Prabowo Subianto.

            Salahkah apa yang dilakukan Jokowi?

            Tak ada yang salah.

            Begitulah seorang ayah yang selalu berusaha memastikan kesuksesan dan kebaikan anaknya. Wajar jika seorang ayah selalu mempersiapkan dirinya untuk membantu anaknya. Wajar juga jika seorang anak mengalami kesulitan, mendekat dan meminta nasihat, bahkan bantuan ayahnya.

            Iya toh?

            Begitulah yang namanya keluarga.

            Saya juga begitu kok. Saya juga seorang ayah. Anak pertama saya sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan sudah bisa membiayai dirinya sendiri, bahkan membantu orang lain. Anak kedua saya baru lulus kuliah dan mencoba mendapatkan jalan untuk menapaki masa depannya. Saya tetap memonitor, menjaga, dan membantu mereka. Malah, saya kerap bertanya apakah mereka mengalami kesulitan agar saya bisa membantu mereka jika mereka ingin bantuan. Sampai hari ini juga begitu kok. Tak ada yang salah dengan itu semua.

            Seorang ayah wajar jika terus melindungi anaknya. Demikian pula seorang anak sangat wajar jika merasa letih mendekat kepada orangtuanya untuk mendapatkan kembali kekuatan. It’s oke, normal, malah bagus dalam menguatkan jalinan ikatan keluarga.

            Jokowi dan Gibran adalah ayah dan anak kandung. Bagus sekali jika mereka terus berhubungan saling menguatkan dan saling mengingatkan.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment