oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Ada dua oleh-oleh yang
didapatkan setelah menghadiri undangan acara debat Cagub-Cawagub Provinsi Jawa
Barat yang diselenggarakan pada 11 November 2024 bertempat di Graha Sanusi
Hardjadinata, saya menyebutnya aula Unpad, Dipati Ukur. Itu memang aula
universitas yang dulu saya sering menggunakannya ketika masih menjadi mahasiswa
Unpad, mungkin juga saya akan menjadi mahasiswa Unpad lagi, insyaallah.
Oleh-oleh yang pertama jelas biasa seperti kebanyakan
orang, yaitu bingkisan yang isinya maskot Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa
Barat, buku catatan bersampul kulit, dan gantungan kunci bermotif barcode KPU. Maskot KPU Jabar adalah “Bara”,
yaitu harimau berloreng kuning. Ada dua bara, yaitu bara jantan dan bara
betina. Bara jantan bernama “Sili”, sedangkan yang betina bernama “Wangi”. Jika
digabungkan, maskot KPU Jawa Barat bernama “Siliwangi”, sebagai perlambang
keberanian, keteguhan, dan kekuatan yang dipadu oleh ajaran “sili asih, sili
asah, sili asuh”; saling menyayangi, saling mencerdaskan, dan saling
membimbing.
Oleh-oleh Debat Cagub-Cawagub Jawa Barat 2024 |
Oleh-oleh yang kedua adalah sosok pemenang pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Tentu saja, itu berdasarkan hasil
analisa saya setelah hadir dalam perdebatan tersebut. Mereka yang berdebat
adalah Paslon No. 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina; No. 2 Jeje
Wiradinata-Ronal Surapradja; No. 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie; No. 4 Dedi
Mulyadi-Erwan Setiawan.
Dari perdebatan tersebut, saya menyaksikan seluruhnya
orang-orang cerdas, punya banyak pengetahuan, tak ada yang bodoh. Di samping
itu, semua punya banyak program dan cara untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Kalau begitu, siapa pemenangnya?
Karena semua cerdas dan punya program hebat, rakyat sulit
mencari kelemahan daya pikir dan hasil pemikiran mereka. Rakyat tidak akan
berlelah-lelah untuk memikirkan siapa yang paling cerdas dan hebat. Rakyat hanya
akan melihat, merasakan, untuk selanjutnya memilih sosok yang paling dekat
dengan rakyat. Calon gubernur yang sudah dekat dengan rakyat, dianggap telah
memberikan manfaat kepada rakyat, terasa langsung kehadirannya oleh rakyat,
sosok ini sudah ada secara otomatis dalam hati rakyat. Dialah pemenangnya.
Sesungguhnya, seluruh pasangan calon memiliki rakyat
pendukungnya. Seluruh calon sudah ada dalam hati rakyat. Persoalannya, jumlah
pemilih di Jawa Barat ini ada sekitar 35 juta orang. Dari jumlah sebanyak itu,
akan terbagi suaranya kepada setiap Paslon. Paslon yang paling sering
berdekatan dengan rakyat itulah pemenangnya. Dia yang akan meraih suara
terbesar dari 35 juta pemilih.
Simpan tulisan saya ini. Lalu, buktikan pada hasil pemilihan 27 November 2024.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment