Saturday, 16 November 2024

Oleh-Oleh Debat Calon Gubernur Jabar 2024

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Ada dua oleh-oleh yang didapatkan setelah menghadiri undangan acara debat Cagub-Cawagub Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan pada 11 November 2024 bertempat di Graha Sanusi Hardjadinata, saya menyebutnya aula Unpad, Dipati Ukur. Itu memang aula universitas yang dulu saya sering menggunakannya ketika masih menjadi mahasiswa Unpad, mungkin juga saya akan menjadi mahasiswa Unpad lagi, insyaallah.

            Oleh-oleh yang pertama jelas biasa seperti kebanyakan orang, yaitu bingkisan yang isinya maskot Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, buku catatan bersampul kulit, dan gantungan kunci bermotif barcode KPU. Maskot KPU Jabar adalah “Bara”, yaitu harimau berloreng kuning. Ada dua bara, yaitu bara jantan dan bara betina. Bara jantan bernama “Sili”, sedangkan yang betina bernama “Wangi”. Jika digabungkan, maskot KPU Jawa Barat bernama “Siliwangi”, sebagai perlambang keberanian, keteguhan, dan kekuatan yang dipadu oleh ajaran “sili asih, sili asah, sili asuh”; saling menyayangi, saling mencerdaskan, dan saling membimbing.


Oleh-oleh Debat Cagub-Cawagub Jawa Barat 2024


            Oleh-oleh yang kedua adalah sosok pemenang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Tentu saja, itu berdasarkan hasil analisa saya setelah hadir dalam perdebatan tersebut. Mereka yang berdebat adalah Paslon No. 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina; No. 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja; No. 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie; No. 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.

            Dari perdebatan tersebut, saya menyaksikan seluruhnya orang-orang cerdas, punya banyak pengetahuan, tak ada yang bodoh. Di samping itu, semua punya banyak program dan cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Provinsi Jawa Barat.

            Kalau begitu, siapa pemenangnya?

            Karena semua cerdas dan punya program hebat, rakyat sulit mencari kelemahan daya pikir dan hasil pemikiran mereka. Rakyat tidak akan berlelah-lelah untuk memikirkan siapa yang paling cerdas dan hebat. Rakyat hanya akan melihat, merasakan, untuk selanjutnya memilih sosok yang paling dekat dengan rakyat. Calon gubernur yang sudah dekat dengan rakyat, dianggap telah memberikan manfaat kepada rakyat, terasa langsung kehadirannya oleh rakyat, sosok ini sudah ada secara otomatis dalam hati rakyat. Dialah pemenangnya.

            Sesungguhnya, seluruh pasangan calon memiliki rakyat pendukungnya. Seluruh calon sudah ada dalam hati rakyat. Persoalannya, jumlah pemilih di Jawa Barat ini ada sekitar 35 juta orang. Dari jumlah sebanyak itu, akan terbagi suaranya kepada setiap Paslon. Paslon yang paling sering berdekatan dengan rakyat itulah pemenangnya. Dia yang akan meraih suara terbesar dari 35 juta pemilih.

            Simpan tulisan saya ini. Lalu, buktikan pada hasil pemilihan 27 November 2024.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment