oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Diskriminasi dan tragedi
terhadap Rohingya di Myanmar yang kemudian berimbas pada negara-negara di
sekitarnya, termasuk Indonesia jelas merupakan tanggung jawab penuh Negara
Myanmar. Negeri itu harus bisa menjelaskan dengan pasti penyebab peristiwa itu
dan upaya yang pasti untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Jika memang benar Myanmar merupakan negara yang
melegalkan pengusiran, pembunuhan, dan diskriminasi terhadap manusia, baik
warganya sendiri maupun yang lainnya, komitmennya terhadap Asean harus
benar-benar dipertanyakan.
Asean itu memiliki kesepakatan Dasasila Bandung. Semua
anggotanya harus berusaha keras melaksanakan Dasasila Bandung. Jika ada anggota
Asean yang berkhianat terhadap Dasasila Bandung, otomatis dia sama sekalli
tidak menghormati kesepakatan yang artinya untuk apa dia berada dalam Asean
jika melanggar kesepakatan.
Paling tidak ada dua sila yang telah dilanggar oleh
Myanmar dalam hal kasus Rohingya. Pertama,
Sila Pertama yang bunyinya Menghormati
hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam
piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Kedua, Sila Kesepuluh yang
berbunyi Menghormati hukum dan
kewajiban–kewajiban internasional.
Tragedi yang menimpa pengungsi Rohingya jelas merupakan
pelanggaran terhadap kedua sila dari Dasasila Bandung. Pemerintah dan seluruh
bangsa Indonesia jelas harus mengingatkan secara tegas dan keras agar Myanmar
menghormati Dasasila Bandung yang telah disepakatinya. Jangan biarkan pergaulan
di Asean sebagaimana pergaulan di dunia yang lebih luas yang hanya bersandar
pada kekuatan militer, materi, dan kekayaan alam. Mereka yang kuat dalam
hal-hal itu adalah yang harus dipatuhi, mirip preman pasar. Asean harus
bersandar pada nilai-nilai luhur yang telah terkristal dalam Dasasila Bandung.
Indonesia harus menjadi contoh untuk itu, yaitu jangan mau ditekan dengan
hal-hal bersifat materi, tetapi konsisten berjuang menegakkan nilai-nilai luhur
kemanusiaan. Myanmar adalah contoh nyata negara yang harus dikembalikan pada
nilai Dasasila Bandung.
Bukan hanya harus diingatkan pada Dasasila Bandung,
melainkan pula Myanmar harus diingatkan bahwa ajaran Budha adalah penuh kasih
sayang dan tidak mengajarkan diskriminasi berdasarkan kesukuan, tempat lahir,
maupun agama. Jangan permalukan Budha yang penuh kasih dan hormat dengan
perilaku-perilaku yang jauh bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang
diajarkan Budha.
No comments:
Post a Comment