Friday, 11 August 2017

The Yudhoyono Institute Wajib Didukung

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya
The Yudhoyono Institute wajib didukung eksistensinya dan didorong untuk mencapai cita-citanya. Sepanjang yang saya tahu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendirikan institusi ini untuk membina, menjaring, menumbuhkan, dan mewujudkan para pemimpin muda pada masa depan. Cita-cita ini adalah cita-cita yang sangat mulia.

            Siapa pun yang memiliki niat dan bergerak untuk mendidik generasi muda menjadi pemimpin pada masa depan adalah wajib untuk didukung dan didorong penuh. Hal itu disebabkan memang kepada generasi mudalah masa depan diwariskan.

            Institusi yang didirikan AHY ini akan berkembang sangat cepat dan pesat dalam membekali generasi muda dengan pengetahuan dan pengalaman mengenai berbagai permasalahan dunia, regional, dan lokal Indonesia. Dengan pengetahuan dan pengalamannya itu, institusi ini dapat menjadi lembaga yang diperhitungkan dalam memberikan berbagai masukan pada bangsa dan negara.

            Apabila cita-cita AHY ini benar dan lurus, The Yudhoyono Institute harus terbebas dari kepentingan partai. Institusi ini harus berada di atas partai. Bahkan, pemikiran dan berbagai analisa yang lahir dari institusi ini akan menjadi bahan pemikiran berbagai partai dalam mendorong Negara Indonesia menuju cita-cita pembangunan nasionalnya.

            Akan tetapi, apabila institusi ini didirikan hanya untuk kepentingan partai, terutama Partai Demokrat. Institusi ini tak lebih dari sebuah Ortom, ‘organisasi otonom’, yang berada di bawah partai. Gerakannya akan sangat sempit dan tidak menyentuh kepentingan bangsa secara keseluruhan. The Yudhoyono Institute hanya akan hidup sebagai alat politik praktis dan berkecenderungan melenceng jauh dari cita-citanya yang mulia, yaitu menciptakan para pemimpin muda pada masa depan.

            Jika memang benar dan lurus dengan cita-citanya, The Yudhoyono Institute akan mendorong siapa saja yang memiliki potensi dan kompetensi menjadi pemimpin masa depan dan bukan hanya mendorong AHY untuk menjadi presiden. Akan tetapi, bukan berarti AHY tidak boleh menjadi pemimpin pada masa depan, melainkan harus memberikan kesempatan dan pembinaan yang luas dan sama kepada calon-calon pemimpin masa depan, termasuk AHY sendiri.

            Apabila ternyata memang The Yudhoyono Institute hanya merupakan organisasi atau lembaga yang sangat terikat, bahkan patuh pada Partai Demokrat, saya khawatir lembaga ini akan layu sebelum berkembang. Kecil dan tidak tampak nyata besar sumbangsihnya pada bangsa dan Negara Indonesia. Dia hanya akan menjadi “pesaing” bagi organisasi-organisasi otonom lainnya yang sudah lebih dulu didirikan dengan niat menjadi alat partai politik.


            Sampurasun

No comments:

Post a Comment