Wednesday, 17 February 2021

Pluralisme dan Dominasi


oleh tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

 

Pluralisme

Pluralisme adalah pola hubungan antarmanusia yang mengakui kesamaan hak dalam berpolitik dan dalam hukum perdata. Akan tetapi, hubungan semacam ini hanya mengakui perbedaan dalam hal ras, bukan merupakan sebuah bentuk integrasi. Artinya, setiap kelompok dapat saja hidup tercampur, tetapi tidak terjadi pembauran. Misalnya, dalam masa penjajahan Belanda, di Indonesia tercampur kelompok ras pribumi, Eropa, Timur Asing, dan Arab. Mereka tercampur, tetapi tidak membaur.

 

Dominasi

Menurut Stanley Lieberson, terdapat dua hubungan kelompok yang cenderung berada dalam kondisi dominasi.

            Pertama, dominasi kelompok pendatang terhadap kelompok pribumi (migrant superordination). Biasanya, kelompok pribumi merasakannya sebagai penjajahan asing. Contohnya, kehadiran Belanda di Indonesia dalam masa penjajahan.

            Kedua, dominasi kelompok pribumi terhadap kelompok pendatang (indigenous superordination). Contohnya, dominasi orang-orang kulit putih terhadap para pendatang dari Asia, Arab, atau Timur Tengah.

            Menurut Lieberson, suatu pola hubungan akan berkembang ke arah bentuk tertentu. Pola dominasi cenderung mengarah pada bentuk pluralisme. Adapun pola akulturasi dan paternalisme cenderung pada pola integrasi.

            Demikian penjelasam pluralisme dan dominasi.

            Sampurasun

 

Sumber Pustaka:

Wijayanti, Fitria; Rahmawati, Farida; Irawan, Hanif; Sosiologi: untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1: Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

 

Maryati, Kun; Suryawati, Juju; 2014, Sosiologi: untuk SMA dan MA Kelas XI Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Penerbit Erlangga: Jakarta

No comments:

Post a Comment