Wednesday, 17 February 2021

Terbentuknya Keteraturan Sosial

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Kehidupan yang tertib, teratur, tetapi membuka diri terhadap perubahan sangat diharapkan semua orang. Masyarakat lebih menyukai kehidupan yang harmonis dan terkendali, tetapi tidak statis. Harmonis dan dinamis sangat didambakan semua orang.

            Tahap-tahap terbentuknya keteraturan sosial adalah:

            Pertama, tertib sosial (social order). Hal ini berarti suatu kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur yang cirinya adalah setiap individu bertindak sesuai dengan hak dan kewajibannya serta menjalankan fungsi status dan perannya.

            Kedua, order. Artinya, sistem, norma atau nilai sosial yang berkembang, hidup, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh masyarakatnya, misalnya, adat istiadat, peraturan RT, RW, peraturan sekolah, agama. Order dapat dicapai jika masyarakat bertindak sesuai dengan hak dan kewajibannya.

            Ketiga, keajegan. Ini artinya keteraturan berjalan tetap, tegak, normal, dan berlangsung terus menerus. Kehidupan ini akan ajeg teratur jika selalu dipelihara dalam setiap tindakan.

            Keempat, pola. Pola atau cara ini akan menjadi model atau panduan bagi setiap kelompok masyarakat dalam menyelesaikan segala permasalahan atau mengisi setiap sendi kehidupan. Pola ini akan bertahan sangat lama jika sudah teruji dapat menjaga kehidupan masyarakat. Contohnya, musyawarah. Dalam menyelesaikan masalah masyarakat menggunakan musyawarah untuk menyelesaikan banyak permasalahan. Ternyata, musyawarah ini dapat menjadi jalan bagi penyelesaian masalah. Musyawarah ini kemudian menjadi pola dalam kehidupan masyarakat.

            Demikian proses terbentuknya keteraturan sosial.

            Sampurasun.

 

Sumber Pustaka

Irawan, Hanif; Rahmawati, Farida; Febriyanto, Alfian; Muhammad Kusumantoro, Sri, Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1

Maryati, Kun; Suryawati, Juju, 2013, Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial; untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013, Penerbit Erlangga: Jakarta

No comments:

Post a Comment