oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Pertama, Megawati
Hangestri pemain voli asal Indonesia yang bermain untuk Red Sparks di Korea
Selatan sudah dua kali mendapat anugerah “Most
Valuable Player” (MVP) atau mudahnya adalah pemain terbaik dalam
pertandingan. Dia sangat dikenal di Korea, bahkan kalau dia main dan disiarkan
di televisi, apotek-apotek di Korea tutup karena ingin melihatnya. Dia dikagumi
berbagai stasiun televisi Korea. Fotonya saya dapat dari sport TEMPO co.
Megawati Hangestri (Foto: sport - TEMPO co)
Kedua, Putri
Ariani adalah peraih “Golden Buzzer”
di Amerika Serikat dalam ajang AGT. Meskipun tidak menjadi juara dalam AGT, dia
sekarang memiliki penggemar dari seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat,
Eropa, Arab, dan tentu saja Indonesia. Dia sangat dikenal di kalangan penikmat musik
karena mampu menyanyi dengan suara jernih, bernada tinggi, dan penuh dengan penjiwaan
sehingga bisa membuat orang menangis. Foto Putri saya dapatkan dari Suara com.
Putri Ariani (Foto: Suara com) |
Marsya (vokalis, gitar), Widi (bass), dan Sitti (drum) adalah para pemain band “Voice of Baceprot” (VOB) dengan genre rock metal. Mereka mampu menciptakan lagu dengan syair-syair menohok “on point”, jelas, keras, tanpa basa basi, dan langsung pada maknanya. Mereka digemari para penikmat musik cadas sehingga diundang di jantung musik rock metal, Wacken, Jerman. Foto mereka saya dapatkan dari Parapuan co.
Voice of Baceprot (Foto: Parapuan co) |
Mereka tetap berhijab dan berdakwah dengan hijabnya di bidangnya masing-masing. Mereka tetap shalat, tahajud, puasa, dan bershalawat. Mereka menunjukkan pada dunia bahwa hijab tidak menghalangi mereka untuk aktif dan berkarya. Mereka mengubur dugaan-dugaan yang keliru bahwa hijab akan mengganggu aktivitas atlet, menghalangi kreativitas, membuat terbelakang, dan berpikiran radikal berkecenderungan teror.
Dulu-dulu banyak pertandingan olah raga yang melarang
perempuan berhijab untuk ikut main, sekarang tidak lagi karena ada orang-orang
seperti mereka. Dulu dunia banyak yang menganggap bahwa hijab membuat perempuan
terbelakang, terpinggirkan, dan radikal. Kini tidak lagi dengan adanya mereka.
VOB malah membuat lagu yang sangat terkenal di dunia
berjudul PMS (Perempuan Merdeka Seutuhnya) yang syairnya campuran antara bahasa
Inggris dan Indonesia. Mereka menentang orang-orang yang gemar mengharamkan ini
itu tanpa dalil yang jelas, melawan orang-orang sok suci yang seolah-olah surga
adalah diciptakan untuk orang-orang itu, mereka membenci perang, mereka muak
dengan ceramah-ceramah yang hanya meninggikan kaum laki-laki, mereka memerangi
dakwah-dakwah yang mengendalikan hidup orang lain untuk ditipu dan mengambil
harta orang lain dengan menggunakan agama. Mereka hanya ingin hidup dalam dunia
yang damai dan penuh warna.
Perempuan-perempuan hebat itu telah mengenalkan hijab
pada dunia sehingga dunia lebih menenerima hijab sebagai bagian dari kehidupan
normal dan dapat bekerja sama untuk menjadikan dunia sebagai tempat hidup lebih
baik, lebih menyenangkan, lebih harmonis sebelum alam akhirat nanti.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment