oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Perebutan, pertikaian,
perselisihan, bahkan perang di wilayah Palestina, Yerusalem, dan sekitarnya
sudah terjadi turun-temurun. Perseteruan ini semakin keras sejak keruntuhan
kekhalifahan Utsmaniyah. Saat ini makin membahayakan.
Permasalahan
perebutan wilayah ini semakin tidak karuan dengan banyaknya dongeng yang
beredar, baik di kalangan Israel, maupun di kalangan Palestina, Arab, bahkan
kaum muslimin. Dongeng-dongeng itu mengisahkan bahwa pada akhirnya Israel akan
menang menjadi penguasa dunia, dimulai dari Yerusalem. Di kalangan Arab pun
demikian, beredar dongeng bahwa pada zaman akhir kaum muslimin akan menguasai
dunia. Bahkan, Imam Mahdi adalah orang yang berasal dan tinggal di seputar
Masjid Al Aqsa. Dongeng-dongeng ini memprovokasi kedua kelompok untuk terus
membuktikan diri sebagai pemilik sah kemenangan yang diwariskan Tuhan kepada
mereka.
Saya mengatakannya dongeng karena tidak jelas juga sumber
itu. Di kalangan Islam sendiri kisah-kisah zaman akhir itu berbeda-beda, bahkan
ada yang bertabrakan satu sama lain. Saya sendiri membeli enam buku tentang
kisah-kisah zaman akhir. Para penyusun buku itu mengaku menyandarkan kisahnya
kepada ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw.
Saya sendiri tidak yakin benar tentang kisah-kisah itu
meskipun katanya berdasarkan hadits-hadits Nabi saw.
Bagaimana saya bisa yakin, semua penyusun atau penceramah
mengatakan berasal dari Muhammad saw, tetapi bertentangan kisah-kisahnya?
Kalau sama-sama berasal dari Nabi Muhammad saw, mustahil
bertentangan. Sumbernya sama, tidak mungkin uraiannya berbeda. Perlu peneliti
yang benar-benar lurus untuk membersihkan kisah zaman akhir dan Imam Mahdi dari
dongeng-dongeng yang tidak jelas itu.
Demikian pula di kalangan Israel. Mereka pun punya
kisah-kisah kemenangan yang bertabrakan pula. Hal yang sama, baik di antara
orang Israel maupun Arab adalah menurut Israel, mereka akan menguasai dunia,
sebaliknya, menurut orang Arab, merekalah yang akan menjadi pemenangnya dan
mengendalikan dunia.
Sungguh, dongeng-dongeng ini telah memprovokasi
orang-orang untuk terus saling bunuh dan menimbulkan banyak kerusakan. Hingga
hari ini sudah berapa ratus ribu bahkan mungkin berapa juta orang yang mati,
cacat, dan kehilangan harta akibat perseteruan itu.
Kerusakan Akibat Perang Hamas Vs Israel (Foto: Tirto ID) |
Mau sampai kapan perkelahian itu dipelihara?
Seharusnya, kedua pihak memiliki pandangan yang sama
bahwa perdamaian dan hidup berdampingan itu adalah jauh lebih baik dibandingkan
berperang dan berupaya saling menguasai. Kedua pihak harus mencari jalan bahwa
baik Israel maupun Arab memiliki hak yang sama untuk hidup dan mengembangkan
potensinya masing-masing. Kesalahan dan kerusakan masa lalu hendaknya
diperbaiki bersama, mempertahankan konflik sama sekali tidak menguntungkan.
Khusus Indonesia. Baik Hamas maupun Israel selalu
memanggil Indonesia. Hamas memanggil kaum muslim Indonesia untuk berjihad di
Palestina, sementara Israel memanggil Indonesia untuk berdialog mendengarkan
Curhat Israel. Indonesia tidak perlu terprovokasi oleh keduanya. Indonesia
harus tetap berpegang pada Pancasila untuk menjadi pedoman hidup di dalam
negeri serta wajib tetap teguh untuk bersandar pada Dasasila Bandung dalam
berhubungan dengan luar negeri. Dasasila Bandung mengajarkan untuk hidup setara
dalam situasi yang aman dan menolak suatu kaum menguasai kaum lainnya secara
salah.
Hentikan dongeng-dongeng yang memprovokasi umat untuk
berperang, cari jalan untuk mendapatkan situasi yang jauh lebih baik, damai,
dan menyenangkan.
Foto kerusakan akibat pertempuran Hamas Vs Israel saya
dapatkan dari Tirto ID.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment