oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Dalam tulisan yang lalu saya
menjelaskan bahwa Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik
Indonesia Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang punya nomor urut 02 akan
menjadi pemenang dalam pemilihan presiden 2024. Hal itu berdasarkan pada
perhitungan survey yang selalu benar dilakukan oleh lembaga-lembaga
berpengalaman dan terpercaya. Lembaga-lembaga itu seluruhnya mengatakan bahwa Prabowo-Gibran
adalah pemenangnya. Kemenangan itu akan berlanjut menjadi sangat nyata hingga
mereka dilantik menjadi presiden dan wakil presiden hasil pemilihan 2024.
Mereka berdua akan menang jika kondisi tetap stabil hingga hari pemilihan. Akan
tetapi, mereka akan kalah jika ada peristiwa besar yang meruntuhkan seluruh
tanda-tanda kemenangan mereka seperti yang terjadi pada kasus Ahok yang dalam
survey menang, tetapi kenyataannya kalah. Itu disebabkan ada peristiwa besar
berupa kasus “penodaan atau penistaan agama” yang dianggap dilakukan Ahok. Kalau
ada yang membaca tulisan saya yang lalu, seharusnya sudah mengerti hal ini.
Hal-hal yang bisa menyebabkan Prabowo dan Gibran kalah
adalah jika mereka berdua melakukan “pelanggaran hukum dan melakukan perbuatan
tercela” yang dianggap hina oleh rakyat. Kalau soal etika yang diributkan, itu
mah soal kecil dan hanya dianggap hina oleh lawan dan pendukungnya, bukan hina
dalam pikiran masyarakat umum secara luas. Gibran dianggap tidak beretika
terhadap Mahfud MD, tetapi Anies pun dianggap tidak beretika terhadap Prabowo
yang usianya lebih tua dan tidak tahu balas budi karena dimodali jadi gubernur
DKI oleh Prabowo. Bukan seperti itu perbuatan tercela yang dianggap hina. Ganjar
pun dianggap tidak beretika karena menyerang Jokowi, padahal Jokowi yang telah
membesarkannya dengan julukan “Si Rambut Putih”. Begitu yang diperbincangkan
netizen. Perbuatan tercela yang dianggap hina meskipun kecil berdampak besar,
misalnya, melakukan pelecehan seksual dengan menjawil pantat perempuan atau
laki-laki, itu akan drastis menurunkan derajatnya.
Hal lain yang bisa membuat Prabowo-Gibran kalah adalah
ketidakseriusan pendukungnya dalam memilihnya. Dalam survey dikemukakan bahwa
mayoritas pendukung Prabowo dan Gibran adalah anak-anak muda. Jumlah anak muda,
termasuk pemilih pemula adalah sangat besar dan menentukan. Masalahnya, masih
menurut survey, partisipasi anak-anak muda dalam proses pemilihan sangatlah
kecil. Dalam Pemilu-Pemilu sebelumnya anak-anak muda tidak serius dalam
pemilihan. Mereka banyak yang tidak menggunakan hak suaranya dalam memilih.
Alasannya sepele, seperti, ketiduran, bangun kesiangan, malas, main dengan
teman, malam sebelumnya begadang hingga tengah malam, atau cuaca tidak
mendukung semisal hujan saat hari pemilihan. Bukan hanya para tukang survey
yang mengatakan demikian. Saya pun sudah sejak lama mendengar obrolan para
orang tua yang menjelaskan bahwa anak-anaknya sering tidak ikut dalam berbagai
proses pemilihan politik.
Hal-hal seperti itulah yang akan mengakibatkan Prabowo
dan Gibran kalah dalam pemilihan presiden 2024. Oleh sebab itu, mereka berdua
harus tetap menjaga dirinya, jangan sampai melakukan hal-hal yang melanggar
hukum dan melanggar norma-norma yang berlaku. Di samping itu, tim sukses mereka
harus bekerja keras agar anak-anak muda dan para pemilih pemula dapat
benar-benar mengikuti proses pemilihan dengan baik.
Kita harus ingat bahwa 14 Februari 2024 itu cuaca sedang
hujan tinggi-tingginya yang bisa menyebabkan orang malas mendatangi Tempat
Pemungutan Suara (TPS). Di samping itu, ada musim pertandingan sepak bola yang
sangat menarik bagi penggemar bola yang bisa membuat orang-orang bergadang
hingga subuh hari. Besoknya, tidur sampai pukul 13.00 siang, pemilihan sudah
ditutup, hilanglah kesempatan memilihnya.
Bagi saingan Prabowo-Gibran, berharaplah bahwa
penyebab-penyebab kekalahan itu terjadi. Kalau tidak terjadi, seperti yang saya
bilang, Prabowo menjadi presiden dan Gibran menjadi wakilnya untuk mengganti
pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Prabowo Joget Ditemani Gibran (Foto: RMOL) |
Bagi Prabowo-Gibran, jaga diri selamanya, tetap baik dan
jaga anak-anak muda pendukungnya untuk ikut dalam pemilihan. Jangan cuma heboh
dalam masa kampanye, tetapi loyo pada hari pemilihan agar kemenangan dalam
survey menjadi kenyataan.
Foto Prabowo berjoget ditemani Gibran saya dapatkan dari
RMOL
Sampurasun