oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Program pemerintah Presiden
RI Prabowo Subianto yang dikenal dengan “Makan Siang Gratis” yang kemudian
berubah menjadi “Makan Bergizi Gratis” mendapatkan banyak tanggapan dari
masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, baik dari para pendukung
Prabowo-Gibran, maupun dari para penyinyir dan antipemerintah. Kali ini saya
ingin mendengar pendapat dari mahasiswa secara murni pikiran mereka, terutama
mahasiswa yang saya asuh di Program Studi Hubungan Internasional (HI), Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Al Ghifari (Unfari), Bandung.
Saya bagi mahasiswa di kelas Mata Kuliah Diplomasi Gastro
ke dalam tiga kelompok. Salah satu kelompok, yaitu Kelompok 1 saya tugaskan
untuk mempresentasikan dan mendiskusikan tentang “Makan Bergizi Gratis” dan
hubungannya dengan Diplomasi Gastro. Saya tidak ikut campur ke dalam pikiran
dan pendapat mereka. Saya membebaskan mereka untuk bicara apa saja, termasuk
mengkritik pemerintah ataupun mendukung pemerintah. Saya hanya memagari mereka
untuk tidak jatuh dalam “DFK”, yaitu “disinformasi, fitnah, dan kebencian”,
saya memang mengeluarkan fatwa bahwa DFK itu haram.
Bagi yang ingin mengikuti presentasi dan diskusi mereka,
silakan saksikan di link https://www.youtube.com/watch?v=8kF6OHPcfXc&t=818s
Semua boleh berkomentar, mengkritik, ataupun mendukung
demi berkembangnya ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Diplomasi Gastro, termasuk
perbaikan dan usulan terhadap program makan bergizi gratis.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment