Wednesday, 3 March 2021

Pengangguran, Rendahnya Kehidupan, dan Banyaknya Penduduk


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Banyak hal yang membuat permasalahan pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. Tingginya angka pengangguran, rendahnya kehidupan, dan tingginya angka pertumbuhan penduduk merupakan tiga hal yang sangat mengganggu pembangunan ekonomi di negara berkembang.

 

Tingginya Tingkat Pengangguran (High Rates of Unemployment)

Angka pengangguran yang sangat tinggi menyulitkan pembangunan ekonomi. Tingginya angka pengangguran disebabkan oleh angka angkatan kerja yang sangat tinggi, sedangkan kesempatan kerja rendah. Kurangnya lapangan kerja disebabkan oleh rendahnya tingkat penanaman modal, terutama di sektor industri dan jasa modern.

 

Rendahnya Tingkat Kehidupan (Low Level of Living)

Rendahnya tingkat kehidupan dapat dilihat dari kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti, makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan. Banyak negara berkembang yang hidup dalam kondisi kekurangan gizi, miskin, kesehatannya buruk, dan pendidikannya rendah, bahkan masih banyak yang buta aksara.

 

Tingginya Pertambahan Penduduk (High Rates of Population Growth)

Biasanya, jumlah penduduk di negara berkembang lebih banyak diibandingkan dengan negara maju. Tingginya tingkat pertambahan penduduk membuat sulit negara untuk menyediakan makanan, pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, dan perumahan. Terlalu cepatnya pertambahan penduduk yang tidak dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya akan sangat menghambat pembangunan.

            Demikan tiga masalah yang dapat menghambat pembangunan ekonomi di Negara-negara berkembang.

            Sampurasun.

 

Sumber Pustaka:

Hastyorini, Irim Rismi; Novasari, Yunita; Sari, Kartika; Jawangga, Yan Hanif (editor), Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Semester I: Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, PT Penerbit Intan Pariwara

S., Alam, 2016, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, Penerbit Erlangga: Jakarta

No comments:

Post a Comment