oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Dalam masa pandemi ini sudah
sangat baik dan wajar jika kita berbagi dengan siapa saja yang lebih
membutuhkan dibandingkan kita. Contoh yang baik sudah ditampakkan oleh Bupati
Bandung Dadang Supriatna yang menyerahkan gajinya bulan Agustus 2021 untuk
rakyat. Baru beberapa menit lalu, saya menonton video di “Youtube” yang diunggah “Kompas
TV”, Bupati Bandung berniat menyerahkan gajinya itu untuk rakyat. Itu
contoh yang sangat bagus sebagai kepala pemerintahan.
Kalau gaji dia sendiri sih pasti kecil dan tidak akan
cukup untuk dibagikan untuk banyak orang di Kabupaten Bandung. Akan tetapi, dia
mengajak para ASN di lingkungannya untuk sama-sama memberikan gaji satu
bulannya untuk rakyat. Ajakan itu sangat wajar karena para ASN yang memiliki
penghasilan tinggi kan masih punya gaji bulanan. Artinya, bulan depan mereka
dapat uang lagi. Adapun masyarakat yang paling terdampak dan menderita akibat
efek Covid-19 ini adalah mereka yang mengandalkan penghasilan harian. Mereka
sangat kesulitan untuk mendapatkan uang karena penghasilan mereka tersekat PPKM
yang tidak bisa dihindari itu.
Mudah-mudahan ajakan niat Bupati Bandung ini menjadi
kenyataan dan diikuti oleh para ASN, minimal di Kabupaten Bandung. Akan lebih
baik lagi jika diikuti oleh para ASN di seluruh kota, kabupaten, provinsi,
pusat se-Indonesia. Gaji satu bulan yang dikumpulkan para ASN itu akan sangat
membantu bagi rakyat terdampak untuk menambah kesejahteraan di samping Bansos
yang sudah dan sedang diprogramkan dan dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Bagi warga Kabupaten Bandung yang sangat terdampak pandemi,
coba cari akses ke pemerintah daerah, mudah-mudahan ada jalan, ada rezekinya,
dan diridhoi Allah swt. Akan tetapi, ingat bantuan uang apa pun, baik dari
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, jangan digunakan untuk beli rokok,
minuman keras, “komo dipake kawin deui
mah”.
Hayu ah, sampurasun.
Oh,
iya. Kata Dadang Supriatna masyarakat yang akan diberi bantuan dari gajinya dan
mudah-mudahan dari para ASN lainnya itu ada tiga kelompok, yaitu “warga yang
sedang Isoman, para pelaku UMKM, dan
para pekerja seni”. Memang para pekerja seni juga banyak yang kesusahan karena tak
ada lagi jadwal “manggung” atau
pentas. Kan masih nggak boleh bikin dangdutan, jaipongan, atau organ tunggal karena
akan menciptakan kerumunan. Sok coba usaha, mudah-mudahan kebagian.
Sampurasun
deui.
No comments:
Post a Comment