oleh Tom Finaldin
Beberapa hari kemarin, saya baca berita. Inggris sudah mulai percaya diri menyelenggarakan pertandingan sepak bola di stadion yang dipenuhi penonton.
Apa penyebabnya?
Mereka sudah memvaksin 70% warganya. Dengan uang yang banyak dan penduduk sedikit, 67 juta jiwa, mereka memang bisa lebih cepat keluar dari masalah Covid-19.
Brazil sudah mengalami penurunan jumlah pasien di rumah sakit sekitar 95%.
Apa penyebabnya?
Brazil sudah memvaksin 70% warganya dari jumlah 216 juta jiwa. Memang mereka tidak sekaya Inggris, tetapi dengan kesadaran rakyatnya, mereka mulai berhasil.
Cina dan Amerika Serikat yang kalau dijumlahkan penduduknya mencapai miliaran sudah lebih mulai mengalami keberhasilan.
Apa penyebabnya?
Mereka sudah berhasil memvaksin rakyatnya lebih dari 50%. Di samping itu, mereka pun punya banyak uang.
Indonesia sampai hari ini masih bermasalah.
Apa penyebabnya?
Sampai 10 Juli 2021, baru 15 juta orang yang sudah dua kali divaksin, padahal penduduk Indonesia jumlahnya ada 267 juta jiwa.
Baru berapa persen?
Masih sangat sedikit.
Di samping itu, Indonesia tidak punya banyak uang atau tidak sekaya Cina, Amerika Serikat, dan Inggris. Kondisi masyarakatnya pun masih ribut melulu dengan lapisan masyarakat lainnya, malahan ribut sama pemerintahnya. Disiplin Prokes-nya pun jelek. Ditambah lagi dengan hoax-hoax yang dipercaya para penggemar hoax. Padahal, hoax itu tidak punya data, fakta, bukti, hasil penelitian, referensi, jurnal ilmiah, atau dasar hukum.
Pada masa Hari Raya Idul Adha ini, mari kita kurbankan egoisme masing-masing, baik di antara masyarakat sendiri, maupun antara rakyat dengan pemerintah. Dengan kebersamaan, insyaallah, Indonesia cepat pulih, bahkan cepat meningkat menjadi kekuatan ekonomi ketujuh besar dunia sebagaimana diprediksikan para ilmuwan Barat.
Bukankah gotong royong lebih baik dibandingkan perpecahan?
No comments:
Post a Comment