oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Saya tidak pernah tahu
apakah mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini benar-benar
bermimpi atau hanya mengarang ceritera bahwa dia bermimpi. Hal yang jelas
adalah saya menyukai mimpinya dibandingkan mimpi yang diceriterakan orang-orang
tentang pertemuannya dengan Nabi Muhammad saw. Ceritera bermimpi bertemu dengan
Nabi Muhammad saw itu membosankan karena saya melihat orang yang berceritera
itu kebanyakan hanya bertujuan agar orang-orang lain memuliakannya,
menganggapnya hebat, dan memandangnya suci, lalu mendapatkan keuntungan ekonomi
dari kepercayaan orang lain itu.
Taroh kata, kita anggap saja memang SBY beneran bermimpi.
Dalam mimpinya, dia dijemput Presiden RI Jokowi, lalu barengan menjemput
Megawati. Kemudian, bersama-sama ke Stasiun Gambir untuk naik kereta dalam
gerbong yang sama. Tiket untuk naik kereta itu telah dibelikan oleh Presiden ke-8
RI. Kalau begitu, SBY sudah tahu dong dalam mimpi siapa presiden ke-8 itu.
Sayangnya, dia tidak mengatakan siapa orang itu. Akan tetapi, dari ceritera
mimpinya itu, kita bisa menduga bahwa presiden ke-8 itu adalah orang yang
disetujui Jokowi dan Megawati. Mereka bertiga menggunakan kereta api Gajayana.
SBY pulang menuju Pacitan, Jokowi pulang ke Solo, dan Megawati berziarah ke
makam ayahnya, Presiden ke-1 RI Ir. Soekarno di Blitar.
Mimpi SBY mendapatkan respon dari Presiden Jokowi. Jokowi
mengatakan bahwa itu mimpi yang bagus. Menurutnya, para mantan presiden dan
presiden yang sedang berkuasa jika bareng-bareng bekerja sama untuk membangun
bangsa dan Negara Indonesia, adalah mimpi kita semua. Para presiden
bahu-membahu secara positif demi kemajuan Indonesia adalah keinginan rakyat
Indonesia yang waras fisik dan waras pikir. Orang yang tidak waras pasti tidak
suka dengan persatuan dan persaudaraan dari semua presiden Indonesia.
Dalam bahasa rakyat Indonesia, mimpi sering disebut “bunga
tidur” yang artinya hanya asesoris proses tidur dan tidak terlalu berarti
banyak. Mimpi hanya kegiatan selewat dan kerap tidak dipedulikan. Akan tetapi,
ada juga orang yang memiliki keyakinan bahwa mimpi itu bisa pula menjadi
petunjuk dari Tuhan untuk menggambarkan sesuatu yang akan terjadi atau
peringatan agar kita melakukan sesuatu berdasarkan mimpi itu. Dalam bahasa Inggris, mimpi itu adalah “dream”. Kata itu bisa berarti pula
cita-cita, harapan, atau keinginan. “My
dream come true”, ‘mimpi menjadi kenyataan’, keinginanku menjadi kenyataan.
Dari sana kita bisa menganalisa bahwa SBY memang
mendapatkan petunjuk dari Tuhan untuk bareng-bareng dengan Jokowi dan Megawati
bersama membangun bangsa dan negara. Bisa juga merupakan keinginan dari SBY
sendiri untuk bersinergi dengan kekuatan Jokowi dan Megawati melalu anaknya,
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk ikut berperan serta dalam memimpin negeri
dengan posisi strategis di tingkat pusat.
Apapun itu, merupakan sesuatu yang bagus untuk bergotong
royong, berjamaah bergerak membangun bangsa secara positif mencapai cita-cita
nasional bangsa Indonesia sesuai dengan alinea keempat yang tertera dalam
Pembukaan UUD 1945.
Saling memahami dan bersaudara adalah jauh lebih baik
dibandingkan saling menjatuhkan dan saling memfitnah.