oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Awal Ramadhan 2023 anak
bungsu saya yang masih SMP ikutan pesantren kilat (Peskil) di Al Basyariyah 3,
Arjasari, Kabupaten Bandung. Sambil mengantar anak saya waktu hari pertama masuk
pesantren, saya ngobrol-ngobrol dengan siswa kelas 12 MA Al Basyariyah 3
barangkali mereka mau meneruskan kuliah ke Universitas Al Ghifari, saya bisa
bantu. Beberapa hari kemudian, pemimpin Al Basyariyah 3 menelepon saya mengajak
diskusi soal kelanjutan pendidikan anak-anak didiknya. Akan tetapi, kebetulan
saya sakit jadi tidak bisa menemuinya. Baru beberapa hari kemarin saya bisa
menemuinya.
Setelah bertemu, ya berdiskusi soal pendidikan, kondisi
ekonomi masyarakat untuk meneruskan studi, termasuk kemungkinan adanya beasiswa
bagi mahasiswa. Banyak hal yang dibicarakan, malah sedikit melebar ke arah situasi
politik saat ini. Di tengah-tengah obrolan pemimpin Al Basyariyah 3 itu bilang
bahwa punya teman satu kobong ketika di pesantren dulu. Temannya ini kabarnya
sering ke Al Ghifari.
Ternyata, temannya itu kawan lama saya juga, malah
berkali-kali ke rumah karena dia ingin bisa menulis naskah dan ingin belajar
dari saya. Obrolan pun semakin cair dan tidak lagi terlalu kaku seperti seperti
bicara dengan ustadz atau kiyai. Biasa saja kayak teman biasa karena terhubung
dengan teman dia dan kawan lama saya juga yang sempat kuliah di Suriah sebelum
terjadi perang dengan Isis.
Intinya, terjadi hubungan yang baik untuk saling
membantu, khususnya pendidikan untuk generasi muda agar dapat menghadapi masa
depan yang dipenuhi persaingan dan untuk menempati berbagai posisi yang
diperlukan sesuai dengan perkembangan Negara Indonesia.
No comments:
Post a Comment