Tuesday 20 June 2023

Soal Mimpi SBY


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Saya tidak pernah tahu apakah mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini benar-benar bermimpi atau hanya mengarang ceritera bahwa dia bermimpi. Hal yang jelas adalah saya menyukai mimpinya dibandingkan mimpi yang diceriterakan orang-orang tentang pertemuannya dengan Nabi Muhammad saw. Ceritera bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw itu membosankan karena saya melihat orang yang berceritera itu kebanyakan hanya bertujuan agar orang-orang lain memuliakannya, menganggapnya hebat, dan memandangnya suci, lalu mendapatkan keuntungan ekonomi dari kepercayaan orang lain itu.

            Taroh kata, kita anggap saja memang SBY beneran bermimpi. Dalam mimpinya, dia dijemput Presiden RI Jokowi, lalu barengan menjemput Megawati. Kemudian, bersama-sama ke Stasiun Gambir untuk naik kereta dalam gerbong yang sama. Tiket untuk naik kereta itu telah dibelikan oleh Presiden ke-8 RI. Kalau begitu, SBY sudah tahu dong dalam mimpi siapa presiden ke-8 itu. Sayangnya, dia tidak mengatakan siapa orang itu. Akan tetapi, dari ceritera mimpinya itu, kita bisa menduga bahwa presiden ke-8 itu adalah orang yang disetujui Jokowi dan Megawati. Mereka bertiga menggunakan kereta api Gajayana. SBY pulang menuju Pacitan, Jokowi pulang ke Solo, dan Megawati berziarah ke makam ayahnya, Presiden ke-1 RI Ir. Soekarno di Blitar.

            Mimpi SBY mendapatkan respon dari Presiden Jokowi. Jokowi mengatakan bahwa itu mimpi yang bagus. Menurutnya, para mantan presiden dan presiden yang sedang berkuasa jika bareng-bareng bekerja sama untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia, adalah mimpi kita semua. Para presiden bahu-membahu secara positif demi kemajuan Indonesia adalah keinginan rakyat Indonesia yang waras fisik dan waras pikir. Orang yang tidak waras pasti tidak suka dengan persatuan dan persaudaraan dari semua presiden Indonesia.

            Dalam bahasa rakyat Indonesia, mimpi sering disebut “bunga tidur” yang artinya hanya asesoris proses tidur dan tidak terlalu berarti banyak. Mimpi hanya kegiatan selewat dan kerap tidak dipedulikan. Akan tetapi, ada juga orang yang memiliki keyakinan bahwa mimpi itu bisa pula menjadi petunjuk dari Tuhan untuk menggambarkan sesuatu yang akan terjadi atau peringatan agar kita melakukan sesuatu berdasarkan mimpi itu.  Dalam bahasa Inggris, mimpi itu adalah “dream”. Kata itu bisa berarti pula cita-cita, harapan, atau keinginan. “My dream come true”, ‘mimpi menjadi kenyataan’, keinginanku menjadi kenyataan.

            Dari sana kita bisa menganalisa bahwa SBY memang mendapatkan petunjuk dari Tuhan untuk bareng-bareng dengan Jokowi dan Megawati bersama membangun bangsa dan negara. Bisa juga merupakan keinginan dari SBY sendiri untuk bersinergi dengan kekuatan Jokowi dan Megawati melalu anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk ikut berperan serta dalam memimpin negeri dengan posisi strategis di tingkat pusat.

            Apapun itu, merupakan sesuatu yang bagus untuk bergotong royong, berjamaah bergerak membangun bangsa secara positif mencapai cita-cita nasional bangsa Indonesia sesuai dengan alinea keempat yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945.

            Saling memahami dan bersaudara adalah jauh lebih baik dibandingkan saling menjatuhkan dan saling memfitnah.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment