oleh
Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Siapa bilang Indonesia bakal
bangkrut?
Selama
anak-anak muda gembira lenggak-lenggok di Citayam menggunakan zebra cross atau penyeberangan jalan
dengan mengunakan berbagai gaya fashion, Indonesia baik-baik saja.
Citayam
itu nama wilayah. Itu adalah singkatan dari bahasa Sunda, “pameuncitan hayam”, ‘pemotongan ayam’.
Perilaku anak-anak muda yang kemudian dinamakan “Citayam Fashion Week” itu menarik
perhatian dua gubernur, yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan. Bahkan, Presiden Indonesia Jokowi pun ikut
memperhatikannya.
Ridwan Kamil dengan pakaian modis, tak kalah gaya
dibandingkan anak-anak muda itu ikut bergaya di penyeberangan jalan itu
ditemani para driver Ojol. Di samping itu, Ridwan Kamil memberikan nasihat agar
kalau sudah berkegiatan Citayam Fashion Week, segera pulang, jangan
menggelandang di jalanan. Foto Ridwan Kamil saya dapatkan dari Keuangan News
dan Wahana News.
Ridwan Kamil (Foto: Keuangan News) |
Ridwan Kamil (Foto: Wahana News) |
Sementara
itu, Anies Baswedan mengajak rekan-rekan bisnisnya dari Eropa untuk
bersama-sama berjalan bergaya di tempat yang sama dengan menggunakan pakaian
resmi pejabat. Bagi Anies, anak-anak muda itu selalu dapat melihat sesuatu yang
baru dan positif. Selama itu dilaksanakan dengan tertib, tidak mengganggu orang
lain, itu adalah hak kebebasan berekspresi, harus didukung, dan wajib dibukakan
kesempatan bagi mereka. Foto Anies saya dapatkan dari Sinergi Papers.
Anies Baswedan (Foto: Sinergi Papers) |
Hal
senada pun disampaikan oleh Presiden Indonesia Jokowi. Dia merasa agak kesal
dengan orang-orang yang meributkan secara negatif Citayam Fashion Week itu.
Mengapa
kegiatan itu harus dilarang?
Bagi
Jokowi, kegiatan itu positif dan menunjukkan kreativitas. Selama kegiatan itu
tidak menabrak norma-norma hukum, itu adalah hak yang harus didukung. Jangan
diributkan.
Hal
yang menarik adalah ketika seorang anak muda di Citayam ditanya wartawan, “Siapa
nama Gubernur DKI Jakarta?”
Remaja
itu menjawab, “Ridwan Kamil!”
Ternyata,
jawaban anak muda itu mendapat respon dari Anies Baswedan. Dia seolah-olah merasa
sudah nasib kalah ganteng dan kalah tenar dibandingkan Ridwan Kamil sambil
menyapa juga Ridwan Kamil yang Gubernur Jawa Barat itu. Ridwan Kamil pun
membalas cuitan Anies dengan memohon agar Anies memaafkan anak muda itu yang
sudah jauh-jauh datang dari Jawa Barat ke Jakarta, tetapi tidak mengenal
penguasa DKI Jakarta. Celoteh saling balas cuitan antara Ridwan Kamil dan Anies
itu tampak segar dan akrab. Menyenangkan sekali cara mereka berkomunikasi
dengan ceria itu. Kita butuh para pemimpin yang berkomunikasi dengan cara yang
hangat seperti mereka.
Benar,
Citayam Fashion Week itu kegiatan positif, tetapi ada juga negatifnya. Secara
positif, jelas adalah kreativitas, bahkan banyak yang menghasilkan uang di sana
sehingga membantu orangtuanya. Di antara mereka ada yang memberikan uang kepada
orangtuanya dalam sekali berkegiatan Rp200
ribu, 300 ribu, satu juta, bahkan ada yang menghasilkan sampai dengan tiga puluh
juta rupiah dari konten yang mereka buat dan dari pihak endorsee. Sisi
negatifnya pun tidak boleh dilupakan, misalnya, kemacetan, sampah yang
berserakan, penggunaan pakaian yang terlalu minim, terlalu seksi, laki-laki
bergaya perempuan, tidur di jalanan tidak pulang ke rumah, adanya potensi
pergaulan bebas, dan terlalu asyik mendapatkan uang secara mudah sehingga
melupakan sekolah atau kuliah. Foto Citayam Fashion Week saya dapatkan dari
Okezone.
Citayam Fashion Week (Foto: Okezone) |
Anak-anak
muda Generasi Z yang berusia antara 9 s.d. 24 tahun itu harus dberikan
kesempatan, dibuka jalannya, diberikan dukungan, sambil tetap diberikan koridor
agar tidak keluar dari pagar-pagar norma yang berlaku dalam masyarakat
Indonesia.
No comments:
Post a Comment