Saturday 23 July 2022

Anies Ngaku Kalah Ganteng Dibandingkan Ridwan Kamil

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Siapa bilang Indonesia bakal bangkrut?

Selama anak-anak muda gembira lenggak-lenggok di Citayam menggunakan zebra cross atau penyeberangan jalan dengan mengunakan berbagai gaya fashion, Indonesia baik-baik saja.

Citayam itu nama wilayah. Itu adalah singkatan dari bahasa Sunda, “pameuncitan hayam”, ‘pemotongan ayam’.

            Perilaku anak-anak muda yang kemudian dinamakan “Citayam Fashion Week” itu menarik perhatian dua gubernur, yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bahkan, Presiden Indonesia Jokowi pun ikut memperhatikannya.

            Ridwan Kamil dengan pakaian modis, tak kalah gaya dibandingkan anak-anak muda itu ikut bergaya di penyeberangan jalan itu ditemani para driver Ojol. Di samping itu, Ridwan Kamil memberikan nasihat agar kalau sudah berkegiatan Citayam Fashion Week, segera pulang, jangan menggelandang di jalanan. Foto Ridwan Kamil saya dapatkan dari Keuangan News dan Wahana News.


Ridwan Kamil (Foto: Keuangan News)


Ridwan Kamil (Foto: Wahana News)


Sementara itu, Anies Baswedan mengajak rekan-rekan bisnisnya dari Eropa untuk bersama-sama berjalan bergaya di tempat yang sama dengan menggunakan pakaian resmi pejabat. Bagi Anies, anak-anak muda itu selalu dapat melihat sesuatu yang baru dan positif. Selama itu dilaksanakan dengan tertib, tidak mengganggu orang lain, itu adalah hak kebebasan berekspresi, harus didukung, dan wajib dibukakan kesempatan bagi mereka. Foto Anies saya dapatkan dari Sinergi Papers.


Anies Baswedan (Foto: Sinergi Papers)


Hal senada pun disampaikan oleh Presiden Indonesia Jokowi. Dia merasa agak kesal dengan orang-orang yang meributkan secara negatif Citayam Fashion Week itu.

Mengapa kegiatan itu harus dilarang?

Bagi Jokowi, kegiatan itu positif dan menunjukkan kreativitas. Selama kegiatan itu tidak menabrak norma-norma hukum, itu adalah hak yang harus didukung. Jangan diributkan.

Hal yang menarik adalah ketika seorang anak muda di Citayam ditanya wartawan, “Siapa nama Gubernur DKI Jakarta?”

Remaja itu menjawab, “Ridwan Kamil!”

Ternyata, jawaban anak muda itu mendapat respon dari Anies Baswedan. Dia seolah-olah merasa sudah nasib kalah ganteng dan kalah tenar dibandingkan Ridwan Kamil sambil menyapa juga Ridwan Kamil yang Gubernur Jawa Barat itu. Ridwan Kamil pun membalas cuitan Anies dengan memohon agar Anies memaafkan anak muda itu yang sudah jauh-jauh datang dari Jawa Barat ke Jakarta, tetapi tidak mengenal penguasa DKI Jakarta. Celoteh saling balas cuitan antara Ridwan Kamil dan Anies itu tampak segar dan akrab. Menyenangkan sekali cara mereka berkomunikasi dengan ceria itu. Kita butuh para pemimpin yang berkomunikasi dengan cara yang hangat seperti mereka.

Benar, Citayam Fashion Week itu kegiatan positif, tetapi ada juga negatifnya. Secara positif, jelas adalah kreativitas, bahkan banyak yang menghasilkan uang di sana sehingga membantu orangtuanya. Di antara mereka ada yang memberikan uang kepada orangtuanya dalam sekali berkegiatan  Rp200 ribu, 300 ribu, satu juta, bahkan ada yang menghasilkan sampai dengan tiga puluh juta rupiah dari konten yang mereka buat dan dari pihak endorsee. Sisi negatifnya pun tidak boleh dilupakan, misalnya, kemacetan, sampah yang berserakan, penggunaan pakaian yang terlalu minim, terlalu seksi, laki-laki bergaya perempuan, tidur di jalanan tidak pulang ke rumah, adanya potensi pergaulan bebas, dan terlalu asyik mendapatkan uang secara mudah sehingga melupakan sekolah atau kuliah. Foto Citayam Fashion Week saya dapatkan dari Okezone.


Citayam Fashion Week (Foto: Okezone)


Anak-anak muda Generasi Z yang berusia antara 9 s.d. 24 tahun itu harus dberikan kesempatan, dibuka jalannya, diberikan dukungan, sambil tetap diberikan koridor agar tidak keluar dari pagar-pagar norma yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.

Sampurasun.

No comments:

Post a Comment