Tuesday, 26 July 2022

Table Manner Fisip Universitas Al Ghifari

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Table manner adalah tatacara atau etika ketika di meja makan. Ini merupakan kegiatan yang wajib diselenggarakan di Program Studi Hubungan Internasional, Fisip, Universitas Al Ghifari. Dalam kegiatan ini para mahasiswa diajarkan tatacara atau etika makan di meja makan, khususnya ketika menghadapi tamu dari luar negeri.

            Dalam pergaulan internasional kita dituntut untuk memahami budaya, tatakrama, dan kebiasaan orang luar negeri, termasuk di dalamnya cara makan. Kita tidak bisa memaksakan cara-cara kita sehari-hari ketika menghadapi tamu atau bertamu ke luar negeri secara formal. Kita harus mengikuti dan menghormati aturan mereka agar diplomasi berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan positif dari hubungan kita dengan dunia internasional. Dengan tatakrama yang baik, komunikasi akan lebih baik dan menarik rasa hormat orang asing kepada diri kita. Demikian pula, orang luar negeri mempelajari pula cara-cara orang Indonesia ketika makan dengan maksud yang sama dengan kita untuk mendapatkan keuntungan dari kita.

            Untuk hal itu, Fisip Universitas Al Ghifari mengajari para mahasiswa dalam acara Table Manner dengan tema “Good Etiquette and Impression at The Dining Table”, ‘Etika dan Kesan yang Baik di Meja Makan’. Pengajaran ini digelar di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika, No.112, Bandung. Karena table manner ini bermula dari Perancis, maka menu makanan pun untuk kali ini berasal dari Perancis.

            Dalam acara ini mahasiswa diajari cara duduk, cara menggunakan lap, pisau besar, pisau kecil, garpu besar, garpu kecil, sendok, penggunaan piring besar dan kecil, cara memotong roti, memakan makanan, hingga menyimpan peralatan bekas makan. Diajari pula etika memakan makanan menu pembuka, menu utama, dan menu penutup, termasuk gerakan tangan ketika menyuapkan makanan.




            Sebelum ke pelatihan cara makan, para mahasiswa dianggap sebagai perwakilan dari setiap negara yang ada di dunia ini. Oleh sebab itu, mahasiswa disarankan untuk menggunakan bahasa dari negara yang diwakilinya ketika memperkenalkan diri. Kalau tidak, minimal menggunakan bahasa Inggris.

            Karena sangat banyak jumlah mahasiswa, ketika selesai perkenalan diri, panitia memotong acara dulu dengan ice breaking supaya tidak jenuh dan suasana penuh dengan keceriaan. Tentu saja dengan lagu-lagu saat ini yang bisa dijogetin bersama. Setelah itu, baru ke acara utama table manner. Selepas itu, ada beberapa para mahasiswa yang memiliki penampilan terbaik untuk setiap kategori sehingga diberi penghargaan khusus, termasuk dipilihnya King and Queen of Table Manner untuk tahun ini.




            Table manner yang hanya berlangsung satu hari itu diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih memahami budaya dan tatakrama bangsa lain sehingga pada masa depan jika mendapatkan takdir untuk berperan membangun Indonesia dalam posisi untuk berhubungan dengan negara lain, dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dan menghasilkan keuntungan positif bagi Indonesia.




            Sampurasun

No comments:

Post a Comment