Saturday, 27 August 2022

Para Perokok Diperhatikan Menteri Keuangan RI

 


oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Para perokok biasanya kalau dikritik soal kebiasaan merokoknya, tak jarang bilang bahwa perokok adalah penyumbang besar bagi pendapatan negara. Bahkan, ada yang bilang sebagai penyumbang terbesar bagi keuangan negara. Kalau soal terbesar, saya tidak tahu. Akan tetapi, sumbangan para perokok itu memang sangat besar bagi keuangan negara.

            Hal ini diakui sendiri oleh Menteri Keuangan terbaik se-dunia Sri Mulyani. Memang pendapatan Negara Indonesia dari rokok itu sangat besar. Akan tetapi, negara pun harus mengeluarkan uang yang juga sangat besar ketika para perokok itu sakit. Negara harus mengeluarkan biaya kesehatan, mulai obat-obatan, alat medis, teknologi tinggi, dan rumah sakit berkualitas untuk menyembuhkan orang yang sakit akibat dari kebiasaan merokok.

            Hal yang belum kita tahu adalah apakah pendapatan negara dari rokok itu lebih besar atau lebih kecil dibandingkan biaya kesehatan yang harus dikeluarkan negara ketika para perokok itu sakit. Kalau pendapatan dari rokok lebih besar daripada pengeluaran untuk kesehatannya, merokok adalah kegiatan yang sangat menguntungkan perekonomian negara. Akan tetapi, sebaliknya, jika pengeluaran negara lebih besar untuk mengobati penyakit akibat rokok dibandingkan pendapatan dari rokok, merokok adalah kegiatan yang sangat merugikan ekonomi negara.

            Hitungan itu belum disampaikan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Kita belum tahu. Jadi, kita belum paham apakah merokok itu menguntungkan atau merugikan ekonomi negara.

            Buat para perokok, agar negara tidak mengeluarkan uang untuk menyembuhkan penyakit akibat rokok, sebaiknya cari atau bikin secara kreatif rokok yang tidak menimbulkan penyakit.

            Rokok apa itu?

            Nggak tahu da belum pernah ada.

Mari kita cari tahu atau kita bikin baru meskipun kita belum tahu rokok apa itu.

            Jadi, … ya sudahlah.

            Ngopi, Lur!

            Ngopinya sambil ngerokok jangan ya?

            Hmmm ….

            Sampurasun

No comments:

Post a Comment