Friday, 6 May 2016

Panjat Pinang untuk Palestina

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Dulu Presiden Soeharto pernah mengajak pemimpin Palestina ke Borobudur. Soeharto mengajari dia beberapa relief di Borobudur sesuai dengan versinya sendiri.

Setelah diajari Soeharto, pemimpin Palestina itu berpendapat, “Borobudur bisa menjadi inspirasi perjuangan kami.”

Soeharto pun tersenyum khas dengan the smilling general-nya. Saya masih ingat fotonya yang tersebar pada berbagai media massa.

Begitulah ajaibnya Borobudur.

Yang dilakukan Soeharto itu adalah memberikan semangat dengan cara mengekspor budaya Indonesia untuk perjuangan Palestina. Hal itu teramat baik.

Pada saat ini kita bisa meneruskan langkah Soeharto dengan lebih nyata mengekspor budaya Indonesia pada Palestina. Kita bisa berperan serta dalam memperingati hari kemerdekaan Palestina dengan cara mengenalkan “panjat pinang” kepada mereka. Kita bisa kirim ratusan atau ribuan bambu beserta hadiah-hadiahnya ke tanah Palestina. Kita ajari mereka bagaimana memainkannya.

Budaya panjat pinang memiliki dua ajaran besar, yaitu ajaran perjuangan dan ajaran persatuan. Untuk mendapatkan berbagai hadiah yang bergelantungan di atas ujung pinang itu, tentunya diperlukan perjuangan keras dan persatuan yang kokoh plus rasa saling pengertian. Tanpa itu semua, hadiah-hadiah itu tidak akan pernah bisa diraih.

Dalam hal perjuangan, tak perlu diragukan, rakyat Palestina adalah rakyat pejuang. Mereka tak perlu diajari lagi. Akan tetapi, untuk rasa persatuan dan rasa saling pengertian, mereka tampaknya masih sangat lemah. Panjat pinang dapat menumbuhkan rasa persatuan dan saling pengertian itu.

Jadi, untuk berbagi pengalaman dengan orang lain, tidak perlu hanya dengan seminar, rapat, diskusi, atau acara-cara seremonial lainnya. Dengan cara permainan-permainan positif pun sesungguhnya bisa dan menumbuhkan efek yang lumayan besar. Di samping mengajari berbagai hal positif, juga mengekspor kegembiraan.

Dalam melaksanakan permainan panjat pinang di Palestina, bentuknya bisa sedikit dimodifikasi. Di atas puncak bambu hendaknya dipasang bendera Israel tinggi-tinggi. Dengan demikian, mereka yang mampu meraih berbagai hadiah yang bergelantungan itu dapat pula mengambil bendera Israel, kemudian melemparnya ke tanah, lalu diganti dengan bendera Palestina. Tujuannya adalah perjuangan, persatuan, persaudaraan, dan rasa saling pengertian itu untuk mendapatkan kemakmuran dan mengenyahkan penjajahan Israel dari tanah Palestina.

Jika budaya panjat pinang ini dapat diekspor ke Palestina, hubungan persaudaraan Indonesia-Palestina akan semakin baik dan dunia pun akan semakin memperhatikan Indonesia. Negara Indonesia perlahan namun pasti akan menjadi pusat perhatian dunia. Akan ada banyak hal positif yang terjadi jika perhatian dunia terpusat pada Indonesia.

Sekarang ini pun sebenarnya dunia sudah sangat memperhatikan Indonesia. Kunjungan Presiden Jokowi, kerja sama-kerja sama internasional, penyelesaian teroris, pembebasan sandera, pembakaran kapal pencuri ikan, hukuman mati bagi pengedar Narkoba, ketegasan atas kedaulatan wilayah dan hukum, dan hal  lainnya membuat dunia lebih mengenal Indonesia.

Kecil-kecilannya saya juga sering mendapat email dari orang-orang asing berbagai negara, baik itu sesama muslim maupun anti-Islam. Kaum muslimin dunia tampaknya sangat ingin sering berkomunikasi dengan kita. Adapun para anti-Islam mencoba mencari kelemahan dan keteledoran Indonesia untuk dijadikan bahan hinaan mereka. Memang mereka selalu begitu. Terakhir, sebelum menulis artikel ini pun, saya baru saja mendapat email dari seorang anti-Islam dari Barat yang mencoba menghina Provinsi Aceh.

            Dia bilang, “Aceh is Islam for you.”

            Nggak jelas memang dia mau ngomong apa.

            Saya balas aja, “What do you know about Aceh? What’s wrong with Aceh?”

            Dia nggak jawab lagi. Dasar!

            Akan tetapi, kita ambil positifnya saja. Baik sesama muslim maupun anti-Islam, mereka sama-sama mempelajari Indonesia dulu sebelum chatting sama saya. Itu artinya, kecil-kecil begini, saya sudah mempromosikan Indonesia. Entar-entar akan ada banyak yang datang lagi ke Indonesia, pengen tahu yang sesungguhnya tentang Indonesia dari dekat.

            Memang ada ustadz Inggris, namanya Abdullah Aminne, yang bilang sama saya, “After Hajj, I will visit your beautiful country.”

            Saya doakan saja, “May Allah swt make it easy for you. Amin.”

            Panjat pinang untuk Palestina di samping mempererat persaudaraan Indonesia-Palestina, juga memperkenalkan Indonesia lebih luas pada dunia. Hal yang paling penting adalah upaya itu merupakan gerak lahir kita dalam mencapai ridha Allah swt.

No comments:

Post a Comment