Saturday, 23 October 2021

All Jokowi Final

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Istilah “all Indonesian final”  sering kita dengar ketika di dalam pertandingan badminton tingkat dunia final diikuti oleh hanya atlet Indonesia. Negara-negara lain sudah kalah tersisih duluan. Untuk menentukan pemenang pertama dan kedua, atlet yang bertanding adalah Indonesia Vs Indonesia. Artinya, siapa pun yang menang, Indonesia adalah dipastikan sebagai pemenang kesatu dan kedua.

            Dalam politik saat ini di Indonesia jika posisinya seperti sekarang ini hingga 2024, terjadi “all Jokowi final”. Seluruh calon presiden dan wakil presiden adalah orang-orangnya Jokowi. Mereka yang di luar Jokowi akan hanya menjadi penonton atau perusuh di media sosial dan tersisihkan di dunia nyata. Sudah jelas 82% Jokowi dan 18% non-Jokowi, kecuali posisi ini berubah, PKS dan Demokrat merapat ke Jokowi atau ada partai koalisi Jokowi yang justru bersikap seperti PKS dan Demokrat.

            Kalau posisinya tetap seperti sekarang ini, kekuatan koalisi politik Jokowi dapat dibagi-bagi untuk orang-orang yang selama ini namanya disebut-sebut sebagai calon presiden pengganti Jokowi. Sebut saja Prabowo, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Tri Rismaharini, Puan Maharani, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan Surya Paloh  adalah orang-orang partai yang berpotensi maju dalam Pilpres RI 2024. Dari luar partai ada Sri Mulyani dan Basuki Hadimulyono. Mereka semua adalah orang-orangnya Jokowi.

            Ridwan Kamil mungkin juga bisa karena meskipun tidak berpartai, memiliki kecenderungan pada Jokowi. Ridwan Kamil berbeda dengan Anies Baswedan. Meskipun sama dengan Kang Emil, tidak berpartai, Anies punya kecenderungan ke PKS. Jadi, Anies tercoret dari golongan Jokowi.

            Karena kekuatannya sangat besar, pertandingan akhirnya diikuti hanya oleh orang-orang Jokowi. All Jokowi final, Jokowi Vs Jokowi. Siapa pun pemenangnya, Jokowi adalah pemenangnya.

            Meskipun “sesama Jokowi”, mereka akan bersaing dan serius bertanding karena ingin menang. Dalam badminton pun demikian, meskipun sama-sama dari Indonesia, ketika di final mereka tetap bertarung dan ingin menang.

           Selanjutnya, kita kawal dan kita hajar mereka dengan berbagai kritik agar tetap berada pada rel yang benar seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa, yaitu “mewujudkan manusia Indonesia yang makmur lahir dan makmur batin berdasarkan Pancasila”.

            Begitu, ya.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment