oleh Tom Finaldin
Bandung,
Putera Sang Surya
Istilah “all Indonesian final” sering
kita dengar ketika di dalam pertandingan badminton tingkat dunia final diikuti
oleh hanya atlet Indonesia. Negara-negara lain sudah kalah tersisih duluan.
Untuk menentukan pemenang pertama dan kedua, atlet yang bertanding adalah
Indonesia Vs Indonesia. Artinya, siapa pun yang menang, Indonesia adalah dipastikan
sebagai pemenang kesatu dan kedua.
Dalam politik saat ini di Indonesia jika posisinya seperti
sekarang ini hingga 2024, terjadi “all
Jokowi final”. Seluruh calon presiden dan wakil presiden adalah
orang-orangnya Jokowi. Mereka yang di luar Jokowi akan hanya menjadi penonton
atau perusuh di media sosial dan tersisihkan di dunia nyata. Sudah jelas 82%
Jokowi dan 18% non-Jokowi, kecuali posisi ini berubah, PKS dan Demokrat merapat
ke Jokowi atau ada partai koalisi Jokowi yang justru bersikap seperti PKS dan
Demokrat.
Kalau posisinya tetap seperti sekarang ini, kekuatan koalisi
politik Jokowi dapat dibagi-bagi untuk orang-orang yang selama ini namanya
disebut-sebut sebagai calon presiden pengganti Jokowi. Sebut saja Prabowo,
Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Tri Rismaharini, Puan Maharani, Sandiaga
Uno, Muhaimin Iskandar, dan Surya Paloh adalah orang-orang partai yang berpotensi maju
dalam Pilpres RI 2024. Dari luar partai ada Sri Mulyani dan Basuki Hadimulyono.
Mereka semua adalah orang-orangnya Jokowi.
Ridwan Kamil mungkin juga bisa karena meskipun tidak
berpartai, memiliki kecenderungan pada Jokowi. Ridwan Kamil berbeda dengan
Anies Baswedan. Meskipun sama dengan Kang Emil, tidak berpartai, Anies punya
kecenderungan ke PKS. Jadi, Anies tercoret dari golongan Jokowi.
Karena kekuatannya sangat besar, pertandingan akhirnya
diikuti hanya oleh orang-orang Jokowi. All Jokowi final, Jokowi Vs Jokowi.
Siapa pun pemenangnya, Jokowi adalah pemenangnya.
Meskipun “sesama Jokowi”, mereka akan bersaing dan serius
bertanding karena ingin menang. Dalam badminton pun demikian, meskipun
sama-sama dari Indonesia, ketika di final mereka tetap bertarung dan ingin
menang.
Selanjutnya, kita kawal dan kita hajar mereka dengan berbagai kritik agar tetap berada pada rel yang benar seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa, yaitu “mewujudkan manusia Indonesia yang makmur lahir dan makmur batin berdasarkan Pancasila”.
Begitu, ya.
Sampurasun.
No comments:
Post a Comment