Thursday, 30 June 2022

Kulit Berwarna Peluk Kulit Putih

 

oleh Tom Finaldin

 

Bandung, Putera Sang Surya

Sejak SMP, SMA, kuliah, hingga akhir-akhir ini, ketika membaca majalah, koran, ataupun menonton berita di televisi selalu saja orang-orang berkulit putih yang datang ke orang-orang kulit berwarna di Afrika, Timur Tengah, India, dan negara lainnya untuk memberikan perhatian, kepedulian, kasih sayang, dan bantuan atas berbagai penderitaan dan keterbelakangan yang diderita. Orang-orang berkulit putih itu memang memiliki banyak kelebihan dalam hal akses, pendidikan, harta benda, dan kekuasaan. Mereka pun punya banyak yayasan yang menggalang dana untuk membantu rakyat di negara-negara miskin dan tertinggal yang rata-rata kulitnya berwarna. Lady Di dari Inggris dan Angelina Jolie dari Amerika Serikat adalah tokoh yang kerap melakukan kunjungan dan bantuan-bantuan itu. Tokoh yang sangat legendaris adalah Mother Teresa atau Bunda Teresa, biarawati Katolik Roma yang mengabdikan diri dan seluruh hartanya untuk kemanusiaan di India dengan membantu dan melayani orang-orang berpenyakit, miskin, terpinggirkan, dan sekarat.

            Kini dunia sedang terbalik, dunia menyaksikan bahwa orang kulit berwarna sedang menolong, membantu, dan berupaya mencari jalan keluar bagi orang-orang kulit putih yang sedang menderita. Dunia sedang menyaksikan orang kulit berwarna dari Asia, tepatnya Indonesia, Iriana Jokowi, memeluk pasien korban perang Rusia Vs Ukraina yang menderita bukan hanya fisik, melainkan pula mengalami kerusakan otak karena stres. Tangisan mereka jatuh di pangkuan Iriana. Ini pemandangan yang tidak biasa. Hal itu disebabkan di dunia barat masih banyak yang rasis dan menganggap orang berkulit putih adalah lebih mulia dibandingkan orang kulit berwarna. Saya saja sering mereka sebut sebagai “teman setengah binatang” hanya karena saya berasal dari Asia, Indonesia. Tentu tidak semuanya, tetapi mereka masih banyak yang rasis.


Iriana Jokowi Hibur dan Peluk Pasien Korban Perang Rusia Vs Ukraina (Foto: Kompas TV) 


            Foto Iriana Jokowi sedang menghibur pasien korban perang di rumah sakit di Kyiv, Ukraina saya dapatkan dari Kompas TV. Bukan hanya memeluk dan menghibur, Iriana pun menyampaikan rasa empati, simpati, dan bantuan medis atas nama rakyat Indonesia yang peduli terhadap kemanusiaan dan perdamaian.

            Hal ini sudah seharusnya menjadi tontonan yang bisa menjadi pelajaran bahwa warna kulit adalah bukan ukuran kemuliaan. Situasi bisa berubah-ubah dan terbalik. Orang yang tadinya di atas bisa jadi ke bawah atau sebaliknya.

            Orang yang mulia itu bukan atas dasar warna kulit dan tempat kelahiran, melainkan orang yang paling banyak memberikan manfaat dan kenyamanan bagi manusia lainnya.

            Sampurasun.

No comments:

Post a Comment