Tuesday 15 June 2010

Iblis

oleh Tom Finaldin


Bandung, Putera Sang Surya

Umumnya, sejarah syetan dimulai dari kisah penciptaan Nabi Adam a.s.. Saat Allah swt menyuruh para malaikat bersujud kepada Adam a.s., para malaikat pun bersujud, kecuali Iblis.

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka, kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
(QS Al Baqarah : 34)


Iblis bukanlah nama dari suatu makhluk, bukan pula jenis makhluk tertentu. Iblis sendiri memiliki makna pembangkang yang berbuat jahat. Ia adalah makhluk dari golongan jin.

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka, kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS Al Kahfi : 50)

Para salaf mengatakan bahwa Iblis asalnya bernama Azazil. Ia adalah jin yang ditawan dalam salah satu serangan malaikat terhadap jin yang membuat kerusakan di muka Bumi. Ketika ditawan, dia masih anak-anak. Dia dibawa ke langit dunia dan hidup di antara para malaikat. Dia belajar ibadat, kebersihan, dan kesucian. Namun, tampaknya Allah Maha Mengetahui bahwa nutfahnya yang jelek menurunkan faktor-faktor bawaan yang dengan sendirinya mewariskan kecintaan pada pengagungan. Oleh sebab itu, ia berbuat maksiat kepada Allah swt.

Ibbnu Abbas berkata—yang disebutkan Ath-Thabariy di dalam tafsirnya-, “Namanya adalah Azazil. Dia memiliki empat sayap. Kemudian, menjadi Iblis (yang berbuat jahat).” (Muhammad Isa Dawud: 1997).

Iblis menolak sujud kepada Adam a.s. disebabkan kesombongannya. Kesombongan yang menutup kesadaran dan ilmu pengetahuan.

“Allah berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’ Menjawab Iblis, ‘Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’.” (QS Al A’raaf : 12)

Karena pembangkangan dan kesombongannya itu, Allah swt mengusirnya dari surga sebagai makhluk yang hina. Iblis pun meminta agar dipanjangkan umurnya sampai tiba waktu manusia dibangkitkan kembali pascakematian. Keinginannya itu dikabulkan Allah swt. Waktu panjang sampai kiamat yang diberikan Allah swt itu benar-benar dipergunakan Iblis untuk menyesatkan manusia. Ia memang bertekad kuat untuk itu.

“Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian, saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’
Allah berfirman, ‘Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya, barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi Neraka Jahannam dengan kamu semuanya.’.” (QS Al A’rraf : 16-18)

Tekad pertarungan sudah dimulai. Api perang sudah dikobarkan. Permusuhan tak bisa dielakan. Tak ada kata damai. Semuanya sudah terlambat untuk berdamai. Tak ada satu celah sempit pun yang dapat digunakan untuk berunding menyelesaikan pertikaian. Perang akan terus berlangsung sampai kiamat tiba.

Perang antara siapa dengan siapa?

Perang antara Iblis bersama para syetan melawan para nabi bersama pengikut setianya yang dibantu malaikat.

Adam a.s. beranak pinak, demikian pula Iblis. Bahkan, keturunan Iblis memiliki kelebihan dalam hal umur. Usia golongan jin jauh lebih lama dibandingkan manusia, bisa mencapai ratusan tahun atau ribuan tahun. Itu artinya, syetan bisa lebih lama mencermati, mempelajari manusia dan lingkungannya untuk dihancurkan ke dalam kesesatan.

Tekad Iblis yang akan mendatangi manusia dari kanan, kiri, depan, dan belakang merupakan pertanda bahwa serangan akan ditujukan melalui berbagai bidang dan berbagai sektor kehidupan. Iblis akan mempengaruhi manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial. Ia atau pasukannya akan mendatangi orang per orang, setiap keluarga, setiap kelompok masyarakat, setiap Ormas, partai, lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga keuangan, institusi pemerintah, institusi militer, lembaga eksekutif, yudikatif, legislatif, organisasi-organisasi internasional, dan lain sebagainya. Pendeknya, ia akan memasuki setiap celah yang terbuka agar bisa menyesatkan manusia.

Iblis akan memimpin syetan untuk mencerai-beraikan manusia dari kehidupan yang diinginkan oleh Allah swt. Ia bergerak tak terbatas oleh teritorial. Baginya, dunia ini sudah sejak dulu borderless world. Ia akan terus berkeliling menyemangati anak-anak buahnya untuk selalu bekerja keras menghancurkan manusia.

No comments:

Post a Comment